Lima Belas

723 39 3
                                    

Aldi POV

Aku masih tidak menyangka Salsha akan ikut ke Medan, ini benar-benar kejutan untukku. Ku Elis wajah cantiknya saat mobil sudah tiba di villa keluargaku.
"Bangun yuk, udah nyampe" ucapku pelan, agar dia tidak shock dengan caraku yang membangunkannya dari tidur lelapnya. Dia mengerjakan matanya, kesadarannya sudah kembali.
"Yang lain mana?" Tanya Salsha saat sadar hanya tinggal kita berdua di dalam mobil.
"Udah turun semua, yuk kita susul"
Aku dan Salsha turun dari mobil, dia masih saja bergelut di lengan kurikulum, kepalanya bersandar di pundak ku, aku tersenyum melihat tingkahnya yang seperti ini.
"Salsha, bangun dong, jalannya yang bener, kasihan sama Aldi keberatan itu" ucap ayah Salsha yang tiba-tiba sudah berada di belakangku bersama papa. Salsha tak menghiraukan ucapan ayahnya, daia masih saja bergelanyut di lengan ku
"Gak papa om" balasku
Kulihat om Hasdi dan papa yang menggelengkan kepala melihat tingkah kita berdua.

"Udah, Lo istirahat aja" ucapku setelah mengantar Salsha ke kamar
"Lo dimana?" Tanyanya
" Iya gue diluar lah" jawabku
" Temenin gue Napa?"
"Nggak, gue diluar aja, gak enak sama yang lain, ntar dikira ngapa-ngapain lagi"
"Ih, ngeres amat sih pikirannya"ucapnya kesal sambil memukul lenganku
"Lah, kan bener, udah ah, mungkin gue dikamar sebelah"balasku
Akhirnya dia mengangguk mengiyakan ucapanku
"Ntar jalan-jalan ya?"
"Iya" balasku singkat sebelum menutup pintu kamar Salsha, aku juga butuh istirahat, kantong mataku mungkin sudah berubah warna saat ini. Jadi,aku putuskan untuk terlelap sebentar sambil menunggu sore datang.

"Di bangun di, kebo banget sih jadi orang" ku kerjakan mata saat tangan seseorang tak henti-hentinya menepuk pipi aku
"Aish, bangun Di, ah, bangun"
"Ah, apa sih? Orang ngantuk juga" ucapku saat aku sadar siapa yang membangunkan ku dari tidur nyenyak ku.
"Di, katanya jalan-jalan"
"Ntar lagi, Masi ngantuk"
"Udah malem Di, ish, Aldiii"
"Oke, oke, gue bangun" ucapku dan langsung bangkit dari tidurku.
Kulihat Salsha yang sudah mengerucutkan bibirnya, mungkin dia kesal denganku yang tak mau bangun sedari tadi.
"Imut" ucapku seraya mencium pipinya sebelum melesat secepat mungkin untuk menghindari amarahnya karena aku sudah menciumnya tanah izin
"ALDIIII"
Aku sudah menduga hal itu akan terjadi, aku hanya bisa terkekeh dibalik pintu kamar mandi.

20 menit kemudian

Kulihat Salsha yang sedang asik menonton acara tv bersama tante Helen dan mama, mereka adalah wanita2 hebat untukku, ku tarik bibirku membentuk sabit sabelum melangkah menghampiri mereka.
"Khem" mendengar seruanku, sontak mereka menoleh ke arahku
"Ganggu aja" sewot mama
"Ih, apaan juga, orang Aldi manggil Salsha, bukan mama"
"Ya tapi kamu ganggu" protes mama
"Ye,,biarin kali, yang ganggu aku juga"
"Aldiii, lebih baik kamu pergi gih" balas mama yang sudah mulai kesal dengan tingkahku
"Ya udah, Aldi emang mau pergi,yuk sal"
Ku tarik tangan Salsha menjauh dari mama dan Tante Helen, kulirik kembali mama yang mulai fokus kepada layar segi empat di hadapannya, huh, dasar mama.

"Lo kurang ajar banget sih sama mama Lo" omel Salsha ketika kita berada di mobil
"Biasa aja sih sal"
"Kita kemana sekarang?" Lanjutku
"Yang deket2 aja" jawab Salsha
"Oke, nyari taman aja ya" Salsha mengangguk mengiyakan usulanku.

Aku dan Salsha duduk disebuah kursi yang terletak di taman yang indah, baru pertama kali aku kesini, dan tentunya bersama dia, Salsha.
"Di, kalo kita di jodohin lagi gimana?" Pertanyaannya berhasil membuatku menoleh kearahnya
"Ya bagus lah, kenapa? Lo gak mau?" Tanyaku yang bingung dengan pertanyaan tiba-tiba nya
"Bukan gitu, tapi gue kan pengen kuliah di"
"Ya sama, gue juga"
"Lagian kenapa sih?" Tanyaku lembut, kini aku sudah berhasil menatap mata coklatnya, ku singkirkan beberapa helai rambut yang mengganggu di wajahnya
"Lebih nyaman kaya gini" ku usap pucuk kepalanya sebelum aku sandarkan di pundak ku, aku tersenyum, aku tidak mau kehilangan dia lagi, aku tak mau melihatnya menangis lagi.
"Kita jalani dulu hubungan ini, kita gak tau kan gimana kedepannya, kita berdoa saja sama yang di atas, apapun yang terbaik buat kita, jika kita memang berjodoh, gue gak bakalan kemana kan? Ujung2nya kembali lagi sama tulang rusuk gue yang hilang, kita jalani dulu, gini aja, aku sudah bahagia, cukup dengan Lo mencintai gue, gue udah seneng banget"

Salsha tersenyum dalam dekapanku, sekali lagi, aku kecup pucuk kepalanya sebelum sama2 menikmati indahnya malam.














Alhamdulillah, selesai part yang ini
Maafkan aku yang baru muncul

Story About AlshaWhere stories live. Discover now