5. Direction Perdue

1.6K 207 3
                                    

Happy Reading Zyzs🌻🌻
.
.
.
.
©BTS & Harry Potter serta beberapa karakter dari JK.Rowling.

©Fanfiction by Zaakiim.
.
.
.

     Kabar buruk datang untuk mereka semua, terutama Harry

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Kabar buruk datang untuk mereka semua, terutama Harry. Baru saja mereka cukup lega karena dapat menangkap pelaku pembunuhan yang terjadi beberapa hari belakangan.

Mrs.Viliers datang marah-marah karena jadwal kelima anaknya yang sangat sibuk sebagai seorang auror. Padahal ia tau jadwal auror hanya padat saat sedang dalam kasus besar saja, sedangkan para auror saat ini sedang tidak sibuk-sibuk nya.

"Yak!" Mrs.Villiers berkacak pinggang menatap anak teman dekatnya dulu. "Kamu berikan tugas apa pada para putra ku. Aku bahkan tidak bisa menghubungi mereka beberapa minggu belakangan. Pada hari libur pun aku tak menemukan satupun putra ku di apartemen mereka. Kamu beri tugas apa pada anakku?"

"Alisha, im sorry aku tidak mengabari mu, kami dalam situasi darurat kemarin. Dan membutuhkan kemampuan para putramu untuk dapat menyelesaikannya." Harry menatap Alisha dengan perasaan bersalah. Walaupun ia tak pernah mendapat kasih sayang dari ibunya sejak kecil. Ia tahu benar Alisha sangat menyayangi anak-anaknya. Harry bahkan dulu saat masih sekolah sering berlibur ke kediamannya karena ajakan dari Alisha sendiri. Dan itu membuatnya semakin dekat juga dengan keluarga villiers.

"Mom." pintu ruangan Harry terbuka, Jimin, Taehyung, Yoongi, Namjoon, Jungkook, Hoseok, dan Jin masuk ke dalam ruangan, mereka menatap Harry dengan segenaprasa bersalah.

"Oh, Astaga! Kalian baik-baik saja?" tanya Alisha menatap ketujuh putranya dengan kantong mata yang hitam, tanda bahwa mereka kekurangan waktu tidur. Alisha dengan gemas menjewer telinga putranya satu persatu, tak terkecuali Yoongi yang biasanya terbebas dari hukumannya.

Mereka tak berani menatap Alisha yang sedang marah. Pandangan mereka serentak itu pula menunduk dengan perasaan bersalah. Alisha sangat mengerikan saat sedang marah. Walaupun kemarahannya saat ini bukan apa-apanya dibandingkan saat mereka meminta surat persetujuan untuk menjalani pelatihan Auror. Saat itu Alisha marah besar pada mereka berlima, ya, kecuali Jin dan Hoseok karena mereka berdua memilih karier menjadi seorang healer di St Mungo.

"Apa yang kalian lakukan beberapa minggu belakangan ini hingga waktu tidur kalian terganggu?" Alisha menatap lekat ketujuh putranya seraya berkacak pinggang. Usianya sudah tidak muda lagi, dan ia masih harus mengurus ketujuh putranya yang sangat keras kepala, dan tidak bisa di nasihati di umurnya yang menginjak kepala empat.

"Kami melakukan riset, dan menyusun rencana pada suatu kasus, Mom," ujar Namjoon kemudian, memberikan penjelasan mewakili saudara-saudaranya.

Alisha menoleh menatap Harry yang sedari tadi bergeming di depan meja kerja coklat nya, "Tugas apa yang kamu berikan, Harry?" nada suara Alisha terdengar lebih tenang dari sebelumnya, jauh lebih lembut dari pada yang di bayangkan.

𝐂𝐎𝐈𝐍𝐂𝐈𝐃𝐄𝐍𝐂𝐄 ✔️Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon