17

100K 9.8K 642
                                    

Sedangkan diluar kediaman permaisuri tampak ramai, baik para pelayan, kasim, para menteri dan pejabat lainnya menunggu sang kaisar keluar dari kamar permaisuri, mereka amat penasaran ada apa gerangan dengan permaisuri mereka hingga membuat kaisar seperti itu.

Yuen yang baru saja keluar tampak kaget "Mohon maaf ada apa tuan-tuan dan para pelayan berkumpul didepan kamar kediaman permaisuri?" tanya Yuen.

"Dayang Yuen ada apa sebenarnya, kenapa kaisar berlarian dan terlihat panik?" tanya salah satu perdana menteri. Yuen yang tak melihat kejadian diluar mengeryitkan dahi bingung, tiba-tiba ada bisikan ditelinganya "mereka bingung melihat kaisar berlarian, tadi aku mengabarinya kalau permaisuri akan di gendong pengawal yg membuat kaisar berlari seperti kesetanan" kata suara tak berwujud itu.

"Hah.. Si..siapa yang berbicara?" gumam Yuen

"Masa depanmu.. CUP" .

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" jerit Yuen mengagetkan semua orang yang sedang menunggu jawabannya.

Luxius tersenyum pongah, yup Luxiuslah yang membisiki Yuen dan mengecupnya. Di balik sikap tegas dan wibawa sebagai seorang kesatria kepercayaan raja, Luxius adalah orang yang mesum dan jahil jika bertemu dengan orang yang menarik baginya.

Tanpa menjawab pertanyaan dari perdana menteri tadi Yuen berlari menuju kamarnya yang di ikuti Luxius tanpa Yuen tau. Lucu ucap Luxius.

"Ada apa sebenarnya" ucap mereka yang bingung akan kejadian hari ini. Kasim Li yang ikut berada di kerumunan itu segera mengambil tindakan karena dia adalah kasim kepercayaan kaisar "mohon tuan-tuan dan para dayang silahkan lanjutkan kerjaan kalian, karena tidak ada hal yang perlu di khawatirkan dan sepertinya kaisar sudah berada di kediaman naga" ujar kasim Li karena dia yakin saat ini sang kaisar sudah berada di kediamannya dengan kekuatannya.

Sinar matahari yang menerobos celah jendela membangunkan Lisa dari tidurnya, sungguh dia baru saja tidur tapi kenapa sudah pagi begini batinnya. Merasakan ada tangan didadanya Lisa mengeluh "Huh.. Si mesum ini, tidur tapi tangannya" kesal Lisa menyentak tangan itu dan membuat si pemilik terbangun tapi tak melepaskan tangannya dari hal yang dia sukai.

"Pagi.. Per..." ucapan selamat pagi kaisar terpotong karena gedoran keras yang berasal dari pintu kamarnya.

DUK..DUK..DUK...

"Kaisar.... Hamba selir Chen..."

DUK..DUK..DUK...

"Ada yang ingin hamba sampaikan" ucap selir Chen dari balik pintu. Selir Chen sangat marah akan kejadian kemarin yang ditinggalkan begitu saja dan apa-apaan ini pagi-pagi dia sudah mendapat kabar permaisuri bermalam di kediaman kaisar. Cemburu, takut dan rasa marahlah yang saat ini selir Chen rasakan.

"Waah.. Sepertinya ada yang tak terima aku dikamar kaisar" gumam Lisa pelan sekali.

"Kau berbicara apa permaisuri?" tanya kaisar.

"Tak ada.. Bangunlah dan kau urus kecintaanmu itu sepertinya akan ada drama nanti" kata Lisa ketus.

"Kecintaan?" kaisar mengangkat salah satu alisnya "apa kau marah pagi-pagi tak jadi berduan denganku permaisuri?" goda kaisar.

"Mimpi... Singkirkan tanganmu dan urus istri tercintamu itu, sungguh berisik dan tak sopan" Lisa berdiri dari tidurnya "aduh... Oh Tuhan" jeritnya tertahan merasakan sakit.

"Bukannya sudah ku bilang kau tak akan bisa bangun. Wah... Ternyata permaisuriku cukup kuat sampai masih bisa berdiri dari ranjang" ucap kaisar santai kemudian berdiri.

