Sad Ending

5.2K 383 19
                                    

Jeongin dan Hyunjin sudah berpacaran sejak menginjak sekolah menengah atas hingga sekarang mereka berumur dua puluh lima tahun. Jeongin sangat dekat dengan kedua orang tua Hyunjin hingga ia memanggil Bunda dan Mama.

"Je, menurut Bunda kamu sama Hyunjin sudah cukup umur untuk menikah."kata Bunda Irene sambil memotong sayuran di dapur.

Jeongin yang sedang mencuci daging tersenyum senang. Bukan kah itu kode jika bunda kesayangannya itu merestui hubungannya dengan Hyunjin ke jenjang yang lebih serius.

"Jeongin sih mau-mau aja Bunda tapi gak tau tuh Hyunjin nya. Katanya dia lagi nabung buat beliin bunda sama mama mobil baru."

Seulgi yang sedang duduk sambil menikmati kue kering buatan istrinya itu sontak gugup. "Loh buat apa? Bunda sama mama udah punya mobil. Udah lah dia emang suka aneh nggak bisa milih yang lebih penting."keluh Seulgi.

"Menurut aku Bunda sama Mama itu penting. Aku seneng kalau Hyunjin mau bahagia in orangtua nya. Aku juga seneng liat Hyunjin bener-bener berusaha buat nabung untuk bunda dan mama."ucap Jeongin sambil menyerahkan daging kearah Irene.

Irene tersenyum kecil."Aduh mulut bunda gatel banget. Bunda emang nggak bisa jaga rahasia. Semoga aja Hyunjin nggak marah."

"Rahasia apa bunda?"

"Minggu depan rencana nya Hyunjin mau ngelamar kamu. Habis ngelamar kamu nanti kita sekeluarga nyocokin jadwal sama orangtua kamu buat lamaran resminya." bocor Irene yang membuat Jeongin berteriak senang.

"Bunda nggak bohong kan?"pekik Jeongin dengan senyum cerahnya. Irene mengangguk senang lalu mereka berpelukan sambil melompat-lompat kecil.

"Akhirnya kamu bakal jadi anak bunda."

Seulgi mengerutkan bibir nya. "Mama nggak di ajak nih? Mama marah loh."

Jeongin berlari menuju Mama Seulgi lalu memeluknya erat. "Makasi mama, makasih juga Bunda yang udah buat Jeongin seneng."

Mereka mengangguk lalu berpelukan bertiga.

Hyunjin yang baru saja pulang dari mini market menatap heran kedua orangtua nya serta kekasihnya yang berpelukan di depan dapur.

"Kalian ngapain sih?"

Jeongin memekik senang saat melihat kekasihnya lalu segera berlari menubruk badan besar milik Hyunjin dan langsung memeluknya erat. "Makasih, aku sayang kamu."

Hyunjin menatap bingung kearah kedua orangtuanya sedangkan yang ditatap hanya memberikan cengiran canggung nya.

"Maaf bunda keceplosan."kata Irene sambil bersembunyi di balik punggung Seulgi.

"Bundaa..."rengek Hyunjin kesal.

***

"Mom, gimana aku udah ganteng belom?"tanya Jeongin pada Mommy Jennie.

Jennie dan Lisa tersenyum haru saat melihat anak semata wayang mereka sudah dewasa dan siap untuk menikah. Tiba-tiba perasaan sedih hinggap di hati Jennie.

"Je, maafin Mommy ya karena jarang di rumah dan nggak merhatiin kamu."

Lisa mengangguki perkataan istrinya. "Mom juga minta maaf karena terlalu sibuk kerja sampai-sampai Mom kehilangan banyak momen keluarga kita."

Jeongin memeluk kedua orangtuanya dengan sayang. "Aku tau kok kalau mommy-mommy ku ini sayang banget sama aku makanya kalian kerja keras buat aku."

"Pokoknya si Hyunjin-Hyunjin itu harus bahagiain anak mommy. Mom harap kalian bahagia kedepannya."kata Jennie sambil mengeluh punggung Jeongin.

"Kalau sampai berani buat anak mommy nangis, siap-siap aja kena tinju nya mommy."ujar Lisa sambil menunjukan kepalan tangannya yang membuat Jeongin dan Jennie terkekeh.

Oneshoot HyunjeongDove le storie prendono vita. Scoprilo ora