Fools 16

970 101 17
                                    

Dengan dibalut pakaian hangat yang menempel ditubuhnya, yeri berjalan lunglai menyusuri pinggiran jalan.

Pikiran nya berkecamuk, hati nya sakit, dadanya sesak, semua yang ada didalam maupun diluar tubuh nya ikut merasa sakit atas apa yang telah terjadi padanya.

Pertanyaan yang saat ini berada didalam kepalanya adalah apakah tuhan tak menyayangi nya? Mengapa nasib baik tak kunjung berpihak padanya? Apakah dulu ia pernah membuat salah hingga membuat tuhan tak lagi menyayangi nya?.

Juga mengapa tuhan membuat hanbin nya memilih seorang Kim jinhwan, bukankah dia dulu yang mengenal hanbin, bukankah dia dulu yang mencintai hanbin, bukankah dia juga orang pertama yang sangat hanbin sayangi. Sekarang saat orang ketiga muncul diantara dirinya dan hanbin tuhan dengan mudah nya membuat orang ketiga tersebut mendapatkan hanbin nya.

Tubuhnya lemas sudah saat memikirkan hal itu, apa hanya perjuangan jinhwan untuk hanbin saja yang tuhan lihat?dan saat ini air mata nya lolos begitu saja tanpa dosa.

Disebrang jalan terlihat seorang wanita paruh baya turun dari mobil yang dikendarai nya, langkah kakinya menuntun tubuhnya menemui wanita yang sedang terduduk lemas dipinggir trotoar.

"Hei nak kau tak apa?"

Wanita itu mendongak menatap si penyapa.

"Eommonim?"lirih nya.

Betapa terkejutnya wanita paruh baya itu saat melihat sosok wanita muda yang sangat ia kenali tengah mendongak menatap nya.

"Aigoo kau tak apa sayang?"

Dengan sisa tenaga yang dipunya yeri bangkit dibantu oleh wanita paruh baya yang saat ini berada dihadapan nya.

"Mari kuantar kau pulang nak"ungkapnya lalu membawa yeri menyebrangi jalan dan memasukan nya kedalam mobil.



Setelah pergi nya yeri dari hadapan mereka perasaan bersalah menyergap relung hati jinhwan.

"Hyung..."panggil jinhwan dengan suara yang tidak terlalu besar.

Merasa sang kekasih memanggil nya segera ia mendongak menatap sang kekasih dan meninggalkan hidangan yang sempat ia sentuh.

"Ada apa?"tanya hanbin.

"Hyung tak merasa bersalah?"

"Merasa bersalah? Untuk apa?"

"Untuk semua yang telah kita lakukan terhadap yeri noona mungkin..?"jinhwan ragu ketika mengucapkan kalimat itu saat ia melihat mimik wajah hanbin yang berubah, tidak ada senyuman.

"Hyung aku merasa jahat saat ini. Aku merasa menjadi pengganggu hubungan orang yang sukses hingga membuat kau memilihku dan meninggalkan yeri noona. aku–"

"Cukup."hanbin kembali menatap hidangan nya dan mulai memakan nya kembali.

Jinhwan yang merasa diabaikan kembali melanjutkan kata-kata yang ada dibenak nya, kembali membuat hanbin mendongak menatap manik gelap milik nya dan kembali membuat hanbin tak habis fikir dengan jinhwan.

"Seharusnya kau memilih yeri noona kan hyung? Aku hanyalah orang baru dihidupmu sedangkan yeri noona dia–"

"Kau tak senang aku memilih mu kim jinhwan? Kau tak senang?"

Jinhwan menggelengkan kepalanya"tentu saja aku senang hyung tapi-"kalimat nya kembali dipotong oleh hanbin.

"Aku memilihmu karena aku tau apa yang terbaik untuk kita semua. Aku tau apa yang terbaik untukku untukmu dan untuk yeri. Kau benar aku memang lebih lama mengenal dan menjalin kasih dengan nya tapi apa kau tak sadar kenapa aku memilihmu walau kita menjalin hubungan belum lama ini? Jawaban nya karena aku mencintaimu kim jinhwan. Aku mencintai seorang namja yang membuatku merasa nyaman berada disamping nya. Dalam fikiran ku jika aku memlih yeri hanya karena hubungan kita yang terjalin sangat lama itu akan semakin menyakitinya karena hatiku jiwaku sudah sepenuhnya milik mu Kim Jinhwan"ucap hanbin tak kalah lirih dengan jinhwan.

Jatinya juga sakit ketika melihat yeri yang keluar restaurant dengan keadaan kacau seperti tadi tapi ia sudah memilih jinhwan ia mencintai namja didepan nya hanbin tak mau mengejar yeri dan membuat cintanya tersakiti karenanya, kali ini hanbin sudah benar-benar menetapkan pilihan nya kepada jinhwan tapi mengapa jinhwan yang terlihat ragu sekarang.

Hanbin menghembuskan nafasnya secara kasar lalu ia bangkit dari duduk nya dan berjalan keluar restaurant.

Kakinya tak mampu untuk mengejar hanbin yang hanya bisa jinhwan lakukan saat ini adalah duduk mengepalkan tangan dan terus menunduk merasa bersalah untuk kedua kalinya dengan orang yang berbeda.

Ia tak tau apa yang ada didalam fikiran nya tadi, saat itu haya perasaan bersalah terhadap yeri yang melingkupi fikiran nya dan bodoh nya ia tak menghargai keputusan hanbin karena ego nya sendiri. Karna ia lebih memikirkan seorang yeri dibandingkan sang kekasih yang memilih nya.

Jika hanbin memlih jinhwan pasti ia sudah tau konsekuensi nya dan ia akan menerima itu, hanbin takan asal memilih jinhwan jika ia tak memikirkan kedepanya sebelum ia berkata bahwa ia akan memilih seorang kim jinhwan.

Hanbin tau dengan keputusan nya ia akan menyakiti salah satu hati tapi hanbin juga memiliki hati apa jinhwan tak memikirkan itu? Apa jinhwan tak memikirkan hatinya juga? Ia memilih jinhwan karena hatinya memang membutuhkan jinhwan bukan yeri.

"Arrgggghhh..."setirnya ia banting sembarang arah tak peduli jika ia akan menabrak seusatu.

"Kenapa kim jinhwan..."hanbin mengusak kasar wajah tampan nya, kepala pening karena memikirkan kata kata jinhwan.

Bukankah harusnya jinhwan juga memikirkan perasaanya sendiri bukannya orang lain, untuk saat ini hanbin menyesali sifat jinhwan yang terlalu baik terhadap orang lain sampai lupa akan dirinya sendiri.




Yeri menceritakan semuanya kepada wanita paruh baya yang tadi membantunya.

"Hanbin memutuskan mu demi seorang namja?"betapa kaget nya ia mendengar kabar ini.

"Dia memang namja yang imut dan manis eommonim jadi wajar"lirih nya.

"Tidak sayang aku lebih setuju jika hanbin bersamamu"

"Apa bisa seperti itu?"

Wanita paruh baya itu tersenyum lalu mengangguk.

"Kalau begitu aku akan sangat senang eommonim "

Kali ini yeri ingin egois untuk dirinya sendiri.







Dikit banget ini gapapalah yang penting update yaaa....

FoolsWhere stories live. Discover now