Saat usia gue 12thn dan usia Rico 7thn, Mama sama Papa keluar kota, buat nganterin Om sama Tante yang mau lahiran, karena mobilnya Om sama Tante mogok dan masuk bengkel. Jadi Mama dan Papa yang jemput Om, gue sama Rico awalnya pingin ikut, tapi Mama sama Papa ngelarang, karena kalau ikut nanti Om malah ngurusin gue sama Rico, dan ngelupain Tante yang kesakitan mau melahirkan. Gue dan Rico pun menunggu di rumah dengan bibi pembantu gue.

Setelah cukup lama tidak ada kabar, gue akhirnya memutuskan untuk menelpon Mama, saat tangan gue meraih ponsel gue, gue lihat disitu terlihat nama Mama yang sedang menelpon duluan, gue angkat telpon tersebut dan tidak lama kemudian gue menangis, tangan gue udah gemetar saat bawa telpon, Rico yang sedari tadi duduk disamping gue sadar, dan menoleh karena mendengar tangisan gue. Disitu gue diam ngga bilang apa apa, sampai Rico pun meraih ponsel yang ada di tangan gue, dan menempelkannya ke daun telinganya.

Disitu Rico, mendengar seseorang yang tidak dikenalnya berbicara kepada Rico, "Apa ini keluarga korban?" Tanya seseorang.

"Iya siapa ya? Ini asal bapak tau ya! Ini ponsel milik Mama saya, jadi tolong untuk diberikan pada Mama saya, karena saya ingin mendengar kabar Mama dan Papa saya" jawab Rico tegas, namun si penelpon malah mengatakan hal lain, hal yang tidak ingin Rico maupun gue dengar sama sekali.

"Maaf ini saya adalah Dokter dari rumah sakit Cempaka, yang saya pegang adalah ponsel korban kecelakaan, dan saya sedang menghubungi keluarga korban untuk segera ke rumah sakit, dan segera memakamkan korban" dengan cepat gue dan Rico berlari ke tetangga, untuk mengantarkan gue dan Rico ke rumah sakit, yang telah disebutkan oleh dokter tadi.

Didalam mobil tetangga gue, gue nangis sejadi jadinya dan Rico pun ikut menangis dan menggenggam tangan gue, gue tau gue sebagai kakak ga harus bersikap seperti ini tapi gue udah ga kuat menahan air mata yang ada di mata gue.

Sesampainya di rumah sakit, gue, Rico dan juga tetangga gue, lari menuju tempat pendaftaran dan bertanya kepada salah satu Resepsionis rumah sakit, setelah tau keberadaan di mana kamarnya, kami bergegas untuk melihat bagaimana kondisi Mama dan Papa, oh iya jangan lupa dengan Om dan juga Tante.

[Ruang mawar no.176] begitu sampai gue, Rico dan tetangga gue masuk, dan saat gue melihat bagaimana kondisi keluarga gue, disitu gue menangis sambil memeluk Mama gue dan Rico mengelus pundak gue dia pun ikut menangis.

Gue langsung memeluk Mama ,sambil mengucapkan kata kata yang ingin gue ucapin, "Ma, kenapa hiks Mama kan tau kalau hiks Mama, Papa, Om sama Tante hiks tau kalau hari ini, hari yang spesial? Hiks ya! Hari ini ulang tahun Adel yang ke 12, hiks Adel pikir ulang tahun Adel adalah ulang tahun yang sangat istimewa hiks karena Adel mendapatkan sepupu baru, dari Om sama Tante hiks kalian semua jahat, kalian belum ngucapin selamat ulang tahun ke Adel, Tante sama Om jahat hiks masa, Mama sama Papa tega ninggalin Adel sama Rico hiks huaaa Mama" tidak sanggup lagi gue berkata, dan tetangga gue yang bernama Rose datang buat meluk gue.

Gue nangis dipelukan tante Rose, dan gue menarik Rico untuk lari kepelukan gue, gue tau kalau Rico pingin sekali ngungkapin apa yang ada dalam hati, dan juga pikirannya tapi dia tahan karena melihat gue yang sedari tadi menangis tanpa henti. Gue akhirnya nepuk pundak Rico dan mengangguk, akhirnya Rico ikut mengangguk dan Rico pun mengeluarkan kata kata untuk Mama, Papa, Om sama Tante untuk yang terakhir kalinya.

Tanpa sadar mata gue mulai buram, dan gue gatau apa yang terjadi saat itu juga.

Gue bangun, dan gue lihat atas dan sekitarnya kalau ini masih area rumah sakit, gue lihat tangan gue yang dipasang alat. Gue juga ngga tau apa namanya, gue cabut itu selang yang ada ditangan gue, gue lari ke kamar yang tadi, gue liat disitu masih ada Tante Rose sama Rico, Rico menoleh ke gue, menuju kearah gue dan langsung meluk gue.

~~~~

Sudah 1minggu gue sama Rico di tinggal Mama Papa, gue tinggal bersama tante Rose dan juga Om Ardi, awalnya gue nolak tapi tante bilang, "kamu masih kecil, dan juga Rico. Kamu tinggal dirumah tante aja dulu, gapapa sampe kamu udah kerja dan bisa mebiayai Rico, kamu boleh tinggal sendiri, dan tante juga kesepian dirumah, karena anak tante lagi di Amerika, dia tinggal sama neneknya, jadi kamu sama Rico mau kan tinggal sama tante?" Dan gue ngangguk, karena gue juga mikir kalau gue tinggal sendiri dan belum kerja, gue membiayai sekolah gue dengan apa? Dan juga Rico nanti akan makan apa? Jadi gue ikut tante Rose buat tinggal dirumahnya.

Dan setelah kejadian itu, Rico yang awalnya sering banget cuekin gue, dia udah berubah dan sekarang dia sering perhatikan gue, dan gue tambah sayang sama Rico, dan gue pingin membahagiakan Rico walaupun tanpa Mama dan Papa.

Rico bocah yang sangat gue sayangi. Pernah membuat gue terharu dengan kata katanya, sekali pun membuat gue tertawa karena kelakuannya yang menggemaskan. "Kakak! Kakak tau ga? Nanti kalau Rico udah besar, Rico akan bikin Kakak bahagia! Dan Rico ngga akan menikah atau pacaran dengan siapapun, sampai Kakak udah punya seseorang yang disayang sama Kakak" alhasil gue pun cubit pipi Rico dengan gemasnya.

Kamu tau Rico? Kakak itu sangat sayang sama kamu walaupun kamu makin lama makin ngeselin, hmm love you adek.

Iya kak Rico tau kalau kak Adel sayang Rico sama kayak Rico juga sayang kakak, dan Rico tau kalau Rico ngeselin tapi itu bisa membuat kakak seneng dan Rico pun iku seneng, sayang kakak Adel, love you kakak Adel.

Tbc.

My Tsundere is DoctorWhere stories live. Discover now