7

109K 10.1K 916
                                    

Indah sungguh indah dan cantik sangat menawan batin kaisar.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaa," jerit permaisuri melihat 3 lelaki yang tak jauh dari tempat dia berdiri.

Byuuur ...

Dengan spontan permaisuri menjatuhkan diri kedalam air dan hal itu menyebabkan kepalanya terbentur batu.

"Permaisuri Jian," triak Yuen dan segera menghampiri tuannya itu.

Permaisuri batin kaisar dan hal itu sukses membuatnya spontan berteriak. "Tutup mata kalian, lupakan apa yang sudah kalian lihat dan tinggalkan tempat ini."

Para pengawal yang mendengar teriakan kaisar dengan nada membunuh pun segera meninggalkan  tempat itu.

"Kaisar tolong kaisar, permaisuri pingsan," jerit Yuen.

Kaisar yang mendengar permaisurinya pingsan segera menghampiri tak peduli pakaiannya yg nantinya akan basah. Dengan sigap kaisar mengangkat tubuh basah yang sedang tak sadarkan diri. Sesampainya di daratan kaisar menurunkan permaisuri, Yuen ingin protes tapi melihat kejadian selanjutnya sedikit senyum tersungging dibibirnya.

Kaisar melepas jubah kebesarannya dan memakaikannya pada permaisuri, setelah melihat tubuh permaisurinya tertutupi sepenuhnya kaisar kembali menggendong permaisuri.

"Kau.. Jelaskan semua kejadian hari ini nanti," ucap kaisar dingin pada Yuen

Dengan gemetar Yuen menjawab "Ba..baik yang mulia."

Dengan langkah lebar kaisar segera menuju ke kediaman permaisuri dan memerintah pelayan memanggil tabib istana.

Sesampainya di kamar permaisuri dengan perlahan kaisar membaringkan tubuh itu perlahan. Tabib yang sudah tiba terhenti langkahnya di ambang pintu

"Berhenti tabib Qu," kata kaisar memerintah. "Dan kau.. Cepat bersihkan tubuh permaisuri dan ganti bajunya," ucapnya lagi pada Yuen.

"Tapi baiknya permaisuri diperiksa terlebih dahulu yang mulia hamba khawatir," kata Yuen disetujui yang lain dan tabib.

"Kau tak mendengarkan aku, cepat ganti pakaian permaisuri maka cepat juga dia akan diperiksa," ucap kaisar dingin.

Semua tak bisa menolak dengan segera agar tuannya di obati Yuen mengganti pakaian permaisuri yang basah setelah yang lain keluar dari kamar kecuali kaisar yang masih setia berdiri memperhatikan permaisurinya dibersihkan Yuen.

"Tidak ada luka serius pada permaisuri yang mulia, permaisuri hanya shock dan kepalanya terbentur. Untungnya benturan itu tidak cukup keras," kata tabib kemudian memberikan ramuan untuk diminum permaisuri ketika bangun.

"Uugh..." lenguh permaisuri yang bangun dari pingsannya.

"Aduh.. Dimana aku," bisiknya lemah melihat sekelilingnya. "Kenapa aku ada dikamar?" tanyanya pada diri sendiri tanpa menyadari ada seseorang yang memperhatikannya sejak dia terbangun.

"Kau bodoh ya," ucap suara bas yang terkesan dingin dan berat.

Lisa mencari sumber suara dan melihat seorang lelaki tampan sedang berdiri dengan angkuhnya di dekat jendela

"Kau.. Siapa? kenapa ada dikamarku?" tanya Lisa bingung.

"Wah apa karena kepalamu terbentur jadi kau lupa denganku atau karena aku tak pernah mengunjungimu permaisuriku?" kata kaisar dengan nada mengejek menurut Lisa.

Tunggu dia bilang permaisuriku berarti dia kaisar batin Lisa. Dengan spontan Lisa melebarkan matanya rasa pusing pun sudah tidak dia rasakan

"Oh kau.. Kenapa ada di kamarku. Pergi sana aku malas melihatmu, ck merusak pemandangan dan membuatku makin pusing," ucap Lisa ketus dan memalingkan wajanya ke arah lain.

Kaget, itulah yang dirasakan kaisar. Bukannya permaisuri orang yang lemah lembut dan tak pernah membantahnya dan apa tadi dengan beraninya dia berkata ketus.

"Kau mengusir kaisar, permaisuri?" kaisar bertanya dengan nada rendah dan sorot mata tajam seperti pedang yang akan menghunus lawannya.

Lisa yang mendengar ucapan kaisar kemudian menoleh dan melihat wajah dan mata itu, seketika bulu kuduknya merinding. Kenapa seram sekali wajahnya itu dan matanya menakutkan batin Lisa bergidik.

"Em.. Ya.. Ke..kenapa ini kamarku hakku mengusir atau mengundang orang bu..buk..Bukan," sial kenapa aku gugup sih batin Lisa.

Perlahan kaisar menuju ranjang tempat permaisuri dengan aura dinginnya.

"Anu.. Ka..kau mau apa jangan mendekat," Lisa berusaha tenang padahal dia sangat terintimindasi dengan aura kaisar.

"Ternyata ini kecil ya.. Tak sebesar punya selir Chen. Oh mungkin karena punya selir Chen selalu aku mainkan dan punyamu tidak," kata kaisar menyentuh dan meremas salah satu aset Lisa. Wajah seram dan aura dingin itu berubah menjadi mesum.

"Ah .. Ya dan bibir ini sudah berani berkata kasar, mungkin aku harus mulai mengajarimu  berkata baik permaisuriku," kata kaisar berbisik di telinga Lisa dan..

CUP..

Setelah hal gila yang dia lakukan dan melihat reaksi terkejut permaisurinya dia segera melenggang pergi keluar dari kediaman permaisurinya

Krik..krik...

"YA KAU DASAR KAISAR MESUUUUUUUM KURANG AJAR," triakan Lisa menggema didalam ruangan itu setelah sadar dari shocknya.

Kaisar yang belum jauh mendengar triakan itu menyunggingkan senyumnya "Menarik."

Mendadak jadi Permaisuri (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang