dua belas

1.5K 88 16
                                    

ALDI POV

Aku terkejut saat Angela menghubungiku lewat aplikasi Instagram, untung saja lagi jamkos, saat aku membaca chat dari Angela, aku sadar, bahwa ini bukan Angela, ini salsha, apakah dia rindu padaku? Ah, Aldi tidak boleh ke PD an, sebenarnya aku tidak ingin menghubungi Salsha, tapi entah kenapa, setelah aku fikir-fikir apa salahnya jika aku berteman saja dengannya? Membuka lembaran baru dengan Salsha sebagai status teman.

****

Satu bulan sudah aku bersekolah di Medan, aku menepati janji kepada orang tuaku, aku tobat disini, tidak ada Aldi yang tiap hari mesti di hukum, tidak ada Aldi yang bolos, tidak ada Aldi yang tidak mengerjakan tugas, aku tidak mau membuat Malu kerabat ku yang menjagaku disini.
"Aldi,Aldi,,,,,"
Aku tersenyum sambil melangkahkan kakiku mantap untuk menuju kelas, baru saja bersekolah disini hidupku sudah tidak tenang dengan panggilan menggelikan itu, kanapa aku bisa se populer ini disini? Padahal aku di Jakarta dine-fine saja, tapi disini? Hampir semua wanita menggilai ku.

I pondku berbunyi, ku lihat opsi yang muncul di layar dasar i pondku.

Mama ia challing

"Iya ma" ucapku setelah menyapa mama di seberang sana
"Kamu dimana?"
"Di sekolah"
******
******
******
.
.
.
.
Setelah menerima telfon dari mama, aku menarik nafas panjangku, ku cari nomer Salsha di sekian banyak kontack yang ada di iPhone ku sebelum terdengar nada sambung di telingaku

Via telepon

"Halo"
"Lo kerumah?" Tanyaku tanpa membalas sapaannya
"Em, iya kemaren"
"Mau ngapain? Kenapa Lo nggak bilang sama gue?"
"Mau bilang sesuatu, tapi nyampe di rumah lo malah kabar buruk yang gue dapet, gak cuma satu, tapi dua kabar buruk yang gue dapet, dan itu berhasil buat gue nangis bombai semaleman"

Aku mengerutkan kening, kabar buruk? Kabar apa?

"Kabar buruk apaan sih?" Tanyaku
"Pertama, Lo pergi tanpa ngasi tau sama gue, Lo cuekin gue, oke gue terima, yang kedua, Lo ngebatalin perjodohan kita"

Aku dibuat tambah bingung sama Salsha kalo ini, bukankah dia sendiri yang tidak mau di jodohkan denganku, bukankah itu bagus untuk hubungannya dengan Naufal?

"Maaf,gue gak ngabarin Lo, tapi buat perjodohan bukannya Lo e ndiri yang milih Naufal dari pada gue? Jadi, untuk apa perjodohan ini di lanjutin?"
"Pertama emang gue milih Naufal dari pada Lo, gue nyesel pernah gak percaya sama omongan lo kalo Naufal itu brengsek, Lo gak tau aja waktu Lo ninggalin gue tanpa kabar gue kaya apa?"

Aku sedikit terkekeh mendengar ucapannya, cewek ini aneh

"Gue baru nyadar Al" lanjutnya
"Apaan?" Tanyaku
"Kalo gue, bener-bener sayang sama Lo"

Aku diam, aku tidak percaya dengan ucapannya barusan, ini mimpi atau kenyataan?

"Kenapa Lo nggak bilang kalo Lo sayang sama gue Al? Kenapa Lo nggak bilang? Lo nyiksa perasaan Lo sendiri Al" ucap Salsha yang sudah di Sergai Isak tangis, aku bingung harus menjawab apa

"Gue tau Lo bakalan nolak gue, gue tau itu sal, buktinya, waktu kita di jodohkan, Lo nolak gue mentah-mentah kan?"
"Al, perasaan itu bisa berubah kapan aja kan?"
"Iya gue tau itu"
"Dan kenapa Lo ninggalin gue disaat perasaan ini berubah Al? Kenapa?"
"Ini yang terbaik buat kita sal"
"Terbaik Lo bilang? Lo salah, Lo salah besar, secara tidak langsung Lo ngebuang gue gitu aja, kenapa Lo kasi perasaan nyaman sama gue kalo ujung-ujungnya Lo bakalan ninggalin gue?"

Aku benar-benar tidak menyangka Salsha akan seperti ini, ini diluar dugaan ku, jika seperti ini, sekarang aku merasa menjadi cowok paling brengsek di dunia.

Story About AlshaWhere stories live. Discover now