23

1.5K 85 1
                                    


Pagi harinya sekitar jam 05.45, Mama Tiffany udah di dapur dan lagi masak buat sarapan. Waktu nunggu sup nya mendidih, Tiffany ngeliat ke arah jam yang ada di dinding.

“Udah jam segini Yuka kok belum bangun.”

“Kenapa, Ma?" Tanya Donghae yang baru keluar dari kamar mandi.

“Yuka. Tumben-tumbenan belum bangun. Biasanya jam segini udah denger suara gaduh."

“Coba kamu cek ke atas.”

“Kalau gitu tolong kamu lihatin sup nya ya? Kalau udah mendidih langsung di matiin apinya.”

“Iya."

Tiffany pun pergi ke lantai atas, ke kamarnya Jeno dan Yuka.

Waktu melihat isi kamarnya, ternyata nggak ada siapa-siapa. Di situ Tiffany bingung, kok nggak ada satupun manusia yang tidur di situ.

Namun setelah itu, Tiffany memutuskan untuk melihat mereka ke dalam kamarnya Lino. Dan ternyata, mereka semua pada tidur di sana.

Semuanya satu kasur kecuali Haechan. Dia tepar di sofa.

"Ini kok pada tidur di sini, sih. Kayak nggak ada kamar kosong aja."

Tiffany berjalan mendekat ke arah kasur. Tiffany membiarkan Mark dan Felix, soalnya mereka kan nggak sekolah.

“Yuka, ayo bangun nak. Kamu nggak sekolah?" Tiffany lebih dulu membangunkan anak bontotnya. Daripada Jeno, Yuka lebih gampang dibangunin.

“Hm? Gimana, Ma?” Ucap Yuka setengah sadar.

“Kamu nggak sekolah? Nanti keburu di jemput Guanlin loh.”

Yuka pun mendudukkan dirinya dengan mata yang mencoba untuk melek. Matanya kayak masih kelet banget. “Emang sekarang jam berapa, Ma?"

“Udah hampir jam enam.” Tiffany

Yuka mengangguk. “Ya udah, Yuka mandi dulu.”

“Tadi habis subuh tidur lagi?" Tanya Tiffany.

Yuka mengangguk dan menguap sambil garuk-garuk lengannya.

“Ya udah sana mandi." Tiffany

Yuka turun dari kasur dan menuju ke kamar mandi. Karena guncangan dari Yuka, Jeno agak kebangun dan noleh kanan kiri.

“Jen, ayo bangun. Udah jam enam." Tiffany menepuk-nepuk lengannya Jeno.

“Iya, Ma." Jeno menguap lalu merubah posisinya menjadi duduk.

“Kamu bangunin Haechan ya? Mama mau nyiapin sarapan. Kak Mark sama Felix nggak usah dibangunin.” Tiffany

“Kenapa?” Tanya Jeno dengan mengerutkan dahinya.

“Kan mereka nggak sekolah.” Tiffany

Jeno mengangguk lalu berdiri buat bangunin Haechan.

“Mama turun dulu ya?” Tiffany

“Iya, Ma.” Jeno

Setalah itu Tiffany pun meninggalkan kamar.

Jeno noel-noel tangannya Haechan sambil mulutnya masih nguap. “Chan, bangun."

Haechan berdecak dan membelakangi Jeno. “Ck, gue masih ngantuk.”

"Bangun, anjir. Udah jam enam."

Namun Haechan hanya melenguh dan lanjut untuk tidur. Jeno masih mantau Haechan tanpa memberikan ekspresi. Pantau aja dulu.

Setelah beberapa menit, Jeno langsung menarik Haechan sampai akhirnya Haechan jatuh ke bawah dengan posisi muka yang menghadap ke bawah.

“ANJING!"

Cowok Cool VS Cewek TomboyWhere stories live. Discover now