2 | THE PROPOSAL

2.2K 82 2
                                    

Akhirnya pria tampang datar itu berhasil sampai gedung yang pelayanannya habis ia maki walau dengan susah payah berhadapan dengan banyaknya gangguan dan kejadian aneh.

Bagaimana tidak aneh? Seorang wanita datang padanya, bersiul layaknya preman memanggil anak buah, meminta kunci mobil dan menawarkan jasa parkir yang sebenarnya telah membuat pria itu ingin kembali ke rumah saja.
Pria itu terus memperhatikan tas kecil branded yang ia pegang, tas milik Libra, yang katanya terdapat identitasnya untuk meyakinkan bahwa dia benar-benar memarkirkan mobil alias tidak membawanya kabur. Aneh tapi nyata.

"Ferl, akhirnya kau datang juga! Kami kira 'raja' nya tidak akan menghadiri pestanya sendiri," ucap salah satu teman, Aaron, ucapannya berhasil membuat tiga orang lainnya ikut menghampiri pria yang baru saja di sapa Ferl itu. Nama mereka adalah Elisa, Erick dan Hannah.

"Happy Birthday, Ferly!" ucap mereka seraya bergantian menjabati tangan pria itu dengan senyuman diwajahnya.

"Ya, thanks!" balasnya singkat.

Cchhuupppphh! Seorang wanita tampak awet muda dibanding umurnya, mengecup kedua pipi Ferly dengan mesra. Dia adalah Ibu pria itu, yang sudah sejam lalu berada di kerumunan puluhan tamu yang hadir.
Hingga, beliau tersadar bahwa wajah dan pakaian anak semata wayangnya sudah setengah basah akibat derasnya hujan.
"Leni? Tolong bawakan jas yang sengaja saya bawa tadi," titah wanita itu, tak lama Leni, kepala housekeeper berseragam senior datang membawa barang yang dipesankan.

Ferly menghela napas gusar, Ibunya ke lewat berlebihan. Tak ingin lagi berlama-lama, Ferly bergegas pergi toilet. Namun belum genap lima langkah ia berjalan landai, kakinya dibuat berlari kecil setelah tangannya ditarik paksa oleh Aaron agar Ferly tak lagi buang-buang waktu.

"Wait! Tasnya biar aku yang bawakan, bro." Erick ikut-ikutan mengambil paksa tas yang Ferly bawa, tas si wanita aneh.

'Ah tidak, jangan tas itu.' batin Ferly, menyayangkan.

Setelah ini, Ferly khawatir akan ada ucapan mengada-ngada yang nanti keluar dari mulut mereka semua, setelah mereka menyadari bahwa itu adalah tas perempuan. Ferly tahu betul, nasibnya di ambang kesialan lagi.

Ferly menatap tajam Aaron setelah depan pintu. "Mau ikut masuk ke dalam?"

Aaron bergedik ngeri. "Jangan bercanda! Untuk apa aku ikut ke dalam? Apalagi 'punya' kita sama."

Ferly memutarkan bola matanya sebal. Dasar Aaron si pemilik pikiran kotor. Pikiran temannya itu di rasa sudah akut sejak mereka duduk dibangku kuliah dulu. Tak lama setelah sadar dari  mengingat hal tidak penting pribadi mesum Aaron, Ferly bergegas masuk ke dalam toilet.

Setelah beberapa menit berada di dalam, finalnya Ferly merapikan simpul dasi yang melingkar dikerah kemeja putihnya. Ferly menatap wajahnya dengan setelan jas ini penuh dengan kebanggaan. Semua pencapaiannya sampai detik ini berkat kerja keras dan dukungan sang mama. Siapa d yang tidak mengenal Ferly Archer Augustus? Pria tampan berdarah Eropa dan Indonesia satu ini adalah pemimpin dari Archerwork Corp yang tercatat sebagai perusahaan sukses yang gemar berinvestasi, menanam saham sekaligus pemilik sekaligus pembuat busana mewah branded yang karyanya sudah dipakai banyak publik figur dunia, yang juga membuat namanya, Mr. Augustus, terdaftar dalam orang tersukses di dunia.

Tapi hari ini tepat pada tanggal sembilan belas Agustus, perasaannya sekali lagi sangat tidak enak, mungkin lebih ke muak. Ya, Sejak tiga tahun terakhir, Ferly benci hari lahirnya dirayakan.

Libra di Bulan AugustusWhere stories live. Discover now