Brother And Sister

4.9K 589 14
                                    

Sehun menyelesaikan pemeriksaan pasien terakhirnya dan segera beranjak menuju ruang rawat khusus untuk ibu yang baru saja melahirkan. Ia membuka jasnya begitu masuk ke dalam ruangan dan menggantungnya.

Jisoo menyambutnya dengan senyuman dan Sehun memberikan kecupan singkat di kening istrinya. Ruangan ini tampak sangat ramai karena semua orang ingin melihat bayi lucu yang baru saja lahir ke dunia ini.

“Selamat Kak Myungsoo dan Nayeon!” ucap Jennie yang juga baru hadir seraya membawa sebuah buket bunga.

“Bayinya cantik banget! Mirip mamanya,” puji Bona.

“Mirip Kakak, dong!” sela Myungsoo tak mau kalah.

“Kalo ganteng baru kayak lo. Kalo cantik ya kayak Nayeon lah!” Jisoo ikut menyela.

Semua orang di dalam ruangan tertawa.

Jisoo meminta ijin untuk menggendong si bayi cantik. Ia harus belajar karena tiga bulan lagi dia akan memiliki bayi juga. Bayi itu seperti menyambutnya dengan baik. Ia tampak tersenyum hingga matanya membentuk garis tipis. Lucu sekali.

“Udah kepikiran mau kasih nama apa?” tanya Jisoo pada Myungsoo dan Nayeon.

Keduanya saling bertatapan sejenak sebelum Myungsoo kembali melihat pada Jisoo.

“Kim Yujin.”

Jisoo terdiam. Ia kemudian tersenyum pada Myungsoo yang juga balas tersenyum. Bayi di gendongannya bersuara dan Jisoo kembali memberikan perhatian kepadanya.

“Oh ya, Jis, Hun. Kalo kalian punya anak cewek juga, kasih nama Jennie, ya!” pinta Jennie.

“Ogah!!!” sergah Jisoo.

“Dihh, ngegas!” protes Jennie.

Semua orang dalam ruangan kembali tertawa melihat pertikaian pura-pura antara dua kakak beradik itu.

Myungsoo dan Sehun kemudian pergi ke kantin sejenak seraya minum kopi. Ayah dan calon ayah tersebut terlibat pembicaraan santai dan sesekali tertawa.

“Keadaan Jisoo gimana?” tanya Myungsoo.

“Baik, Kak. Udah normal. Waktu trimester pertama aja yang gawat.”

“Bagus, deh. Keliatannya juga ceria banget.”

“Biasalah cewek kalo ketemu bayi.”

“Tapi nggak semua cewek juga loh, Hun. Lo ingat kan, pacar gue yang dulu sebelum sama Nayeon?”

“Iya ingat, Kak. Kenapa?”

“Gue putus sama dia karena dia bilang nggak mau punya anak. Dia bilang, jaman gini masih sibuk ngurusin anak?”

“Lah, biasanya kan cowok yang nggak suka sama anak-anak.”

“Itu dia! Kalo cowok yang ngomong gitu masih masuk akal. Kalo cewek kan udah kelewatan banget.”

“Apalagi gue waktu dulu, Kak. Boro-boro punya anak, nikah aja nggak kepengen.”

Myungsoo hampir saja menyemburkan kopi yang ia minum karena tak bisa menahan keinginannya untuk tertawa karena penuturan Sehun.

“Eh, iya bener! Lo kan dulu paling males deket-deket sama cewek, sampe dituduh homo sama junioran.”

Sehun ikut tertawa mengingat kenangan tersebut, “Dark ages itu. Gue taunya belajar doang karena susah banget mau jadi dokter.”

“Iya. Temen seangkatan lo aja banyak yang nggak lulus bareng lo, kan? Sibuk pacaran sih!”

Kedua pria itu kembali tertawa.

Personal Preference | HunSooWhere stories live. Discover now