BAB 53

93.6K 7.2K 254
                                    

LOVE DULU BUAT PART INI

****

Afiqah mengandeng tangan Arsena masuk ke dalam rumah bunda Reyna. Hari ini kebetulan ada acara keluarga karena kedatangan Ahwan dan Sheila dari Jakarta beserta anak-anaknya. Jadi mereka akan bersilaturahmi.

"Assalamualaikum Bu."

"Waalaikumsalam."

"Anak bunda yang cantik udah Dateng, gimana kabarnya?" sapa Reyna pada Afiqah. Wanita paruh baya itu menuntun Afiqah agar duduk di sebelahnya. Disitu juga ada Ahwan dan Sheila. Afiqah menyempatkan diri untuk menyapa kabar dan Salim.

"Baik Bu Alhamdulillah, bunda sehat jugakan? Udah ngak sakit lagi."

"Iya sayang bunda sehat kok."

"Sudah kenal sama Putri dan Pangeran kan?"

"Sudah Bun."

"Ahwan dan Sheila pulang kesini untuk mengantar Pangeran pindah sekolah."

"Maksud ibu?"

"Pangeran sekarang sekolah di tempat kamu. Dia itu kebetulan adik kelas kamu. Dia masih kelas dua SMA." Afiqah terkejut ia kira Pangeran seumuran dengannya ternyata dia masih di bawah usianya.

"Pangeran pindah kenapa Bun? Kalau Putri ngak ikut pindah juga."

"Cuma Pangeran aja, soalnya pangeran di Jakarta nakal suka tawuran, balap motor dan berantem terus boros suka ngabisin uang. Persis kayak Arsena waktu SMA. Makanya di pindahkan ke sini biar dia belajar jadi orang solo yang santun" Reyna mengatakan itu sambil tertawa kecil menatap Arsena yang menunduk malu.

"Bun jangan bahas itulah, nanti dek Afi tahu jeleknya Arsena." Sahut Arsena malu.

"Biar istri kamu tahu betapa berengsek ya kamu dulu!" Sahut Ahwan sambil menatap tajam Arsena.  Sheila langsung mencubit lengan suaminya karena berkata kasar. "Mas jangan gitu."

"Kamu pasti deh belain Arsena terus." Ahwan menatap tajam Sheila, ia tidak suka jika istrinya selalu memanjakan Arsena bahkan sejak dari kecil.

"Mbak Afiii..." Panggil putri.

"Ah itu Putri... lebih baik kamu temani dia." Afiqah mengangguk menuruti sang ibu.

Putri mengajak Afiqah masuk ke dalam kamar. Ternyata di situ juga ada Pangeran pria itu sedang main game di ponselnya. Tapi Pangeran nampak tidak peduli dengan kehadiran mereka karena terlalu sibuk bermain.

"Mbak aku ngak nyangka Mas Arsena bisa nikah sama mbak, padahal umur kalian beda jauh."

"Jodoh ngak Mandang umur dek."

"Jadi penasaran sama cerita kalian ketemu mbak."

"Mau mbak ceritakan.."

"Mau mbak." Lalu Afiqah menceritakan tentang awal pertemuan mereka dimana ia ke kantor polisi malam-malam karena takut pulang sampai pernikahan mereka hingga ia tahu bahwa Arsena adalah cinta masa kecilnya bahkan pria itu masuk polisi karenanya.

"So sweet banget mas Sena mbak.. jadi pengen punya suami kayak mas Arsena." Afiqah tersenyum mendengar itu.

"Aku kira Mas Sena masuk polisi karena Pamannya Ridwan juga seorang polisi ternyata karena mbak toh." Lanjut Putri.

"Jadi Mas Arse punya paman seorang polisi, terus sekarang kemana? Kok mbak ngak pernah lihat?"

"Dia meninggal karena kerusuhan demo." Pangeran angkat bicara. Ternyata pria itu mendengarkan mereka bicara. Tapi ucapan Pangeran membuat Afiqah murung. Ia jadi teringat kejadian di berita dimana seorang polisi meninggal karena demo. Tiba-tiba pikiran buruk menghantui Afiqah. Ia takut kehilangan Arsena.

ARSENA -Sejauh Bumi dan Matahari- Tersedia di GramediaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang