Fools 15

971 118 28
                                    

Hanbin beranjak dari duduk nya dan menatap sang appa yang masih duduk diam ditempat, tatapan tak percaya ia lemparkan kepada tuan kim.

"Maaf appa. tapi kali ini aku menolak pendapat mu"hanbin segera membawa kaki nya melangkah pergi.

"Kau terlihat bingung son aku hanya memberimu usulan. dan jika kau menolak pun tak masalah. tujuanku hanya membuat dirimu bahagia"

Ucapan tuan kim membuat hanbin memberhentikan langkah nya yang sebentar lagi akan sampai kepintu ruangan.

Segera ia balikan badanya menghadap sang appa yang juga ikut berdiri menatap nya.

"Pilihan mu menyakiti ku. bukan membuat ku bahagia appa"tutur hanbin nafasnya sudah tak beraturan sekarang, ada apa dengan appa nya? Bukankah pria paruh baya itu lebih menyukai jinhwan ketimbang yeri?.

"Begitukah? Kau akan lebih tersakiti jika ditinggal jinhwan daripada yeri?"

Hanbin hanya melihat appa kim dengan datar, tidak tau harus menjawab apa karena sebenarnya ia juga tak tau apakah lebih menyakitkan di tinggal oleh yeri atau jinhwan si namja mungil nya.

"Jika begitu pilihlah jinhwan yang dapat membuatmu bahagia setiap harinya. ku kira hatimu akan lebih sakit jika ditinggalkan oleh wanita itu karena bagaimanapun kalian sudah berpacaran dengan sangat lama"appa kim melanjutkan ucapan nya dengan sedikit senyuman yang terpaut dibir, dengan langkah pelan ia mendekati sang anak dan memegang pundak tegap milik jagoan nya.

"Jika kau memilih jinhwan aku akan sangat bahagia tapi jika memilih jinhwan membuat mu tersakiti dan membuat jinhwan ikut tersakiti juga karena nanti kau akan terus mengingat yeoja itu. pilihlah pilihan yang appa usulkan kepada mu son"

"Aku hanya ingin menjaga pangeran ku yang sudah kurawat sendiri dari umur 11 bulan"appa kim mengusak surai hanbin dan kembali kemeja kerja nya, duduk di tempat biasanya ia duduki dengan nyaman.

"Ah satu lagi jika kau masih bingung siapa orang yang ingin kau pilih ingatlah pada seseorang yang selalu ada untukmu dan seseorang yang selalu kau fikirkan belakangan ini son. aku yakin kau mencintai orang itu"setelah berucap seperti itu ia melanjutkan pekerjaan nya yang sempat tertunda.

"Seyakin itu?"

Appa kim memalingkan tatapan nya dari tumpukan kertas lembar kearah hanbin.

"Tentu karena kau anakku. sekarang keluarlah dari ruangan ku temui kekasih mu appa yakin sekarang dia pasti sudah tertidur disofa"

Hanbin berjalan keluar dari ruangan sang appa, fikiran nya terus melayang pada perkataan terakhir yang keluar dari mulut tuan kim, bukan kalimat tentang jinhwan yang tertidur disofa melainkan kalimat tentang orang yang hanbin cintai.

Di atas sofa kulit berwarna hitam hanbin melihat kekasih nya tengah meringkuk sambil memeluk remote tv.

Hanbin tersenyum lalu mengangkat tubuh jinhwan untuk dibawanya kedalam kamar.

Sesampai nya dikamar, dengan hati-hati hanbin membaringkaan tubuh mungil sang kekasih memakaikan nya selimut hingga dada dan mengecup lembut kening jinhwan.

"Maaf jika pilihan ku menyakitimu nanti nya"hanbin mengusak surai cokelat pekat itu dan memberi pucuk kepala jinhwan kecupan sekali lagi.

Hanbin berjalan kekamar mandi bermaksud untuk membersihkan badan nya setelah itu ia ikut terlelap disamping jinhwan, memeluk tubuh mungil itu dengan sangat erat seolah tak ada hari esok.



3 hari setelah jinhwan menginap dirumah sang kekasih, hanbin tak lagi menghubungi nya atau sekedar memberi kabar padanya, seolah hilang ditelan bumi itulah hanbin sekarang bahkan ketika jinhwan mencari nya ke kelas juga mansion megah tuan kim hanbin tak ada disana.

FoolsWhere stories live. Discover now