24. With Vino

619 42 2
                                    

Nyebelin sih, tapi aku suka. Gimana dong?


-Love in SMK-

Happy Reading 💙

Pintu ruangan musik itu terbuka dan memunculkan wajah Serlyn. Ia celingukan mencari Vino yang katanya akan datang. Mungkinkah laki laki itu ingkar lagi?

Serlyn menghembuskan nafasnya pasrah. Jika kali ini Vino tidak datang menemuinya, ia pastikan tidak akan lagi bertemu lelaki itu. Pasti itu.

Dengan perasaan kecewa, Serlyn pun membalikkan badan berniat untuk pergi. Tapi saat tubuhnya berbalik, dahinya malah membentur sesuatu. Membentur seseorang lebih tepatnya.

Serlyn mengusap pelan dahinya. Tapi orang yang ditubruknya bahkan tidak bergeser sesenti pun. Padahal tadi lumayan keras.

Ia pun mendongakkan kepala dan saat itu juga matanya bertemu pandang dengan mata indah milik Vino. Serlyn tersenyum lega mengetahui Vino yang menepati janji.

"Mau kemana?" tanya Vino.

"Serlyn kira kak Vino gak bakalan dateng" jawabnya tersenyum lebar.

Vino yang berada didepannya menyentil dahi gadis itu. "Kan gue udah bilang bakal dateng"

Serlyn mengusap kembali dahinya yang disentil Vino. Emang nyebelin nih kakak kelas. Untung ganteng, untung baik, untung suka. Eh?

"Jadi latihan gak ni?" ucap Serlyn ketus.

Vino tersenyum kecil, lalu mengacak acak rambut Serlyn. Oh God, amarah Serlyn lenyap begitu saja atas apa yang dilakukan Vino. Vino tuh emang paling bisa ya!

Mereka duduk diposisi masing masing. Selanjutnya Serlyn dan Vino berlatih dengan serius. Latihan kali ini sangat berbeda dari latihan latihan sebelumnya. Lebih dipenuhi canda tawa dan lebih berwarna.

Dua jam lamanya mereka menghabiskan waktu berdua. Kini saatnya pulang dan istirahat melepas lelah.

Serlyn mengobrak abrik tasnya mencari ponsel. Ia berniat menelpon Justin untuk menjemputnya lagi.

"Halo, bang. Jemp--"

Ucapan Serlyn terhenti begitu saja saat Vino langsung merampas Handphone yang dipegangnya. Serlyn langsung mendelik tak suka.

"Serlyn gue yang anter bang. Mungkin sedikit telat" ucap Vino pada Justin diseberang sana. Sesekali Vino melirik ke arah Serlyn yang mencak mencak.

"Oke. Terima kasih bang"

Vino mengakhiri panggilan tersebut. Serlyn langsung menjulurkan tangannya mengambil ponsel yang masih dipegang Vino.

Bukannya memberikan ponsel itu, Vino justru mengangkat tinggi tinggi ponselnya ke udara. Serlyn terus berusaha menggapai ponsel tersebut. Walau nyatanya susah.

"Balikin kak. Itu ponsel Serlyn" ucap Serlyn sambil melompat lompat berusaha mengambil ponsel ditangan Vino.

"Pendek" ucap Vino terkekeh puas melihat wajah kesal gadis dihadapannya saat ini. Baginya, wajah kesal Serlyn sangat menghibur karna lucu.

Pendek.

Satu kata yang sederhana namun berdampak lebih bagi setiap perempuan. Kenapa kalian para laki laki terlalu jujur mengatakan itu? Tidakkah kalian tau, kalau perempuan paling tidak suka fisiknya jadi perbandingan?

"Serlyn tinggi kok"

Ya, pada nyatanya Serlyn memang termasuk kategori tinggi. Tapi memang Vino nya aja yang terlampau tinggi, maybe?

Love in SMKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang