4

114K 11.1K 1.2K
                                    

Merasa bosan dengan keadaannya sekarang, makan tidur hanya itu kerjaan Lisa, oh jangan lupa membaca buku sejarah kini menjadi hobinya, bukan hobi tepatnya tuntutan karena dia perlu mengetahui sejarah negara yang dia tempati saat ini

Saat sedang menikmati lamunannya memikirkan nasib yang tak tentu arah di atas jendela kamar. Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dengan keras

Plak....

"Aaaaaaaaa.... MONYET BETINA KURANG ASUPAAAAAN!!!!" Jerit Lisa, saking terkejutnya dia pun terjatuh dari atas jendela dan terjun bebas direrumputan tepat di bawah jendela kamarnya...

"YA AMPUUUUN PUTRI CANTIKKU! OH BUKAN PERMAISURI MASA DEPANKU YG DIPINJAM KAISAR !!" Jerit sesorang yang menepuk pundak Lisa tak kalah heboh yang saat ini sedang berlari keluar kamar Lisa menuju tempat Lisa yang masih terlentang di rerumputan saking shocknya

"Adu..du..duh kepalaku, aduh pantatkuuuu. Tuhan apa yang terjadi," keluh Lisa berusaha berdiri

Dari kejauhan tampak sang Kaisar dan Selirnya tak sengaja melihat kejadian itu karena memang tempat kediaman permaisuri dekat dengan tempat kediaman kaisar. Kaisar yang tadinya berjalan kini berhenti dan melihat kearah tempat yang menimbulkan kehebohan itu.

"Permaisuri masa depankuuuu, ya Tuhan kau tak apa maafkan pangeran ini," seorang anak kecil yang diperkirakan berusia 5 atau 6 tahun itu mendekati Lisa dengan wajah khawatirnya.

"Ayo.. Ayo permaisuriku bangun pangeran ini akan menggendongmu," katanya penuh percaya diri, tak lupa sambil membantu Lisa berdiri.

Lisa yang masih shock dan belum mencerna apa yang terjadi dan siapa anak kecil ini pun hanya mengikuti alurnya saja dan...

BRUUUK..

"ADUUUH PANTATKU MAMA," Lisa yang terjatuh lagi karena si anak kecil yang membantunya ternyata tak cukup kuat membopong Lisa.

"KAU!!!" Sentak Lisa sambil memandang anak kecil itu penuh amarah.

"Ma...ma..maaf.. Maafkan Pangeran Li..lionxi perma..maisurii," isak anak laki-laki yang duduk disamping Lisa.

Lisa yang sadar karena sudah terlalu keras pada anak kecilpun berusaha menenangkan amarahnya. "Huft.. Maafkan permaisuri pangeranku.. Sudah jangan menangis maaf aku terkejut jadi malah membentakmu tadi," ucap Lisa sembari menghapus air mata di pipi tembam pangeran kecil itu.

"Benarkah.. Permaisuri sudah memaafkan pangeran Lionxi ini," tanyanya dengan wajah masih tertunduk takut.

"Yup Ionkuu." Lisa mengangkat wajah tembam itu.

"Ion?" tanyanya.

"Pangeran maukan permaisuri panggil Ion, itu panggilan kesayanganku untukmu pangeran," ucap Lisa sambil mengelus Pipi pangeran Lionxi.

"Yaaaa... Aku suka panggilan itu permaisurikuuu," hebohnya dan memeluk Lisa yang saat ini sedang meringis karena menahan sakit di siku tangannya yang terluka.

Yuen yang baru datang dan melihat luka di tangan permaisuri pun memberi pengertian kepada pangeran Lionxi. "Pangeran sebaiknya kita bantu permaisuri untuk mengobati lukanya."

"Apa permaisuriku terluka?" tanya pangeran Lionxi dengan muka polosnya.

"Ya pangeran, coba pangeran lepaskan dulu pelukannya dan lihat siku permaisuri terluka," jawab Yuen sehalus mungkin.

Dengan segera pangeran Lionxi melihat kearah siku Lisa. "Oh ya ampun itu pasti sakit, ayo bibi Yuen cepat bantu aku mengobati luka permaisuriku ini. Apa ini sakit permaisuri?" tanya pangeran Lionxi, wajah khawatir dan kelakuannya malah membuat Lisa gemas dan tertawa

"Haha.. Kau sangat menggemaskan." Lisa bangun dan mencium pipi pangeran Lionxin. Yang di cium hanya mematung bak orang yang habis memenangkan lotre.

"Bibi Yuen.. Kau lihat tadi pipiku diciuuuuum," triak pangeran kegirangan dan berlari menyusul Lisa yang sudah berjalan.

Yeun yang melihat itu hanya tersenyum maklum. Lain halnya dengan sang kaisar yang terdiam melihat intraksi permaisurinya dengan pangeran Lionxi dan baru pertama kali dia melihat permaisurinya tertawa lepas seperti tadi.

"Cantik," gumam kaisar.

"Ada apa kaisar?" tanya salah satu perdana mentri yang sejak tadi bersamanya.

"Tidak ada, mari kita lanjutkan" ajaknya dan menggandeng lengan selir tercintanya.

Mendadak jadi Permaisuri (Terbit)Where stories live. Discover now