6 | NO INCLUDE ON SCHEDULE

1.4K 58 4
                                    

Wajah Libra sudah semerah tomat, saat ia mengingat peristiwa satu jam lalu di kamar besar milik Ferly. Sungguh, kejadian itu adalah kejadian paling konyol yang pernah ia alami. Untung saja, Audrey datang mengetuk pintu untuk memberikan laporan yang katanya penting di waktu yang nyaris membuat Libra tenggelam karena malu.

Libra mengedarkan pandangannya dengan rasa berjuta was-was sambil menutup tubuhnya dengan selimut. Di rasa cukup aman, ia mencoba tenang membaringkan tubuhnya di sofa panjang karena rasa kantuk sudah meradang.
"Good nite, Libra. Hari esok yang keras akan senantiasa menanti dirimu." lirihnya pelan kemudian matanya terpejam rapat.

Esoknya, Libra menerjap beberapa kali melihat cahaya matahari yang sudah keluar beberapa jam yang lalu

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Esoknya, Libra menerjap beberapa kali melihat cahaya matahari yang sudah keluar beberapa jam yang lalu.
Libra menoleh ke sekitarnya dan mendapati dirinya sudah berada di kamar. Kamar utama yang super megah dan Ferly tidak ada di sana.

Matanya melotot lalu memastikan diri dengan mengintip tubuhnya di balik selimut kemudian ia menghela napas lega karena pakaiannya masih utuh.

Ia berdiri dan toilet adalah tujuan utama untuk membersihkan diri. Kurang dari setengah jam, Libra tertegun melihat setelan pakaian sudsh terlipat rapi diatas ranjang lalu mendekatinya masih dengan waspada.

"Wear me!" rangkaian tulisan yang Libra temukan di atas setelan pakaian casual yang juga terdapat kotak beludru hitam. Mungkinkah, pria mengesalkan itu yang meletakannya di sini? Pikiran Libra kembali tidak tenang.

Setelah memakai semua barang yang entah di siapkan oleh siapa, Libra berjalan keluar kamar.

"Morning, Miss. Carrisa." sapa dua orang pelayan bersamaan.

Libra terkejut. "Ya, selamat pagi." jawabnya terbata dengan kepala yang celingukan.

"Tuan Archer sudah pergi sejak tadi pagi, Miss."

Libra menghela napas, perasaannya dibuat lagi lebih tenang.

"Morning, Miss!" seseorang menyapa setelah memberi salam.

Itu Audrey dan dia sangat manis. Libra menatap canggung ke arahnya.

"Apa anda ingin sarapan sekarang?" tanya Audrey.

"Iya, tapi aku tidak ingin sendirian."

Audrey mengkerutkan dahi. Lalu
Libra menggandeng tangan Audrey tiba-tiba.

"Bisakah kita lakukan sekarang, please?" tanya Libra lembut.

Dua pelayan itu mengangguk dan mendahului mereka menuju ruang makan sebelumnya. Di sana ada tiga orang lainnya yang mulai memenuhi meja dengan banyaknya hidangan, namun satu hal yang membuat Libra mematung, kursi di meja itu sudah bertambah satu lagi. Seperti memang sudah di siapkan untuk mereka berdua.

Libra langsung duduk dikursi yang pertama kali ia duduki. "Kenapa masih berdiri?" tanya Libra heran melihat Audrey tidak bergerak sejak tangannya ia lepas dari genggaman. "Ini merupakan perintah."

Libra di Bulan AugustusOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz