Mendadak jadi Permaisuri (Terbit)

2

Kepanikan terlihat di kediaman sang permaisuri karena sejak pingsan dari kemarin Lisa yang saat ini menjadi permaisuri Jianheeng belum sadar juga. Tapi tampaknya hal itu tak mengganggu sang kaisar dengan selir kesayangannya, karena saat ini terlihat kaisar sedang bermesra-mesraan dengan selir Chen Rong. Tapi sayang tingkah asli dari selir itu tak seindah namanya.

"Kaisar.. Apa kau tak menjenguk permaisuri Jianhee, bukannya kemarin pelayan pribadinya mengabarkan permaisuri sedang sakit sehingga tidak bisa mengikuti jamuan makan," selir Chen Juan pura-pura baik

"Biarkan saja Chan'er. Dan saat berdua seperti ini jangan panggil aku kaisar cukup panggil namaku saja," sungut kaisar pada selir Chan yang tentunya membuat selir Chan bahagia

"Oowh.. Kaisarku bisa marah juga," goda selir Chen

"Jangan menggodaku sayang atau aku akan menghukummu," balas kaisar.

"Ya.. Ya.. Liu'er aku menyayangimu," selir Chen memeluk kaisar

Kaisar Liu Xingshen pun membalas pelukan itu dengan erat dan penuh kasih sayang. "aku juga menyayangimu Chan'er maafkan aku yang hanya menjadikanmu selir."

"Apa kau akan menjadikan aku permaisuri suatu saat nanti Liu'er?" tanya selir Chan penuh harap.

"Aku tak tau Chen'er, kau tau sendiri permaisuri sangat di cintai ibu suri. Tapi tak perlu khawatir aku hanya mencintaimu dan kau prioritas utamaku walaupun kau hanya selir." kaisar mengeratkan pelukannya pada permaisuri

Dalam hati selir Chen mendengus, tapi tak apa tak jadi permaisuri yang penting dia merasa seperti permaisuri karena selalu bersama kaisar kemanapun bahkan permaisuri saja jarang berada di sekitar kaisar batinnya.

Kaisar dan selir yang berada di taman melihat seorang tabib yang berlarian bersama Yuen pelayan pribadi permaisuri.

"Kenapa kalian berlarian pelayan Yuen dan Tabib Qu?" tanya Kaisar.

Pelayan dan tabib yang tak melihat bahwa kaisar dan selir kesayangannya di taman seketika menunduk. "Hormat kami kaisar dan selir agung," tunduk keduanya.

"Bangunlah dan jawab pertanyaan ku tadi," ucap kaisar tegas dan penuh wibawa.

"Maafkan pelayan ini yang tidak melihat kaisar dan selir agung. Hamba memanggil tabib Qu Karena khawatir dengan permaisuri, karena sejak kemarin sampai sekarang permaisuri belum sadarkan diri kaisar," jelas pelayan Yuen dengan menundukkan kepalanya.

"Pingsan sejak kemarin? Belum sadarkan diri?" tanya kaisar lagi kali ini sedikit mengerutkan dahinya. "kenapa kau tak memberitahuku dan hanya memberitahu bahwa permaisuri sedang demam?"

"Maafkan hamba yang mulia kaisar, kemarin saya kembali lagi sore hari ke kediaman kaisar untuk memberi tahu keadaan permaisuri tapi kata penjaga saat itu kaisar berpesan untuk jangan mengganggu sampai besok pagi," jawab pelayan itu.

"Oh Benarkah? kalau begitu cepat periksa permaisuri nanti aku akan mengunjunginya." Kaisar Liu berucap sambil berlalu menggandeng selir Chen.

Semoga dia tak sadar selamanya doa selir Chan dalam hati

Pelayan dan tabib itu pun segera berlalu menuju ke kediaman permaisuri. Sesampainya di sana mereka dikagetkan dengan permaisuri yang sudah bersender di kepala ranjang.

"Dari mana saja kau Yuen?" tanya permaisuri Jian.

"Pe..permaisuri sudah mengingat pelayan ini?" pelayan Yuen balik bertanya

"Hah.. Maaf kemarin aku lupa tapi hari ini setelah bangun aku ingat," balas permaisuri Jian lemah karena memang dia baru sadar.

Ketika Lisa tidak sadarkan diri, ingatan-ingatan permaisuri Jian berputar bagaikan rollercoster. Jadi sekarang dia ada di zaman kuno dan terjebak di tubuh permaisuri yang tidak di cintai kaisar bahkan di abaikan dan kaisar lebih memilih selirnya. Seburuk apapun perlakuan kaisar, permaisuri tetap mencintai kaisar.

Ah mengingat perilaku kaisar pada permaisuri Jian membuat darah Lisa mendidih. Awas kau kaisar lihat saja nanti permaisuri yang dulu berbeda dengan yang sekarang dan lihat apa yang akan aku lakukan padamu kaisar dan selir itu batin Lisa. Ya setelah mendapat ingatan dari permaisuri Lisa bertekad akan membalas perlakuan orang-orang istana ini dan tentunya sambil mencari tahu kenapa dia bisa terdampar ke zaman kuno ini.