Ch 45: Rhythm 0 Di Pertarungan Ilegal

Start from the beginning
                                    

"Disudut kanan saya, adalah sang penantang baru kita. Sang jawara dari sebuah padepokan silat terkenal se-Jawa Barat dan merupakan juara 1 Pencak Silat tingkat Asia dengan tinggi badan 185 cm. Ladies and Gentleman, Please Welcome: ANGLING DHARMA!"

"WHOOOOAAAAAA"

"LET'S GOOO!"

"JANGAN KASIH KENDOOOR!"

WOW! Kulihat pengaruhnya boleh juga. Seorang atlet dari seni beladiri khas Indonesia itu memang hampir dikenal di seluruh Indonesia terutama yang menekuni dan menggilai Pencak Silat, BRAJAMUSTI

Kulihat, pria yang dikenal sebagai Brajamusti itu memperlihatkan gaya pencak silatnya di tengah-tengah ring octagon. Gaya salto lah, koprol lah, dan gerakan-gerakan silat yang sangat kukuasai

Kemudian sang MC itu mengangkat Microphone-nya sekali lagi

"Di sudut kiri saya, terdapat seorang gadis muda dengan tinggi 174 cm dengan kemampuan 4 kali rata-rata dari manusia biasa dan semua petarung terkenal. Dia seorang gadis yang tidak terkalahkan dan setara dengan nona Athena. Cheers for the Greatest of Fighter: J-Lady!"

"HUAAA! J-LADY"

"FIGHTING!"

"REMUKAN BADANNYA!"

"HANCURKAN DIA!"

J-Lady, semua penonton menyorakiku. Eh ralat: maksudku, nama samaranku. Semua petarung di tempat ini ada yang memakai nama samaran dan menutup identitas diri yang sebenarnya atau yang tidak sama sekali. Dan aku? Yup, aku memakai nama samaran J-Lady karena bagiku cukup keren untuk seorang wanita yang berprofesi sebagai fighter. Dan inisial 'J' adalah namaku: Jessica

Aku segera naik keatas arena dan memasang wajah datar dan dinginku didepan penonton yang berjubel di sekitar ring. Aku sengaja memakai hoodie crop top dengan balaclava karena aku tidak mau dikenali oleh orang yang bukan siapa-siapaku

Brajamusti. Nama yang tidak bagus dan semenarik namaku. Pria itu memandangku remeh dan mengancungkan jempolnya terbalik. Dia pikir dengan menjadi atlet Pencak Silat tingkat Asia, dia bisa menunjukkan taringnya di pertarungan yang gila dan melampaui batas kewajaran aturan beladiri? We'll see bro!

"Hei gadis cantik, lo tidak pantas bermain di tempat ini. Mari kita kerumah dan menghabiskan one night stand berdua"

Ewww, nadanya terdengar sangat menggoda. Dia pikir dengan melihat dada dan pantatku yang berisi dan juga pakaianku di arena, dia memandangku sebagai jalangnya? Cih, mimpi saja kau jerk!

"Lo boleh melakukannya. Tapi lo harus ngalahin gw dulu! Are you can do it bro? Or nah?" ucapku sambil menyunggingkan senyum sinis padanya

BUGH!

See? Dia mulai tersinggung bung. Tapi tonjokkannya tidak berasa di perutku. Aku hanya menampilkan senyum smirk-ku

"Pinch me!" ujarku sambil mengarahkan telunjukku ke wajahku

Si Brajamusti itu langsung meninju wajahku dengan gaya silatnya namun tidak mengenai wajahku

"I Say. Pinch. Me!" ucapku dengan penuh penekanan sambil mengarahkan kepalan tinjunya ke wajahku

Kulihat Brajamusti mulai serius

BUGH!

"Lebih keras!"

BUGH

BUGH

BUGH

"Apa lo gak ngerti? Gw bilang lebih.Keras!" ucapku sambil mengarahkan kepalan tinjunya di wajahku

Duo Sisters Mafia (SEGERA DIHAPUS)Where stories live. Discover now