17

676 40 5
                                    

Salsha Pov

Ku tatap tubuhku di kaca besar yang berada di depanku, aku merasa aneh dengan penampilanku yang seperti ini, dress selutut tanpa lengan, heels yang tingginya menurutku lumayan, dan aksesoris yang menggantung di kedua telingaku sangatlah elegan, malam ini adalah malam perayaan perusahaan ayah dan papa Aldi yang sudah berhasil meluncurkan bisnis baru yang sudah berhasil melejit dari perkiraan, ayah bilang, mungkin, aku akan berada di Medan sekitar tiga atau 4 hari, tapi? Jika bisnis ini selesai dalam dua hari, itu tandanya aku akan pulang besok. Ku tarik nafas beratku, besok aku akan meninggalkan Aldi lagi disini, di kota kelahiran sang papa.
" Khem "
Aku menoleh saat suara deheman itu menggema dalam kamar di salah satu hotel yang aku tempati.
" Lama banget dandannya, udah cantik kok " aku tersenyum saat Aldi mengucapkan kalimatnya, mungkin dia jengah menungguku keluar dari kamar sampai-sampai dia menyusul ku kesini
" Aku bukan lama dandan kok, aku cuma lagi liatin bintang aja, bagus, aku suka "
Aku menggenggam kedua tangan Aldi yang sudah berada di kedua perutku, dia memelukku dari belakang
" Bintangnya emang cantik, tapi masih kalah cantik sama kamu "
Pipiku merona, dia selalu seperti ini, menjadi manis dan berhasil membuat aku menjadi orang yang paling bahagia di muka bumi saat ini
" Kamu apaan sih, alay "
Aldi ikut terkekeh saat aku terkekeh menanggapi gombalannya
" Ya udah yuk, udah ditungguin juga di bawah, ntar ngiranya kita ngapa-ngapain lagi disini "
Aku mencubit perutnya keras, dia saja yang berfikiran aneh, aku tidak.

****

Selesai acara tadi malam, aku langsung memejamkan mata saat tubuhku mendarat di sebuah kasur empuk yang berada di hotel, mataku tak kuat lagi untuk memancarkan sinarnya, bayangkan saja, aku harus menemani ayah, dan Aldi menyambut para undangan dan sedikit ikut berbincang tentang bisnis yang sama sekali tak aku mengerti.
" Sal, ayo bangun, dua jam lagi kota berangkat loh ke bandara "
Mataku membulat mendengar ucapan bunda, dua jam lagi? Bukankah itu sangat cepat? Dan Aldi?
" Hah? Bun, kok cepet banget sih, katanya ke marena kita take off jam 11 "
" Lah, ini sudah jam 9 sayang "
Lagi-lagi mataku membulat, jam 9? Tidak, aku tidur sudah sangat lama
" Kenapa? " Tanya bunda yang peka terhadap keadaanku yang masih shock
" Aku ada janji sama Aldi jam 7 "
Bunda malah terkekeh, apa-apaan bunda itu?
" Aldi sudah ada di atas dari tadi, di roftoop sama ayah sama yang lain juga, dia gak tega katanya yang mau bangunin kamu, abis kamu tidur kaya kebo "
Tanpa mengucapkan sepatah kata lagi, aku langsung berlari menuju kamar mandi.

***

" Gimana tidurnya? " Itulah kata sambutan dari Aldi yang sudah nyengir lebar saat melihatku mengerucutkan bibir
" Kenapa kamu gak bangunin aku? "
Tanyaku sebel seraya duduk di sampingnya
" Abisnya tidur kamu nyenyak banget, aku gak tega yang mau ganggu, takut lagi mimpi indah, kan gak seru kalo tiba-tiba aku muncul di tengah-tengah mimpi indah kamu? " Ucapnya mengelus kepalaku yang sudah berada di bahunya
" Kalo mimpi aku kamu gimana? "Tanyaku sedikit bergurau
" Ya syukur deh, kan akunya seneng, dimimpiin sama bidadari cantik "
" Ish, Aldi,,, bentar lagi aku pulang loh, kamu jangan nakal-nakal di sini, aku gak mau ya "
" Siap buk boss " aku kembali menyandarkan kepalaku ke pundak Aldi, tenang rasanya saat berada di sana, ditempat yang paling aku suka.

***

Aku memeluk tubuh Aldi dengan erat, berat rasanya meninggalkan dia disini, biasanya dia bersamaku di Jakarta, tapi gara-gara aku sendiri dia jauh dan sulit aku gapai karena jarak yang memisahkan. Aku tersadar, setiap hubungan pasti ada cobaan dan Lika liku yang menjadi penghambatnya, dan bisa saja itu menjadi proses pendewasaan bagi suatu hubungan yang terjalin diantara dua insan seperti aku dan Aldi.
" Udah jangan nangis, kami baik-baik disana, inget aku disini, aku selalu untuk kamu, dan kamu tau itu " aku mengangguk saat Aldi kembali menasehati ku layaknya ayah
" Ya udah kamu berangkat sana "
" Kamu ngusir aku? " Tanyaku sewot
Dia malah terkekeh menanggapi pertanyaanku
" Bukan gitu, kamu mau ketinggalan disini? Terus telat masuk sekolah, terus gak lulus, terus,,"
" Iya, iya, aku berangkat. Bye, pokoknya hubungin aku tiap jam "
Ucapku memotong ucapan Aldi
" Iya bawel "
Aku melangkah pergi dari hadapan Aldi, yang lain sudah menungguku disana, di depan pesawat yang akan membawaku pergi ke Jakarta, meninggalkan Aldi yang tinggal bersama sanak saudaranya di sana. Hari ini mungkin menjadi hari terakhir ku bertemu Aldi sampai kita sama-sama menyelesaikan ujian nanti. Bye Ald






Assalamualaikum
Apa kabar? Maaf kalo aku telat up
Lagi ada kepentingan, di mohon bersabar ya gengs
Terima kasih juga udah mau baca cerita abal-abal aku ini, tapi kalo kalian semangat bacanya, insyaallah aku juga semangat nulisnya
Bye
Wassalamu'alaikum

Story About AlshaWhere stories live. Discover now