Fools 1

1.5K 126 10
                                    

Pagi ini tidak seperti pagi biasa nya, di pagi hari ini wajah manis milik jinhwan penuh dengan senyuman, bukan senyuman kecut atau senyuman tipis yang seperti biasa nya kali ini senyuman bahagialah yang jinhwan tampakan.

"Berhentilah untuk terus tersenyum, kau tidak lelah?"usik namja tampan yang kini sedang mengendarai mobil sport hitam milik nya.

Namja tampan itu sesekali melihat kearah samping kanan nya tempat dimana jinhwan berada dan ia heran mengapa jinhwan tidak berheti tersenyum dari sejak namja mungil itu keluar dari rumah kecil dan menghampiri nya yang sudah berada didalam mobil.

"Aku bahagia hyung, kau tidak biasanya menjemputku dan sekarang kau menjemputku, mungkin sekarang akulah pasangan yang paling beruntung didunia ini"ungkap si mungil sambil memiringkan badan nya agar dapat menghadap kearah kekasih tampan nya.

Ada sedikit perasaan mengganjal dalam hati hanbin, apakah segampang ini kebahagiaan jinhwan? Padahal ia hanya menjemput nya saja dan itu tidak lah special menurut hanbin.

"Apakah kita akan turun bersama nanti ketika sudah sampai disekolah?"ucap nya antusias dan jinhwan berharap jawaban nya adalah iya.

"Tidak, kau turunlah disamping toko peralatan tulis dekat sekolah nanti"hanbin menjawab dengan nada dingin dan tatapan datar nya kearah jalanan didepan.

"Me..mengapa? Kau ingin membeli sesuatu?"pertanyaan yang bodoh kim jinhwan, tentu saja kau akan diturunkan disana dan tidak turun diarea sekolah bersama hanbin.

Hanbin melirik sekilas kearah jinhwan dan kembali memfokuskan pandangan nya ke jalan didepan.

"Kau sungguh tidak tau jawaban nya?"

Jinhwan diam dan terus menyatukan tangan-tangan mungil nya saling mengurut satu sama lain, senyum bahagia nya hilang begitu saja.

"A..aku tau"cicit jinhwan hampir tak dapat didengar, tapi karena dimobil ini hanya ada hanbin dan jinhwan saja juga suasana yang hening membuat hanbin dapat mendengar cicitan jinhwan.

Hanbin menepikan mobil nya tepat didepan toko peralatan tulis yang ia maksud tadi.

Tangan nya ia palingkan dari stir mobil dan beralih mengenggam tangan putih mulus milik jinhwan.

"Maaf..."hanya kata dengan empat huruf itu yang keluar dari mulut hanbin, mata nya ia gunakan untuk menatap wajah namja manis yang kini tengah menunduk.

Jinhwan mengangkat kepala nya dan tersenyum sok tegar kearah hanbin.

"Tidak apa-apa hyung, bukankah ini resiko yang harus kutanggung?"ucap nya dan tidak sekalipun ia melunturkan senyuman yang hanbin tau jika itu bukanlah senyuman yang tadi pagi jinhwan tunjukan.

"Kalau begitu aku keluar sekarang, terimakasih tumpangan nya hanbin hyung belajarlah yang semangat"sebelum beranjak dari mobil hanbin jinhwan mengecup sekilas pipi kanan sang kekasih.

Hanbin terdiam ditempat sambil terus memegangi pipinya yang jinhwan kecup tadi, bukan ini bukan lah kecupan pertamakali yang jinhwan berikan tapi ini kecupan pertama kali dari jinhwan yang dapat membuat hanbin merasakan apa yang jinhwan rasakan.

.
.
.
.
.

"Jinhwan tolong deh jangan bodoh-bodoh banget kalau jadi orang"omel sang primadona sekolah bukan primadona sih lebih tepat nya cabe-cabean sekolah.

Song Yunhyeong teman jinhwan yang siap maju pertama buat nampar seorang namja tampan yang bernama hanbin.

"Yoyo baru juga selesai pelajaran udah ngomel aja"jinhwan mengerucutkan bibirnya ketika tiba-tiba yunhyeong menghampiri nya dan mengomel seperti ini.

