Fools 13

924 125 19
                                    

Jinhwan memegang bekalnya dengan erat, ia sudah tak bisa menahan nya lagi hatinya sudah begitu sesak mendengar perkataan hanbin, tanpa sadar air matanya menetes satu persatu dengan perlahan.

"Hiks.."suara isak tangis bukan lagi terdengar dari mulut yeri namun kini suara itu terdengar dari mulut namja mungil yang sedang bersembunyi dibalik tembok.

Jinhwan menundukan kepalanya dalam-dalam menarik juga menghembuskan nafasnya berkali-kali mencoba untuk meredakan tangis yang terus saja keluar.

Namja mungil itu memberanikan diri untuk melihat kearah dua insan yang masih berpelukan di tengah lorong sekolah yang sepi, ini lah yang disebut orang kedua hanya bayangan dari orang pertama.

Sepertinya yeri sudah membaik yeoja cantik itu sudah tersenyum manis kearah hanbin yang sedang menangkup kedua pipi berisi miliknya.

"Merasa baikan?"itu yang dapat jinhwan dengar dari suara hanbin.

Disana jinhwan dapat melihat yeri yang tersenyum sembari mengangguk.

Tak kuat akan pemandangan dihadapan nya jinhwan segera berpaling dari sana, berlari sekencang mungkin menuju atap sekolah entah apa yang akan dilakukan nya disana, jinhwan hanya perlu menenangkan dirinya saja.

Flashback

"Hiks..bagaimana jika aku meminta kau memutuskan namja itu, aku tidak mau seperti ini bin"yeri membenamkan wajah nya didada hanbin.

Tangan jinhwan berkeringat menunggu jawaban hanbin, hatinya sudah tak menentu sat ini, yang ada difikiran nya hanya apa hanbin akan menjawab iya atau tidak.

Harapan jinhwan pupus sudah sepertinya tak ada lagi kesempatan untuknya saat melihat wajah yeri yang tersenyum.

Jinhwan tak tau apa yang hanbin jawab suara hanbin tak sekeras tadi ketika berbicara dengan yeri, namun sepertinya jawaban hanbin adalah iya jika dilihat dari wajah sang wanita.

Normal

Jinhwan menatap bekal yang tadinya akan ia berikan kepada sang kekasih, menatap nya dengan tatapan penuh kekecewaan.

Harusnya jinhwan tak selemah ini harus nya jinhwan tau jika akan begini harusnya jinhwan tak sesakit ini ketika melihat hanbin yang lebih memilih yeri seharusnya juga ia sadar diri bahwa jinhwan siapa dan yeri siapa, yeri adalah kekasih hanbin yang hanbin cintai sejak awal, gadis yang membuat hanbin berlutut menyatakan cintanya sedangkan jinhwan haha ia hanya namja bodoh yang meminta hanbin dengan paksa untuk menerimanya bahkan ia rela jika menjadi yang kedua.

"Kau bodoh jinhwan..hiks..sakit..hiks.."bahu mungil itu terus saja bergetar menandakan bahwa sang pemilik masih dalam luka nya.

Bekal itu ia taruh disamping kirinya lalu jinhwan menaikan kedua kakinya dan menelungkupkan wajahnya disela-sela kaki yang ia tekuk untuk dijadikan tumpuan.

Dilain tempat seorang namja tampan tengah menatap kosong kearah buku yang ada dihadapan nya, apa ini akan berakhir? Seperti ini? Dengan mengenaskan? Mengapa semua menjadi serumit ini, salahkan ia jika mencintai dua orang sekaligus? Atau salahkah ia yang terlanjur mencintai orang kedua itu?semua orang berhak mencintai dan dicintai bukan? Pria muda itu menghela nafasnya berkali-kali membayangkan betapa beratnya beban yang ia miliki sekarang.

"Ingin menceritakan sesuatu? Ada apa? Kudengar jinhwan juga tak masuk kelas tadi apa ini ada hubungan nya dengan mu yang sedari tadi terus melamun"oceh bobby yang baru saja bergabung dengan hanbin.

Hanbin mengerutkan dahinya mendengar ocehan sang sahabat.

"Jinhwan tak masuk kelas? Kau yakin? Jinhwan bilang padaku bahwa ia akan sekolah hari ini"

FoolsWhere stories live. Discover now