Wattpad Original
Ada 9 bab gratis lagi

PROLOG

105K 5.5K 632
                                    

Selena membuka pintu apartemen, menghela napas lega. Akhirnya, ia bisa terbebas dari pria aneh itu. Ia memang jatuh cinta pada Aldric, tetapi bukan berarti ia bisa percaya begitu saja saat pria itu berniat menjadikannya sebagai salah satu kandidat calon istri.

Lalu pertanyaan tentang perawan itu? Selena bergidik ngeri. Jangan-jangan Aldric diam-diam memiliki hobi bercinta dengan gadis perawan. Astaga, Selena! Bodohnya kau karena jatuh cinta dengan pria seperti itu!

Selena menyalakan lampu, menjerit saat menemukan seorang pria sedang duduk santai di sofa. Matanya bersorot tajam, serta seringaian di bibirnya terlihat mengerikan.

"Bagaimana Anda bisa masuk ke sini?"

"Kenapa kabur sebelum kita menyelesaikan pembicaraan, hmm?"

"Maaf, saya tidak berminat menjadi kandidat calon istri Anda."

"Really?" Aldric bangkit dari sofa, berjalan menghampiri Selena lalu berbisik di telinga gadis itu. "Apa kau tahu seberapa banyak wanita yang berebut ingin menjadi istriku?"

Selena menahan napas. Aroma tubuh pria itu ... ah, aroma woody bercampur feromon yang memabukkan. Pantas saja jika banyak wanita yang tergila-gila dengan pria ini.

"Saya ... tidak ... berminat!" seru Selena terbata-bata.

"Pikirkan baik-baik, Selena," bisiknya lagi. Dengan sekali hentak, Aldric meraih tubuh Selena ke dalam rengkuhannya. Kedua mata itu saling bertatapan. Disentuhnya dagu lentik gadis itu, sementara ibu jarinya mengusap bibir ranum yang menggoda.

Napas Selena terengah-engah, tubuhnya kaku berada dalam rengkuhan Aldric. Entahlah, pesona pria itu begitu mematikan, sampai-sampai Selena tidak kuasa menolaknya. Terlebih saat wajah Aldric menunduk dan mencium Selena.

Ingin rasanya Selena menjerit. Aldric berani mencuri ciuman pertamanya! Harusnya Selena mendorong tubuh kekar Aldric. Ya, tetapi ia justru mencengkeram kerah kemeja pria itu, dan menikmati ciumannya yang memabukkan.

Gerakan lembut yang membuat Selena serasa dibuat melayang, sementara tubuhnya gemetar merasakan sensasi asing yang baru kali ini dirasakan. Ia hanya bisa pasrah tanpa membalas pagutan Aldric. Senikmat inikah rasanya permainan bibir Aldric?

"Aku bahkan bisa membuatmu merasakan sesuatu yang lebih nikmat dari ini," desah Aldric sembari mengakhiri ciumannya, seolah ia bisa membaca pikiran Selena.

Gadis itu menunduk dan melepaskan cengkeraman jemarinya pada kemeja Aldric. Wajahnya memerah antara malu dan menahan gairah.

Aldric terkekeh pelan. "Maaf, aku hanya ingin tahu respon tubuhmu saat kau mendapat ciuman dari seorang pria. Dan sekarang aku tahu, rupanya ini ciuman pertamamu. Gadis seperti itulah yang aku cari untuk dijadikan seorang istri."

Selena tidak berani mendongak. Apa-apaan itu? Dasar pria kaya yang suka berbuat semaunya sendiri. Ingin rasanya Selena marah, tetapi ia tidak bisa memungkiri jika ia menikmati ciuman itu.

"Selamat malam, Selena!" Aldric kembali berbisik di telinga Selena, lantas bergegas meninggalkan gadis itu.

Selena mematung, masih tidak bisa membedakan apakah ini mimpi ataukah nyata. Aldric, pria yang diam-diam ia cintai, baru saja menciumnya! Lalu apa maksudnya dengan calon istri? Ya ampun, Selena benar-benar tidak mengerti!

***

Unwanted WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang