tujuh

1.3K 71 1
                                    

ALDI POV

"Shit"
Aku melangkah keluar rumah sakit,meskipun kaki kurikulum masih nyeri dan sakit untuk berjalan,lebih baik aku pergi dari ruangan terkutuk itu,apa gunanya aku berada di sana?
"Gue bakalan ngalah sama Lo fal,kalo ini yang emang Salsha inginkan"
Ya,Naufal menghadangku selepas aku pulang dari rumah Salsha,dia menghajarku habis-habisan dengan alasan dia mencintai Salsha dan menyuruhku untuk menjauhi Salsha,mungkin Salsha mengira aku yang mencari gara-gara kepada Naufal,aku yakin,suatu saat nanti,aku pastikan akan terbongkar siapa Naufal sebenarnya

****

"Aldi,kamu kenapa?"tanya mama khawatir saat aku sudah tiba di rumah
"Aku gak papa ma"jawabku seraya menahan tangan mama yang ingin menyentuh luka lebam di wajahku
"Kamu berantem lagi?"tanya mama
Aku diam tak menjawab pertanyaan mama,aku hanya menggeleng sebelum aku melangkahkan kaki menuju kamar,dari pada harus meladeni pertanyaan mama.
Kurebahkan badanku di atas kasur,aku kecewa,sangat kecewa. Jika bukan karena Salsha,sudah aku lawan Naufal dengan tanganku ini
"Ya Tuhan kenapa cinta harus seperti ini?" Teriakku sebelum mama muncul dari balik pintu kamar dengan baskom di kedua tangannya

1 Minggu berlalu

Tak ada Aldi yang selalu menjauhi Salsha selama satu Minggu ini,mungkin itu kalimat yang cocok untuk kita berdua,aku enggan untuk mengganggu Salsha saat ini,meskipun sebenernya aku sangat merindukannya,tapi,rasa kecewa terlalu menyelimutiku hingga saat ini.

Aku tiba di sekolah tepat pukul 07.17,telat,ya aku sengaja,jika aku bisa memilih,angin rasanya aku kabur dari sekolah ini.
Setelah aku absen satu minggu,aku menjadi rindu sekolah dan hukumannya.
"Telat lagi?kapan kamu mau kapok?gak bosen-bosen ya kamu dapet hukuman tiap hari?sekarang berdiri di lapangan sampai jam istirahat"
Aku menurut saja saat si guru BK alias pak botak itu menyuruhku berdiri,karena ini yang aku mau,aku berdiri di lapangan basket,menghadap ring dengan tatapan tak tau kemana. Hingga aku merasakan kehadiran orang lain di sampingku,ku hiraukan saja,aku tidak mau tau urusan orang di sampingku ini. Hingga aku tertarik untuk melirik kesebeleh kiriku,terkejut,ya aku terkejut,dia salsha,aku mengerutkan kening bingung,perihal apa Salsha sampai dihukum disini?

Saat aku ingin menanyakan penyebab dia di hukum,tiba-tiba
"BRUKK"
aku langsung menoleh saat Salsha pingsang di sampingku
"Ya Tuhan kenapa nih?sal,,,,,sal,,,bangun"ucapku panik seraya menepuk-nepuk pipinya.
"Ish,panas banget"seruku saat menyentuh keningnya. Tanpa pikir panjang,aku langsung membopong Salsha menuju UKS,kubaringkan tubuh Salsha si brangkar UKS,laut ku ambilkan kain dan air dingin untuk mengompresnya,namun hasilnya sama saja.

Bel berbunyi 5 menit yang lalu,ku hubungi Angela untuk membantuku membawa Salsha ke rumah sakit,karena aku membawa motor. Tak lama,Angela pun datang bersama dengan Riri,tanpa dikit panjang,aku menyuruh Angela untuk menyiapkan mobil. Ku gendong Salsha menuju parkiran,aku khawatir dengan keadaannya.

****

Sudah 30 menit aku menunggu dokter keluar dari UGD,namun tetap saja dokter tak keluar,apa dokter itu tidak bosan berada di dalam?

Aku menoleh saat bunyi decitan pintu terdengar dari ruangan yang dibuat memeriksa kondisi Salsha
"Gimana keadaannya dok?"tanyaku panik
"Maaf,anda siapa pasien?keluarganya mana?"
"Ais,dok,repot banget sih,udah lah sama saya aja,sama aja kali"protesku tak sabaran
"Tapi ini,,,"
"Udah lah dok ayo,saya calon suaminya kok"oke,terpaksa aku harus bilang seperti itu karena dokter ini tak kunjung memberi tahu keadaan Salsha saat ini.
"Hmm baiklah,keadaannya sudah stabil,tapi panas nya masih tinggi,saya sarankan, supaya pasien di rawat dulu untuk beberapa hari kedepannya"
"Baik dok terima kasih"ucapku akhirnya
"Iya sama-sama,sebentar lagi akan ada suster yang akan memindahkan pasien ke rawat inap"
Aku hanya mengangguk mengiyakan

****

Ku buka pintu ruangan Salsha, terlihat dia yang terbaring lemah disana,wajahnya pucat,aku duduk disebelahnya,menggenggam tangan kanannya yang dingin. Jika seperti ini,aku ingin memeluknya,mencium keningnya,tapi aku tau,aku siapa,dan dia menganggap ku seperti apa. Tak lama,jari-jari tangan Salsha bergerak,dengan sigap,aku berdiri dari dudukku.
"A..a..Aldi" ucapnya lemah saat dia sadar siapa yang berada di dekatnya.
" Lo gak papa kan?"tanyaku khawatir
"Gue dimana?"bukannya ngejawab dia malah nanya
"Tadi Lo pingsan,makanya gue sama Angela sama Riri langsung bawa Lo ke sini,tapi mereka udah kembali ke sekolah,kasian mereka mau sekolah"jelasku
"Emang Lo gak mau belajar?"
"Alah,gampang"
Ku lihat dia yang tersenyum tipis ke arahku
"Oh iya, gue belum ngabarin ayah bunda Lo"ucapku merogoh i pond yang berada di saku abu-abu ku
"Eh,Al gak usah,ayah sama bunda gue ada di luar kota"jawab Salsha
"Loh?berarti Lo cuma berdua sama bibi dirumah?"Salsha mengangguk mengiyakan
"Oy iy,sorry ya buat perihal Naufal yang kemarin"oke,aku memutuskan untuk mengalah,sudahlah,aku pasrah jika namaku yang harus jelek di mata Salsha.
"Gue juga minta maaf,gak seharusnya gue ngejudge Lo gitu kan"
Aku mengangguk mengiyakan saja ucapannya.
" Lo gak pulang?udah sore loh"
"Lebih baik gue disini nemenin Lo,Lo masih inget kan gue siapa Lo?"godaku
"Stop ngebahas perjodohan bodoh itu"
"Oh,oke oke"













Minal aidzin wal Faizin gaess
Maaf ya kalo aku banyak salah
Sengaja ataupun nggak
Aku minta maaf✌

See part selanjutnya😃

Story About AlshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang