Status

4.4K 370 13
                                    

"Hyunjin sama Jeongin pacaran ya? Uhhh mereka cocok, Hyunjin tampan dan Jeongin manis"

"Bukannya mereka cuma temen ?"

"Emang kalian yakin kalau mereka cuma temen ? Gak ada temen semesra itu."

"Temen apaan yang setiap hari berduaan terus pegangan tangan."

"Tapi emang bener kok mereka temenan soalnya aku nanya ke Jeje."

"Kasian ya Jeje, gak dikasih kepastian sama Hyunjin."

"Friendzone kali ya ?"

Jeongin mengerang frustasi setiap mendengar mulut-mulut yang membicarakan dirinya dan Hyunjin. Hey, bisakah mereka mengecilkan suara mereka sedikit saja ?

Ini bukan maunya Jeongin 'selalu' bersama Hyunjin. Ia sendiri sebenarnya pusing ditempeli teman sekelasnya itu. Tapi Jeongin tidak bisa mengusir Hyunjin sesukanya karena itu hanya akan menghancurkan citranya sebagai pemuda yang baik hati dan ramah.

Ya, Jeongin sangat terobsesi dengan gelarnya yang sangat baik dan tanpa cela itu. Karena gelar itu banyak orang yang menyukai nya mundur perlahan, mereka menganggap diri mereka tidak pantas bersama Jeongin. Lain hal nya dengan Hwang Hyunjin.

Jeongin mengerucutkan bibirnya kesal. Ia memikirkan bagaimana cara 'menyingkirkan' Hyunjin dari hidupnya.

'Apa gue pacaran aja ya ? Tapi sama siapa ?!'batin Jeongin meraung frustasi.

Jeongin mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kelas. Pandangannya berhenti pada Minho. Menurut Jeongin sendiri Minho itu tampan tapi kelakuannya sangat aneh. Jeongin menggeleng pelan.

Kembali melanjutkan kegiatannya yang sedang mencari target untuk dijadikan pacar. Guanlin. Tampan tapi Jeongin begidik ngeri saat melihat Jihoon yang mentapnya tajam. Jeongin merinding. Sial.

"Je makan yuk."ajak Hyunjin yang tiba-tiba berada disebelahnya.

Jeongin menahan lirikan sinisnya itu lalu tersenyum sedikit dipaksakan. "Emm nggak deh Jin,aku lagi diet."

Hyunjin menghela nafasnya lalu mengangguk dan segera beranjak pergi.

***

Hyunjin mendengus kesal. Ia merasa akhir-akhir ini Jeongin menghindarinya. Ia sebenarnya cukup peka dengan keadaan Jeongin yang risih akan keberadaannya.

Tapi sejauh ini Jeongin tidak pernah mengusirnya baik secara halus maupun kasar dan Jeongin juga tidak terlihat masalah saat Hyunjin melakukan skinship.

Sebenarnya Hyunjin itu bingung, Jeongin itu menyukainya atau tidak.

"Jin!"pekik Jihoon didepan wajahnya yang melamun.

Hyunjin memekik kaget sambil memegang dadanya. "Biasa aja dong manggilnya!"sentak Hyunjin kesal.

Jihoon mendengus lalu menatap tajam Hyunjin. "Buruan deh tembak Jeongin, gue gak suka dia liat-liat Guanlin."

Hyunjin mengerutkan dahinya dalam. "Cuma liat doang. Lebay lo."

"Pokoknya gue gak mau tau ! Kesel gue sama dia. Liat Guanlinnya gitu banget."

"Gue takut ditolak."

Jihoon memukul pelan lengan Hyunjin. "Gue ada ide supaya dia nggak nolak lo."

Jihoon dan Jeongin adalah teman lama tentu ia mengetahui kelemahan temannya itu. Jeongin itu gila pencitraan.



***

Jeongin mengangga tak percaya saat Hyunjin berlutut dengan bunga ditangannya dihadapannya.

"Kamu ngapain disitu, berdiri."ucap Jeongin, ia tak bodoh untuk mengerti apa tujuan Hyunjin.

'sialan' batin Jeongin memekik kesal.

Murid-murid bersorak menggoda kearahnya dan Hyunjin.

Jeongin mengeluarkan keringat dingin saat mengedarkan pandangannya. Mungkin ini hari sial Jeongin karena lapangan yang tadinya kosong menjadi sangat penuh.

"Je liat aku."pinta Hyunjin sambil memegang wajah Jeongin dengan kedua tangannya.

Tubuh Jeongin kaku saat mendengarkan perkataan Hyunjin. "Aku tau selama ini kamu risih sama aku mungkin karena cara aku ngedeketin kamu itu norak. Awalnya aku ragu buat nyatain perasaan ke kamu tapi ngeliat kamu nggak pernah nolak kehadiran aku, aku jadi berpikir buat nyatain perasaan ini ke kamu."

Hyunjin menatap gugup Jeongin yang terlihat sedikit pucat itu.

"Aku mau kamu jadi pacar aku. Kamu mau ?"tanya Hyunjin penuh harap.

Jeongin ingin berteriak kencang di depan wajah Hyunjin sekarang. Ia tak menyukai pemuda itu tapi mengingat betapa banyaknya orang sekarang dan reputasinya.

"Maaf aku nggak bisa."tolak Jeongin halus.

"GILA JEONGIN NOLAK HYUNJIN?! WAH JAHAT BANGET DITENGAH LAPANGAN LAGI. KASIAN HYUNJIN PASTI MALU BANGET TUH."teriak seseorang dari kerumunan.

Jeongin ingin sekali menangis, wajahnya memerah dan mata nya berkaca-kaca. Belum lagi banyak orang yang berbisik-bisik tentang dirinya. Oh ayo lah, Jeongin benar-benar tidak ingin menjadi kekasih Hwang Hyunjin.

"Kamu nolak aku setelah semua yang aku lakuin buat kamu?! Bahkan aku rela begadang buat ngerjain pr kamu. Kamu jahat banget, Je."kata Hyunjin keras. Jeongin melotot. Kapan dia pernah meminta Hyunjin untuk mengerjakan pr nya?! Ah sialan seharusnya ia tau Hyunjin memang licik.

Kembali terdengar pelukan tidak percaya dari kerumunan ditambah beberapa hinaan.

"GILA, TERNYATA JEONGIN JAHAT BANGET YA. JANGAN-JANGAN SELAMA INI DIA PENCITRAAN LAGI."pekik seseorang dari dalam kerumunan yang membuat suasana menjadi lebih panas.

"Ih... Aku belum selesai ngomong. Maksudnya aku nggak bisa nolak kamu."Jeongin benar-benar terpaksa saat mengatakannya. Hyunjin sialan!! Liat saja nanti Jeongin akan membalas perbuatannya.

Hyunjin tersenyum senang lalu memeluk Jeongin erat. Sekarang Jeongin terisak, bukan karena bahagia tapi ia tak bisa membayangkan betapa menjengkelkannya nanti saat ia akan selalu bersama Hyunjin.

***

"Thank's ya. Kalau bukan lo yang manas-manasin di lapangan tadi, gue pasti di tolak sama Jeongin."kata Hyunjin sambil menyodorkan uang bernilai dua ratus ribu rupiah pada temannya itu.

Jihoon tersenyum senang saat menerima uang dari Hyunjin."Haha santai aja, yang penting Jeongin nggak liat-liat pacar gue lagi."

Hyunjin dan Jihoon terkekeh pelan lalu bertos ria.





End

Ini sebenernya cerita lama, nggak Ash edit dsb.

Wkwk kalau aneh ya gimana ya udah terlanjur 😂

Love you guys ❤️💙💚💛💜

Oneshoot HyunjeongWhere stories live. Discover now