Kelebihan Dosis Cinta

720 6 0
                                    

Gadis dengan rambut hitam panjang tergerai itu terus saja mengaggumi diri sendiri di depan cermin. Mengamati diri sendiri yang sedang menggunakan seragam putih abu-abu. Hari ini ia resmi menjadi siswa SMU Negeri 1.

Sebelum keluar dari kamar, ia yang memiliki tinggi tubuh semampai itu memeriksa tas sekolah yang berwarna hitam  dan kembali dia melihat dirinya sendiri di cermin sambil berkata. "Kamu Cantik sekali Byl hari ini." kemudian tersenyum dan keluar dari kamar yang bernuansa putih dan hitam itu.

"Pagi semuaaaa...!" Gadis itu tersenyum ketika menyapa keluarga tersayang, sambil mengecup kening Abahnya.

"Pagi adikku, cieee yang sekaranag anak SMA..." Goda sang kakak, Ana.

"Iya dong... Kece gak kak?" Katanya lagi menimpali godaan si Kakak.

"Kece... kece kok... ya kan Nis?" Sahut sang kakak sambil menyenggol sikut adik bungsunya. Si bungsu Cuma tersenyum dan mengangguk.

"Bang syarief kemana Kak? Gak kelihatan dari tadi..." tanya Bylia.  Bang Syarief adalah suami dari kakaknya, Ana.

"Udah Berangkat kerja tadi pagi-pagi sekali" jawab kakaknya kemudian.

Suasana sarapan di meja makan menjadi hening dan khusuk masing-masing dalam lamunan di dalam pikiran mereka.

Tiba di gerbang sekolah Bylia memperhatikan sekitar dan mencari sesosok sahabat yang dia kenal sejak SMP itu, sahabat yang melalui suka duka mencintai dan menggombali laki-laki, sahabat yang melalui suka duka jomblo bersama dan banyak lagi. Eni Harpapi sahabat baiknya.

"Hayooo Lo, nyari siapa...!!" Kaget Eni dari belakang punggung Bylia. Bylia pun kaget setengah mati, sambil menenangnkan nafas nya yang memburu karena terkejut.

"Ahhh... kaget tau..." sewotnya

"Hahahaaa maaf maaf, lagian celingak celinguk kayak orang bego tau keliatan nya, Jangan menimbulkan image Cupu deh di hari pertama kita sekolah" Eni mengajak sahabatnya itu masuk melalui Gerbang Sekolah yang bertuliskan SMU Negeri 1 Pramudia.

"Eni sayang, aku tuh nyariin kamu tadi, makanya celingak celinguk..." Rengek Bylia

"Hahahaa, kirain Nyari si Bang Alan... Gila yah dari SD Cinta Mati ama tu orang, bela-belain belajar demi masuk SMP dan SMA yang Sama dengan Bang Alan, Hebat Lo Byl... Aku Do'ain semoga si Hati Baja itu bisa luluh ama Cinta yang membara milikmu itu... " lanjut Eni

"Hahaha... Amin...." Sahut Bylia sambil menengadahkan tangannya ke atas dan mengusapkan ke wajahnya dan di dalam hati dia memohon agar apa yang di ucapkan sahabatnya itu jadi kenyataan. Karena Alan atau Bang Alan itu adalah Cinta Pertamanya dan mungkin mungkin saja dia tidak pernah membayangkan untuk menyukai orang lain selain Alan.

Orientasi dan perkenalan berjalan sangat baik, sayangnya sampai dengan siang ini Bylia belum juga dapat bertemu dengan Alan yang di rindukan. Sampai akhirnya dia dapat menemukan sosok Alan sedang bercengkrama dengan teman-temannya.

'Tampannya..." Gumam Bylia

Dengan langkah berani Bylia mendekati Alan dan teman-temannya, memperlihatkan senyum paling manis sambil menyapa "Hai Bang.." katanya, Alan dan teman-temannya memandangnya dengan bingung.

"Mau apa?" Tanya Alan agak kasar

"Bang Alan gak Rindu ya, kita udah lama gak ketemukan,.."jawabnya manja.

"Byl... Byl... kapan sih kamu sembuhnya, kamu tu kayak anak kelebihan dosis tau gak, jangan bilang kamu mau nembak aku lagi... kalau iya jawabannya tetap TIDAK" Kali ini Alan Maju mendekati Bylia sambil menatap wajah kecil gadis di depannya. Gadis itu merengut sambil berlalu pergi.

Cerita PendekWhere stories live. Discover now