"ke..kenapa ?" jihyo terbata

"kau tidak tahu kesalahanmu ?!" jungkook geram, tangannya langsung melempar sembarang ponsel milik jihyo, untung saja masih di dalam mobil

jihyo menggaruk kepalanya sebentar "a..aku tidak tahu" jawabnya


jungkook menggertakkan giginya menahan amarah, wanita ini benar-benar minta di beri pelajaran rupanya.

"kau! apa maksudmu masih berhubungan dengan yugyeom ?! kau pikir tadi aku tidak melihatnya ?" suara jungkook terdengar nyaring

"apa kau bisa berbicara hanya karena sedang marah saja ? bahkan tadi kau hanya diam saja seperti orang bisu" jihyo mengabaikan ucapan sebelumnya, membuat jungook jengkel. Kenapa jihyo ini sangat menyebalkan ?

"tadi saat dirumah kau sangat senang mengataiku, bahkan aku merasa kesal mendengarnya namun saat aku balik membalas perkataanmu dengan menyebut nama yugyeom saja kau langsung marah, jadi bukankah disini kaulah yg menyebalkan? kau seenaknya, tidak mau dikalahkan"

jungkook kini bersedekap dada mendengarkan serangkaian kata yg dilontarkan mulut mungil jihyo, memang benar sih kalau sebenarnya dia tidak mau kalah, jungkook cukup sadar diri namun tetap saja dia tak mau mengakuinya

"kenapa kau sangat senang mengataiku hm ? tapi saat aku balas kau malah marah, ini tidak adil! kau tidak boleh memarahiku karena kaulah yg pertama memancingku, kau...."

chupp..

ucapan jihyo seketika terpotong, bibir jungkook yg tadi melontarkan kata-kata kasar kini malah mengecupnya sebentar

"apa kau masih ingin melanjutkan pidatomu hm?" jungkook malah tersenyum karena melihat wajah memerah malu milik jihyo

seakan tersadar jihyo pun berteriak "yakk! apa-apaan? apa yg baru saja oppa lakukan hm? mencoba membujukku ? tidak! aku kesal padamu, seenaknya saja kau memarahiku lalu setelahnya menciumku" sebenarnya ada rasa malu yg menjalar pada diri jihyo saat menyebut jungkook yg telah menciumnya namun ia coba sembunyikan dengan wajah kesalnya

"huh! apa tadi dia baru saja menciumku ?" batin jihyo dengan dada yg berdebar cepat

"oke, kau marah dan aku juga marah" mendengar ucapan jungkook lantas jihyo menoleh

"kau masih marah ?" tanya jihyo dengan rasa tak percayanya "bagaimana bisa ? seharusnya akulah yg marah padamu bukan kau!"

"baiklah, mari kita lihat siapa yg akan meminta maaf terlebih dahulu, aku atau kau" jihyo mendecih mendengarnya

"aku tidak akan meminta maaf sampai kapanpun, jadi jangan harap!" jihyo bersedekap dada

"oke, jika kau yg meminta maaf terlebih dahulu padaku maka kau harus menuruti semua permintaanku bagaimana?" memutar bola matanya malas, jihyo enggan menjawab, dasar! dia pasti ada maunya.

"katakan saja apa maumu oppa, siapa tahu aku bisa memenuhinya tanpa permainan tak masuk akalmu itu"

jungkook tersenyum mendengarnya " apa kau akan memenuhi keinginanku itu "

"hm kalau aku bisa kenapa tidak" jungkook kembali tersenyum, tersenyum misterius lebih tepatnya

"ah tidak, aku tidak akan mengatakannya jika kau tidak benar-benar pasti melakukannya"

jihyo berdecih "jadi apa maumu oppa ?"

"kau yakin mau melakukannya ?"

"katakan dulu apa maumu"

"tidak akan aku katakan sebelum kau berjanji"

"kenapa keras kepala sekali sih ?!" jihyo jadi kesal

JunghyoWhere stories live. Discover now