"Jinhwan sumpah yah lo gak sakit hati apa digituin sama hanbin? Gue aja yang ga ngerasain kaya lo sakit ngeliat lo digituin sakit sakit banget malah"yunhyeong tuh sahabat jinhwan yang paling baperan plus perhatian.

Jinhwan mengenggam tangan yunhyeong dang mengganti bibir yang mengerucut itu menjadi lengkungan keatas yang tulus.

"Yoyo, aku tidak apa-apa sungguh aku mencintai hanbin hyung dan menjadi pacar hanbin hyung dapat membuatku bahagia"tutur si manis.

"Baiklah terserah kau saja, pokonya jika kau menangis karena si namja tampan hanbin itu, katakan padaku akan ku sentil kedua gundukan bola nya"sungut yunhyeong dengan emosi yang membara-bara.

"Hei kalian tidak kekantin?"tanya seseorang bername tag junhoe.

"Akan jun, kau dari mana?"tanya jinhwan.

"Toilet, ayo bersamaku jika kalian akan ke kantin"

"Ingin sekali yah kau berdua kekantin bersama ku ha?"tutur yunhyeong dan berhasil membuat junhoe bergidik ngeri.

"Hiiih geli tau gak, jinhwan ayo kita saja berdua"junhoe menarik tangan jinhwan dan meninggalkan yunhyeong yang kini tengah meneriaki mereka berdua.

.
.
.
.
.

Jinhwan dan kedua sahabatnya sibuk memakan makanan yang mereka pesan tadi dari ibu kantin, namun fokus jinhwan teralihkan ketika melihat dua sejoli yang sedang tertawa bersama disudut kantin.

'Apakah hyung tidak bisa tertawa sebahagia itu ketika bersamaku?'

Jinhwan hanya tersenyum miris ketika hanbin menatap kearah nya juga, namun dengan cepat hanbin mengalihkan pandangan nya ke wanita disebelah nya tanpa membalas senyum jinhwan.

"Makan makanan mu kim jinhwan, stop melihat mereka"tutur junhoe.

Jinhwan hanya tersenyum dan mulai menghabiskan makanan nya.

Setelah selesai mereka bertiga kembali kekelas namun diperjalan tiba-tiba saja jinhwan kebelet untuk buang air kecil.

"Kalian duluan saja, aku ingin ke toilet sebentar"ucap jinhwan.

"Ingin kita antar?"tawar yunhyeong.

"Tidak usaj, jika nanti ada guru bilang aku ke toilet dulu"

"Siap"ujar kedua nya.

Jinhwan berlari kecil kearah toilet pria, mengeluarkan cairan kuning nya lalu mencuci tangan yang dia pakai untuk memegang kemaluan nya.

"Gunakan ini, tangan mu basah"hanbin menyodorkan sapu tangan kearah jinhwan.

"Terimakasih hyung"ucap jinhwan.

Hanbin ingin melangkah pergi namun langkah nya terhenti.

"Hyung maukah kau menemani ku nanti malam?"

"Menemani mu?"

"Iyaaa hyung, aku jngin ke toko buku mungkin sekitar oukul tujuh"

"Baiklah, tunggu aku didepan rumah mu"

Seketika senyuman sumringah terpancar dari bibi jinhwan.

"Terimakasih hyung"jinhwan memeluk hanbjn dengan sangat erat.

Sebenarnya hanbin merasa nya didekap seperti ini namun ia tak mau jika nanti ada seseorang masuk ke toilef dan melihat mereka sedang berpelukan, dengan gerakan sedikit kasar hanbin mendorong tubuh jinhwan menjauh dari tubuh nya.

"Kembalilah ke kelas"setelah mengatakan itu hanbin berlalu dari hadapan jinhwan.

"Awww tangan ku sedikit terbentur"jinhwan membasuh siku nya yang sedikit berdarah karna terbentur tembok ketika hanbin mendorong nya tadi.

"Sudah, sekarang waktunya masuk kelas, hanbin hyung bilang aku harus segera ke kelas"jinhwan berlari kecil dengan senyuman dibibir nya.

Tidak terbayangkan nanti malam ia akan pergi kencan dengan hanbin hyung nya.

FoolsWhere stories live. Discover now