DUK..DUK..DUK...

"Liu'er..... Apa kau belum bangun" masih terdengar gendoran dan suara selir Chen

"Huh.." desah kaisar, kemudian berdiri dan menggendong permaisurinya kearah pemandian "bersihkan dirimu, aku tinggal dulu" kata kaisar mengecup kepala Lisa kemudian berlalu.

"Cih.. Sok manis.. Lihat pergi lagikan dia, pasti takut sama si nenek lampir Chen" ucap Lisa masa bodo dan melanjutkan mandinya

"Ada apa Chen'er?" tanya kaisar setelah membuka pintu kamarnya, tampak selir Chen bediri dengan wajah yang sulit diartikan kaisar.

"Aku..aku ingin kita sarapan bersama, anakmu ini sepertinya ingin bersama ayahnya" ucap selir Chen manja dan memeluk tangan kekar kaisar.

"Baiklah.. Aku akan bersiap dulu kau tunggulah di ruang makan aku akan menyusul nanti" ucap kaisar sambil mengelus perut selirnya itu.

"Tidak mau aku akan menunggumu didalam selagi kau bersiapa Liu'er" kata selir manja, begitulah mereka jika tidak di depan umum mereka tak akan bersikap formal.

"Hems.. Tidak bisa Chen'er, tunggulah diruang makan, aku bersiap dulu" kaisar mengecup puncak kepala selir Chen kemudian kembali menutup pintu dan hal itu membuat selir Chen meradang kemudain beranjak meninggalkan kamar kaisar dengan wajah merah padam.

Kaisar melihat permaisurinya yang sudah rapi "kau sudah siap permaisuri, tunggulah aku akan bersiap dan kita akan sarapan bersama" ucap kaisar.

"Memang aku mau menunggu dan sarapan bersamamu" kata Lisa sambil melipat tangannya dan memandang kaisar.

"Dan memang aku meminta persetujuanmu, ini perintah diam dan jangan pergi kemana-mana" ucap kaisar tegas dan berlalu kepemandian.

"Cih.. Siapa juga yang mau mengikuti perintahmu. Dasar Pria mesum" dengan kesal Lisa menuju pintu hendak keluar. Untung saja air mawar hangat tadi membuatnya rileks dan mengurangi rasa sakitnya.

KLEK..KLEK..KLEK

Lisa berusaha membuka pintu kamar kaisar tapi tak kunjung terbuka, cukup lama dia berusaha membuka pintu itu sampai terdengar suara kaisar "Sudah aku bilang bukan tunggu aku" suara dingin itu menghentikan kegiatan Lisa.

"Aku mau kembali kekamar, cepat buka pintunya dan kenapa tak bisa di buka sih" KLEK...KLEK..KLEK Lisa tetap berusaha membuka pintu saking kesalnya tak bisa di buka dia menendang pintu itu dengan cukup keras DUAK..DUAK!!! "Pintu SIALAN!!" maki Lisa. Kaisar manahan tawa melihat kelakuan permaisurinya yang bar bar itu.

"Hanya aku yang bisa membukanya jadi bersabarlah permaisuriku, aku akan bersiap dulu. Oooh ya berhenti menendang pintu itu" Ucap kaisar berlalu untuk memakai pakaiannya.

Dengan otaknya yang cemerlang Lisa melihat-lihat sekeliling dan GOTCHAAA!! Batinnya bersemangat, dengan sedikit berlari Lisa menuju salah satu Jendela yang terbuka lebar
"Hohoho... Ini sih tingginya gk seberapa, untung aku sempat belajar melompat pagar sekolah saat bolos dulu" kata Lisa pongah

"Bye.. KAISAR JELEK MESUM dan selamat makan bersama selir LAMPIRMU" jerit Lisa dan segera meloncat karena melihat kaisar memutar badan melihat kearahnya.

Sedangka kaisar melongo melihat kejadian barusan, rahangnya seperti ingin jatuh dan mata yang sedikit sipit itu mendadak membesar seperti ingin keluar dari sarangnya.

Mendadak jadi Permaisuri (Terbit)Where stories live. Discover now