29

608 24 2
                                    

Salsha POV

Aku baru saja keluar dari kampus, ya hari ini aku sudah memulai kegiatan baru ku, aku sudah menjadi mahasiswa, di samping ku sudah ada Angela yang setia bersamaku. Aku tersenyum ke arah nya, kita harus berpisah di lorong kampus, tidak mungkin aku ikut Angela ke kelasnya kan? sedangkan aku beda jurusan dengannya.

***

Aku tersenyum sambil mendaratkan bokong ku di kursi taman. Hari ini sangat-sangat mengesankan bagiku, hari pertama, pengalaman pertama. Senyum ku hilang saat mataku tak sengaja melihat orang yang selama ini aku coba hindari dan aku hilangkan dari pikiran ku, tidak mungkin dia disini.

Aku terperangah saat suara Angela menyadarkan ku, tidak mungkin juga kan Aldi ada disini? "lo ngapain bengong di siang bolong sih? awas kesambet lo" aku menggeleng sambil tersenyum kepada Angela, tidak mungkin aku bercerita jika aku baru saja melihat sosok Aldi. "gue bisa ngomong sama lo nggak?" aku mengerutkan kening, tumben Angela meminta izin terlebih dahulu sebelum berbicara padaku. "lo kenapa sih Ngel, tumben-tumbenan lo. ya ngomong aja kali" aku jadi kembali menggeleng akibat tingkah aneh Angela.

Aku membuka buku yang baru aku beli kemarin, novel lebih tepatnya, hanya untuk menghilangkan kejenuhan ku saat waktu kosong seperti ini, aku tidak mau waktu kosong ku dihabiskan hanya untuk melamunkan Aldi yang jelas-jelas sudah tidak mau lagi mengenal ku. ya, kesimpulanku begitu, bukankah dia menolak ku?

"lo jadi mau ngomong nggak sih Ngel?" aku geram dengan Angela yang tampak gelisah, dia terlihat ingin berbicara penting denganku, tapi masalah apa?

"em, lo habis ini ada kelas lagi nggak?" aku menggeleng, kelas ku baru saja berakhir, itupun hanya membahas kontrak kuliah saja. "kerumah lo yuk, gue ngomongnya disana aja, gak enak di kampus, gue gak leluasa" aku mengangguk menyanggupi, suasana kampus masih terlalu baru untukku.

***

Aku mendaratkan bokong ku diatas kasur empuk kesayanganku setelah terjebak macet selama 30 menit. Aku melirik Angela yang masih saja sibuk dengan Handphone nya, sedari kampus tadi, dia tidak bisa lepas dari Handphone nya, entah ada apa dengan anak ini, tidak biasanya Angela akan bersikap seperti ini meskipun dia memiliki kekasih pun dia tidak pernah mengabaikan ku. "Ngel, lo mau ngomong apa sih?" Angela meletakkan handphone nya, kini dia fokus padaku, aku berhasil mencuri perhatiannya. "sal. lo masih sayang nggak sama Aldi?" aku diam, aku sama sekali tidak menyangka Angela akan menanyakan hal ini padaku. "lo tau jawabannya Ngel" jawabku setelah diam cukup lama. Angela menggeleng sebelum menjawab ucapan ku "gue gak lagi tau perasaan lo Sal, apakah lo bisa melupakan Aldi apa nggak? gue gak tau" aku menjadi heran dengan Angela, ada apa sebenarnya? "Ngel, lo yang nyemangatin gue buat ngelupain Aldi, lo yang menjadi pawang gue saat hati gue masih mengatakan kalo gue masih sayang sama Aldi, tapi sekarang? kenapa lo nanya hal itu lagi?" aku sudah tidak bisa menahan gejolak di hati aku. 

"gue mau nanya sama lo. seandainya Aldi mengingat semua hal yang pernah lo lakuin bareng dia, apa lo mau maafin Aldi dan menerima dia lagi?" aku menggleng,  mendapatkan pertanyaan  yang lagi-lagi berhasil menusuk relung hatiku bukan mimpiku sama sekali. "ada apa sebenernya Ngel? ada apa? gak biasanya lo kaya gini" 

"gue cuma pengen tau aja sal, gue penasaran sama isi hati lo sekarang, apa salahnya sih?" tidak ada yang salah, hanya saja, aku bingung akan menjawab apa, aku masih mencintai Aldi, tentu. aku masih sayang sama dia, tidak mungkin aku melupakan semuanya dengan mudah.

"aku"  

Story About AlshaWhere stories live. Discover now