22. His aura.

801 120 3
                                    

All cast BTS and Harry Potter beserta beberapa karakter lainnya milik J.K rowling.

Story by Zaakiim
.
.
.

Katakan saja hidupmu hanya tersisa beberapa jam lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katakan saja hidupmu hanya tersisa beberapa jam lagi. Apa yang akan kamu lakukan?

Pertanyaan itu melekat dengan jelas dalam pikiran Jimin Villiers. Tentang segala teka-teki dalam hidupnya dan saudara-saudaranya yang bahkan mereka sendiri tidak mengetahui sebanyak yang Jimin ketahui.

Untuk beberapa lama Jimin Villiers harus memerankan peran ganda yang tidak berkesudahan. Lelah rasanya. Tapi kelelahannya tidak bisa di samakan dengan rasa Trauma yang Park Jimin dapatkan.

Hal itu yang terus membuatnya merasakan rasa bersalah amat begitu besar pada Park Jimin.

"Sudah siap?" sahut seseorang berbadan tegap dan tinggi yang tiba-tiba saja sudah berada di sampingnya. "Apa yang membuatmu melamun?" tanyanya membuat keningnya mengkerut, khawatir.

"Oh, hyung!" sahut Jimin Villiers cengegesan. "Apa aku melamun?" balasnya bertanya sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Namjoon melambungkan senyumannya, dengan ayunan tangannya yang menepuk pelan punggung Jimin, Namjoon berkata, "Ayo, atau kita akan terlambat." sebelum akhirnya mendahuluinya masuk kedalam sebuah mobil hitam yang sudah terparkir rapi di tepi jalan.

Jimin Villiers tersenyum cerah. Dan segera mengikuti Namjoon masuk kedalam mobil.

Untuk sebentar saja. Jimin membiarkan dirinya untuk menjadi dirinya yang ia inginkan. Melupakan segala hal yang sedang terjadi untuk beberapa saat. Walaupun hanya sebentar.

-----

"Aku tidak melihatnya dengan jelas." gugup wanita yang berada di seberang meja.

Sedari tadi kakinya tidak berhenti bergerak dan pandangannya menyapu ke seluruh isi ruangan untuk menghilangkan gugup yang melandanya.

"Kau yakin?" desak Hermione di hadapannya untuk membeberkan semua yang saksi liat. "Rambutnya? Tingginya, atau pakaian yang dia gunakan?" desak Hermione sekali lagi.

Hal itu semakin membuat wanita itu bergetar ketakutan. Dia menggeleng dengan kuat. "AKU TIDAK MELIHAT APA-APA!" sahutnya dengan suara lantang dan tegas.

Hermione menatapnya beberapa detik, lalu menyodorkan sebuah perkamen ke hadapan wanita itu dengan hati-hati.

"Bagaimana dia di bunuh?" tanya Hermione.

Pupil wanita itu mengecil. Tanda akan ketakutan yang amat sangat besar melihat sebuah gambar seseorang tewas.

"Aku tidak tahu!" jawabnya tergesa-gesa dan memalingkan wajahnya.

Dua jam yang terbuang sia-sia, karena saksi tidak menjawab semua pertanyaan dasar yang Hermione ajukan. Dengan satu tarikan napas Hermione bangkit berdiri dari kursinya. Mengambil semua perkamen dari atas meja dan berlalu keluar dari ruangan introgasi yang di penuhi dengan kaca itu.

𝐂𝐎𝐈𝐍𝐂𝐈𝐃𝐄𝐍𝐂𝐄 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang