Bab III : Prince Jeffrey

1.3K 71 12
                                    

Bab ini lebih ke POV Prince Jeffrey.
Selamat membaca ^^

.
.
.

WRESTLE merupakan kerajaan kecil di sebuah kepulauan. Meskipun terbilang kecil, namun kualitas hidup dan kebahagiaan warganya tinggi tak kalah dari negara lain. Kerajaan memberi jaminan untuk kesejahteraan dan keamanan setiap warga negara tanpa terkecuali. Campur tangan dari asing pun sangat diminimalisir. Bukan karena negara mereka tertutup atau semacamnya. Wrestle hanya ingin menghindari kemungkinan terjadinya konflik dengan negara lain. Mereka tidak pernah ingin terlibat peperangan. Oleh karena itu, Wrestle bukan sekutu negara manapun. Namun hubungan kerajaan Wrestle dengan negara-negara lain sangat baik. Setiap orang asing datang ke Wrestle akan disambut dengan hangat dan ramah.

Namun, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Catatan bersih kerajaan Wrestle 'sedikit ternodai' oleh kisah kehidupan pernikahan Prince Jeffrey dan (ex) Princess Hanna. Kehidupan yang terlihat bahagia bak negeri dongeng, nyatanya penuh dengan kesedihan dan kesengsaraan, bahkan bisa jadi adanya perselingkuhan. Aib kerajaan yang menjadi kasak-kusuk seluruh negeri yang juga terdengar selentingannya hingga ke negera lain. Namun rakyat tidak bisa menghakimi, karena sedikit tidaknya mereka juga turut andil dalam catatan buruk itu. Membingungkan, antara mereka telah sadar dan tobat atau ada standard ganda?

***

Seorang pria duduk di balik meja kerjanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang pria duduk di balik meja kerjanya. Beberapa tumpukan berkas dengan logo kerajaan memenuhi mejanya. Hari ini pekerjaannya lumayan menumpuk akibat dari mengambil cuti libur natal.

Lalu perhatian teralihkan pada pintu yang dibuka tiba-tiba oleh seseorang.

"Jeff," panggil seseorang yang merupakan kakaknya, Prince Hendery.

Prince Jeffrey meletakan pulpennya. Lalu memandang lamat sang kakak, menunggu apa yang ingin dikatakannya.

"Besok perwakilan dari Jerman yang diwakili Princess Aurora akan tiba. Tolong persiapkan dengan baik."

"Bukannya mereka akan datang lusa?"

"Ada urusan yang mengharuskan mereka mempercepatnya."

"Oh, hanya karena itu kakak kesini? Kakak bisa memberitahu lewat telepon."

Prince Hendery tersenyum, lalu duduk di sofa yang berhadapan langsung dengan meja kerja.

"Sejak kepulanganmu dari London, kita belum bicara."

Prince Jeffrey terdiam. Ia mengerti arah pembicaraannya.

"Aku dengar dari Anne, kamu bertemu dengan Hanna. Bagaimana kabarnya?"

"Iya. Pertemuan yang tidak terduga. Dari yang terlihat dia baik."

"Karena itu kamu tiba-tiba membawa George ke London, untuk memprovokasinya?"

(Ex) Princess - (REVISI)Where stories live. Discover now