Menunggu Reda

8.2K 661 35
                                    

"Berarti aku merindukanmu?."

"Hm?"

He?

"EEH?."

🌸🌸🌸

Sakura mengaduk tehnya dengan pelan. Ia sudah berkali-kali menepuk pipinya saat kembali mengingat kejadian tadi.

"Shanarooo! Apa yang dia katakan. Sial!."

Flashback....

"...berarti aku merindukanmu?."

"Hm?- EEH?."

"Kau kenapa?." Sasuke bertanya dengan tenang. Sakura menutup mulutnya dengan punggung tangannya lalu menjaga jarak.

"A-apa yang baru saja kau katakan?."

"Aku?." Sasuke menaikan sebelah alisnya.
Sakura mengangguk.

"Aku hanya bilang kalau aku merindukan-."

Deg

Hening....

Mata onyx Sasuke membulat.
"Maksudku...." Sasuke membuang muka kearah lain. "a-aku tidak bermaksud untuk...." Diliriknya Sakura yang menatapnya dengan wajah memerah.
Sasuke kembali memalingkan wajahnya.
"Aku tidak bermaksud untuk...."

"Aku keceplosan sial!." Batin Sasuke

"A-ah anu....ya...apa k-kau mau teh hangat.? Sepertinya hujannya makin deras..kan? Mungkin bagus minum teh hangat." Sakura mengalihkan topik dan bodohnya Sasuke mengikutinya.

"A-aa."

"K-kalau begitu aku pinjam dapurmu ya." Sasuke mengangguk dan Sakura melesat kedapur.

Flashback off.


"Hummmpp!." Sakura membekap mulutnya. Sungguh wajah Sasuke tadi menggemaskan. Matanya melihat jelas pemuda cuek itu merona.

Astaga Sasuke merona?

"Astaga! Astaga! Astaga! Sasuke merindukanku? Sasuke bilang dia merindukanku? Apa ini tidak salah? Kamii-samaa!!."
Rasanya Sakura ingin lari keluar dari sini saja. Ia sungguh malu sendiri.

"Mungkin dia bercanda. Ah ya bercanda. Tapi..... Sasuke-kun jarang bercanda hwaaaaaaaaaaaa!!!."

Sementara itu di ruang tamu, Sasuke berdiam diri memandangi tv didepannya. Sekedar memandangi tanpa ada niat menonton apa yang ditayangkan.

Glek

Dirinya menelan ludahnya susah payah.

"Apa yang kau katakan bodoh. Dasar bodoh. Kau merusak segalanya."

Sasuke sudah memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi nanti. Ia sudah menduga suasana akan jadi canggung karena omongannya yang tidak bisa dia kendalikan.

Sungguh ia benci suasana canggung, entah apapun penyebabnya ia tidak suka terjebak suasana canggung dengan Sakura. Hal itu akan membuatnya sulit berbicara lantaran takut memperburuk suasana.

"Sial!." Umpatnya menngacak rambutnya.

Entah bagaimana caranya meluruskan semuaya yang jelas ini salahnya. Harusnya dia tidak keceplosan tadi. Meski ia memang merasa demikian harusnya-

"A-ah aku tidak tahu bagaimana seleramu jadi..." Sasuke langsung menoleh mendapati Sakura kini membawa dua cangkir teh hangat. "Ah gomen. Ini masih panas." ujarnya tersenyum kikuk.

Sakura? Where stories live. Discover now