"Makanya cari pasangan jangan jadi jomblo!"

"Jadi jomblo kok betah."Rendi tersenyum kecut mendengar itu. Nasib memang jadi jomblo. Ngak ada yang peduliin. Ambyar kalo gini deh.... Batin Rendi merenungi nasibnya.

****
Afiqah bersorak senang karena Arsena mengajaknya ke pasar malam. Kebetulan sekali ia ingin kesini sekalian menaiki beberapa wahana. Ia ingin naik ombak, bianglala dan lain-lain. Dia mengandeng erat tangan Arsena, tempat ini begitu ramai. Ia takut berpisah dengan Arsena.

"Mas Arse, Afi mau naik itu, itu, sama itu." Pinta Afiqah sambil menunjuk beberapa wahana di hadapannya.

Arsena menatap ngeri wahana tersebut. Ia jadi membayangkan hal yang tidak-tidak. Seperti Afiqah yang akan jatuh jika menaiki wahana itu, muntah, pusing, sakit perut atau hal buruk lainnya. Ia tidak ingin terjadi apa-apa pada kandungan Afi dan ibu dari anaknya juga.

"Jangan naik itu ya dek, mas khawatir." Ucap Arsena dengan nada lirih.

Afiqah berdecak, ia melepaskan pegangannya dari Arsena sambil berkacak pinggang.

"Mas Arse jahat!!!"

"Jahat!!!"

"Terus mas Arse ngajak Afi ke sini mau ngapain. Kalau Afi sendiri tidak boleh naik wahana." Ucap Afi sebal.

"Kalau yang itu boleh." Tunjuk Arsena ke sebuah wahana komedi putar dimana orang-orang dan anak kecil menaiki kuda yang berputar dengan pelan di sana.

Afiqah mengikuti arah yang Arsena tunjuk. Ia langsung mengerucutkan bibirnya sebal. Ia benci dengan Arsena karena mempermainkannya.

"Mas, Afi itu hamil bukan sakit." Afiqah merajuk. Dan Arsena kewalahan melihat itu. Apalagi gadis itu enggan menatapnya.

"Ya sudah naik itu bagaimana." Ujar Arsena menunjukkan bianglala. Afiqah luluh dan mau. Lalu mereka membeli tiket dan mengantri untuk menaiki wahana itu.

Afiqah senang sekali ketika sudah masuk ke dalam sangkar. Apalagi disaat sangkar itu sudah berputar naik ke atas. Ia berseru senang sedangkan Arsena tidak henti berdoa dan berzikir agar tidak terjadi apa-apa pada mereka.

"Mas lihat bagus banget pemandangannya." Ucap Afiqah melihat lampu dari gedung-gedung dan rumah-rumah layaknya bintang yang berkelap-kelip di langit. Mereka sudah berada di ketinggian.

"Mas selfie yuk." Afiqah membuka aplikasi kamera kemudian bersiap akan berfoto. Sedang Arsena duduk dengan kaku di samping Afiqah.

"Mas ayok foto, mas takut ketinggian ya."

"Bukan takut ketinggian dek, ini mas takut wahananya ngak aman."

"Udah ah mas, yuk foto aja. Kan udah baca doa." Mendengar itu Arsena mau tidak mau menuruti. Ia ikut selfie bersama Afiqah.

Afiqah cemberut ketika Arsena memasang muka kaku. Ia kemudian menegur Arsena.

"Mas senyum, terus tangannya gini." Perintah Afiqah sambil menunjukkan gerakan tangan membentuk love ala K-Pop.

"Iya dek."

"Foto lagi mas." Ujar Afiqah padahal mereka sudah beberapa kali foto. Namun baru saja Afiqah ingin memencet tombol di kameranya. Perutnya bergejolak seiring turunnya wahana yang mereka naiki. Arsena yang berada di samping Afiqah tiba-tiba menerima serangan muntahan dari Afiqah.

"Hoek.. hoek.." kaos Arsena terkena muntahan Afiqah. Nah kan firasatnya benar. Arsena hanya pasrah bajunya kotor oleh muntahan Afiqah. Tangannya yang bebas mengelus punggung itu seraya menenangkan.

"Bang turun ini istri saya muntah." Teriak Arsena kepada abang-abang penjaga wahana, ia tidak peduli jadi sorotan orang-orang yang menatapnya aneh. Beruntung si Abang peka, padahal mereka baru tiga kali putaran. Tapi ia tidak tega melihat Afiqah seperti itu.

"Untung saja mas tidak jahat dek, coba kalau jahat mas lempar kamu dari sini." Ucap Arsena bercanda, Afiqah langsung mencubit lengan Arsena mendengar itu.

"Aww dek sakit... Aww.. Akkhh..." desis Arsena.

"Untung mas sayang, jadi mas rela di apa-apain sama kamu. Bahagia terus ya sayangku..." Ujar Arsena sambil mengelus kepala Afiqah.

***

gimana part ini?

mau lanjut atau stop?

1000 komen baru lanjutt

spam next di sini yaaa

Jangan lupa follow Instagram author @wgulla_

Atau instagram Arsena @arse_fa


Yuk viral kan cerita ini....

Give me like+coment


Love you.....

ARSENA -Sejauh Bumi dan Matahari- Tersedia di GramediaWhere stories live. Discover now