Keanu

17 8 0
                                    

"Kami berdua gabung sama kalian nggak apa-apa?" tanya pacar Qanita sambil sesekali melirik ke arahku.

"Nggak kok nggak apa-apa. Sini-sini duduk," balas Qanita dengan senyum lebarnya.

"Saya numpang juga ya, Dek," ucap laki-laki itu setelah memperhatikan kami bertiga.

"Iya, Kak Kean gabung aja nggak apa-apa."

Masih Qanita yang selalu menanggapi perkataan dua laki-laki yang duduk di depan kami. Tempat yang biasanya geridit pidit ini terasa hening. Membuatku takut jika detak jantungku terdengar oleh semua orang.

"Kok lo diam aja sih, Cha," protes Qanita dengan aksi diamku. Mengapa ia tidak mengerti betapa groginya aku saat ini.

"Kamu yang waktu itu nabrak saya, 'kan?" tanya kak Keanu seraya menatapku. Membuat dua orang di dekat kami ikut memperhatikan kami berdua.

"Iya, maaf ya, Kak." Kutundukkan wajahku ke arah mangkuk. Melanjutkan makanku yang tertunda.

Ya Allah, kapan situasi ini berakhir? Kenapa sih harus dibahas di sini?

"Nggak apa-apa kok, tanya aja. Takutnya saya salah orang," balas kak Keanu menanggapi perkataanku tadi.

Bagi dia mah biasa aja ya, tapi bagiku rasanya kayak mau guling-gulingan sekarang. Hiperbola banget emang jadi manusia.

Tapi tadi dia bilang takut salah orang, berarti dia inget aku, 'kan? Apa terlalu percaya diri? Tapi kok kayak ada senang-senangnya gitu. Astaghfirullah, sadar kamu Nerissa.

Titik-titik keringat membasahi keningku. Tempat ini terasa panas sekali ditambah keadaan di luar juga panas. Kutolehkan kepala ke arah Qanita. Senyum tak luntur dari wajahnya sedari tadi. Begitu pula dengan pacarnya yang duduk di hadapannya.

"Nih."

Kak Keanu mengatakan hal tersebut seraya mengulurkan tisu yang barusan diambilnya. Keningku mengerut bingung. Mengapa ia memberiku tisu? Apa makanku berantakan?

"Panas banget ya? Dilap aja keringatnya," katanya seraya tersenyum manis. Manis banget kenapa sih? Mau meleleh aja rasanya.

Kuambil tisu di tangannya lalu berkata, "Makasih ya, Kak. Iya panas banget nggak kuat."

Senyumku ikut terulas karenanya. Dia orang yang baik ya.

♧♧♧

Jakarta, 10 Desember 2019

Alhamdulillah ya hari ini ngerjainnya siang. Kenapa Nerissa yang dikasih tisu aku yang baper? 😭🤧

Terima kasih sudah membaca ❤

31 Days Writing Challenge 2019Where stories live. Discover now