Hot Daddy [Jαerose]

Hot daddy-12

---

Dua hari lagi, umur Yuno sudah bertambah setahun. Yang tadinya umur 6, kini akan beranjak menjadi umur 7 tahun. Tak terasa emang, padahal baru kemarin Jaehyun menimang anaknya seorang diri tanpa bantuan seorang istri.

Mengingat itu, Jaehyun hanya bisa merasakan sesak di dadanya. Sekarang hanya Yuno yang menjadi tempatnya berpulang, tempatnya menghilangkan rasa lelah akibat tumpukan dokumen yang sudah menjadi tugasnya setiap hari.

Dia tersenyum manis melihat Yuno yang begitu antusias menyebarkan undangan pesta ulang tahunnya di sekolah.

Tak berselang lama, langkah kecil anaknya mulai menghampiri dirinya perlahan. Dia tersenyum kegirangan, melompat-lompat sembari mengucapkan banyak terima kasih kepada papanya karena sudah mau menuruti kemauannya kali ini.

"Papa, ayo ajak bunda nyari keperluan buat ulang tahun Yuno besok!" ajak Yuno dengan antusias nya, membuat Jaehyun tak enak menolak permintaan anak itu lagi.

Tapi, dia juga tak enak dengan Rose. Setiap apa yang anaknya lakukan, pasti melibatkan perempuan itu. Padahal jika dipikir, Rose juga mempunyai kesibukan sendiri.

"Nanti ya? papa harus berangkat ke kantor dulu, papa mau ada meeting." ucap Jaehyun memberi penjelasan, Yuno hanya mengangguk nurut saja.

"Tapi janji, setelah meeting kita nyari keperluan buat ulang tahun!" Jaehyun mengangguk mengiyakan.

"Sana masuk ke kelas, pulang sekolah papa jemput." Tangan besarnya mengusap sayang rambut Yuno yang sudah tertata rapi.

Dia paling suka melihat anaknya saat menurut seperti ini.

"Oke bos! perintah dilaksanakan!" pekik Yuno senang, dengan tangan kanan yang membentuk tanda hormat di keningnya.

Setelah mengucapkan kalimat itu, Yuno berlari kecil meninggalkan papanya yang akan berangkat ke kantor juga. Dia menoleh ke belakang sekilas, melihat papanya yang tengah melambaikan tangan ke arahnya.

"Dadah papa, kerja yang bener biar dapet uang banyak!"

***

Baru saja keluar dari ruangan meeting nya, ponsel Jaehyun berdering dengan nyaring. Dia mempercepat langkah kakinya agar segera sampai di ruangannya.

"Halo, ada yang bisa saya bantu?" sapa Jaehyun begitu mengangkat panggilan itu.

'Selamat pagi menjelang siang, bapak Jaehyun. Maaf mengganggu waktunya, Yuno lagi ada di ruangan kepala sekolah. Dia terlibat kasus pertengkaran dengan teman sekelasnya.' ucap wali kelas Yuno dengan sopan.

Mendengar berita itu, Jaehyun sontak mendelikkan matanya kaget.

"Masya Allah, astagfirullah, subhanallah." gumamnya pelan.