TKR VS Tata Busana
"Lo harus pilih, Dila anak ADP atau Serlyn anak Tata Busana? "
Vino terdiam. Sudah pasti ia akan memilih orang yang menjadi alasan ia tersenyum selama ini.
"Gue--"
Serlyn dan Vino.Dua remaja yang mengabdikan dirinya pada sekolah k...
"Terusin aja kak ketawa nya. Serlyn tunggu" ucap Serlyn yang melihat Vino tak berhenti tertawa.
"Sumpah muka lo merah banget tadi" Vino berucap setelah meredakan tawanya.
"Ck. Kakak kalau ketawa terus, kapan kita latihan nya?"
"Ekhm. Oke kita latihan"
Dan, yang terjadi selanjutnya adalah mereka yang sibuk berlatih dengan serius. Karna, festival sekolah yang tinggal dua minggu lagi.
"Itu salah nadanya" ucap Vino saat Serlyn memainkan gitar.
"Sorry kak. Serlyn emang kurang tau"
"Kenapa gak bilang?"
Serlyn hanya menggaruk rambutnya yang tak gatal. Iyakali mau bilang, ditatap sama Vino aja dia udah gugup setengah mati.
"Sini gue ajari"
Setelah mengatakan itu, Vino lantas berpindah posisi menjadi dibelakang Serlyn. Ia mengarahkan tangannya menuju gitar yang dipegang oleh gadis itu.
Jadi sekarang kesan nya itu Vino seperti memeluk Serlyn dari belakang. Oksigen tolooongggg!!
Serlyn mengerjapkan mata sebentar. Pasokan udara disekitarnya terasa menipis. Bau perfum Vino yang maskulin masuk kedalam indera penciumannya. Dan itu rasanya sangat nyaman. Serlyn suka!
Jantung nya tak berhenti berdetak dengan kencang. Sungguh, Serlyn kasihan dengan jantungnya yang selalu seperti ini saat dekat dengan Vino. Ingatkan Serlyn untuk memeriksa nya sepulang dari sini nanti!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
( Anggap aja kayak gitu wkwkwk )
Sudah dua jam lebih mereka berlatih bersama. Dan, selama itu juga Serlyn menahan mati matian jantungnya yang terasa ingin melompat keluar.
"Oke. Latihannya cukup hari ini" ucap Vino, lalu menyenderkan tubuhnya di sofa. Mengajari Serlyn tidak begitu sulit. Anak itu cepat memahami teori yang ia berikan.
"Haaah akhirnya. Serlyn juga udah capek"
Kemudian, Serlyn ikut menyandarkan tubuhnya tepat disebelah Vino. Mereka terdiam menikmati suara jangkrik yang sudah terdengar. Hal itu bagaikan melodi alam yang menemani mereka.
