Bertemu Kembali

27 9 1
                                    

"Makin-makin aja nggak sih?" tanya Qanita saat kami sampai di gerbang kampus. Sepertinya aku tahu apa yang ia maksud.

"Nggak tahu juga gue. Tapi nggak banget sih dilihatnya."

"Iya, 'kan? Padahal ke kampus niatnya mau kuliah. Dikira mau pergi ke mall kali ya," cerocosnya lagi ketika melihat seseorang yang mengenakan pakaian yang agak lejas.

Padahal kalau dipikir semua itu terserah orang yang pakai. Namun terkadang aku juga berpikir bahwa setidaknya kita harus mengenakan pakaian yang lebih sopan. Meski apa yang digunakan tidak berpengaruh terhadap nilai atau pembelajarannya.

Kelas terakhir di minggu ini membuat hatiku menyerukan alhamdulillah karena besok bisa rebahan bersama boneka panda kesayanganku. Rasanya mau pulang sekarang aja terus guling-gulingan sambil jalan-jalan di dunia maya.

"Sumpah deh Ta, itu orangnya."

Kupelankan langkahku kala melihat si pemilik senyum manis. Firasatku benar ternyata kalau akan bertemu kembali dengannya.

"Yang mana?"

"Itu, yang kulitnya agak putih dibanding yang lain. Pakai kemeja sama celana bahan," jelasku dengan mata tertuju ke arahnya, memperhatikannya.

"Oh, itu mah gue pernah lihat. Lo naksir dia? By the way, cepetan kali nanti telat."

Qanita menarik tanganku agar mengimbangi langkahnya. Bagaimana bisa seorang Qanita mengenalnya? Padahal ia merupakan tim kuliah, pulang, rebahan, dan ngebucin.

"Waktu itu pernah ngobrol sama pacar gue. Mungkin dia angkatan atas juga jadi seangkatan gitu lho."

Jika dilihat dari wajahnya sih memang terlihat lebih tua dariku. Tapi kalau dari wajah kan belum tentu ketahuan umurnya. Bisa jadi ia memang terlihat awet muda atau sebaliknya.

"Udah jangan sedih, nanti coba gue tanyain ke mas doi. Siapa tahu beneran akrab. Terus bisa dicomblangin deh," kata Qanita lagi sebelum aku menjawab perkataannya yang tadi.

"Gue nggak sedih Koni, biasa aja perasaan."

"Iya nggak sedih, cuma berharap ingin memiliki aja ya? Hahaha."

Huh, mengapa sekarang malah ia yang menjahili diriku? Padahal biasanya aku yang melakukan hal itu, 'kan?

♧♧♧

Jakarta, 6 Desember 2019

Lagi pusing banget nggak ngerti. Semoga masih bisa dipahami atau dimegerti atau apalah itu. Tengkyu buat yang udah baca ♡

31 Days Writing Challenge 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang