19. Because Mira

592 38 1
                                    

' Menunggu itu gak enak. Sumpah! Apalagi menunggu yang gak pasti '

-Love in SMK-

Happy Reading ✨

Menyusuri lorong yang sepi. Ya, itu lah yang dialami oleh Serlyn saat ini. Selepas pulang dari kantin tadi, ia langsung bergegas kembali ke kelas.

Jam istirahat sudah selesai dari lima belas menit yang lalu. Maka dari itu, koridor cukup sepi akibat kegiatan belajar yang sudah dilaksanakan.

Sampai didepan pintu kelas, Serlyn tidak langsung masuk. Ia mengumpulkan keberanian dulu untuk memutar knop pintu di hadapannya.

Dari depan sini, kelas terasa amat sunyi. Sayup sayup juga terdengar suara guru yang sedang menerangkan pelajaran. Guru yang mengajar killer parah lagi. Ntaps!

Ceklek

Semua mata terpusat kepada Serlyn yang berdiri kikuk tepat didepan pintu kelas. Serlyn yang dipandang begitu, lalu melangkahkan kakinya ke hadapan Bu Syila yang memandang dengan sangat tajam.

"Maaf Bu, tad--"

"Lari keliling lapangan 5 kali. Gak ada penolakan!" ucap Bu Syila tegas.

"Tapi Bu, tadi...." Serlyn mengela nafas berat dan menghembuskannya perlahan kemudian kembali mengangkat suara. " Baik, Bu" ucapnya lesu.

Percuma juga ia meyakinkan Bu Syila, walaupun alasannya itu logis dan masuk akal. Bu Syila pasti tidak akan mau mendengarkannya. Guru yang satu itu tidak menerima bantahan sama sekali.

Yaaah, dengan langkah gontai Serlyn berjalan ke arah lapangan. Mungkin terdengar biasa saja kalau cuman dihukum dengan berlari lima putaran mengelilingi lapangan.

Tapi, itu sangat menjadi masalah jika kalian bersekolah di SMK Galaksi ini. Hey! Mengelilingi lapangan lima kali disekolah ini, sama saja dengan sebelas kali berlari dilapangan sekolah biasa.

Ini SMK Galakasi! Yang luasnya bisa untuk dijadikan komplek perumahan sekaligus lapangannya. Bahkan ditambah kolam renang lagi.

Huffft, bagaimana pun juga hukuman tetap harus dilaksanakan. Serlyn bukan tipe murid yang akan kabur dari hukuman dengan pergi ke kantin ataupun bolos pelajaran sekalian di rooftop sekolah.

Sinar matahari yang terik menyambut kedatangan Serlyn yang baru saja tiba dilapangan sekolah. Ia menyemangati dirinya sendiri dan berasumsi pasti dapat melaksanakan hukuman ini.

"Fighting Serlyn. Lo pasti bisa!" ucapnya semangat dengan mengepalkan tangan ke udara.

Detik berikutnya, Serlyn sudah berlari menerjang panasnya sinar matahari yang mengenai kulit putih gadis itu.

Waktu terus berlalu, dan panas matahari bukannya berkurang malah justru semakin bertambah saja. Serlyn sudah memutari lapangan sebanyak dua kali.

Diputaran ketiga, nafasnya mulai tak beraturan. Keringat sudah membanjiri wajah gadis itu. Beberapa kali Serlyn menyeka keringat tersebut menggunakan punggung telapak tangannya.

Serlyn mulai merasakan sesak nafas saat berlari diputaran ke empat. Tapi ia tidak menyerah sama sekali. Serlyn tetap berlari dan  optimis dapat menyelesaikan hukuman ini.

Love in SMKWhere stories live. Discover now