Penggalan XXIII.

2.6K 258 2
                                    

Dua bulan berlalu begitu saja kini usia kandungan Sydney sudah memasuki usia empat bulan. Di tengah jadwalnya yang cukup padat, Romeo tak pernah absen menemani istrinya untuk memeriksakan kandungan dan selalu memastikan jika keadaan ibu dan sang bayi dalam keadaan yang sangat baik.

Mengingat kehamilan Sydney masih dirahasiakan dari publik membuat Romeo harus membawa Sydney ke tempat Damien untuk melakukan pemeriksaan secara diam-diam.

"Dia sudah bertumbuh," senyum Sydney merekah sempurna melihat janin yang mulai berbentuk melalui sonogram.

"Jari-jemarinya juga sudah mulai terlihat," tambah Damien menunjuk ke arah layar, mendukung ucapannya.

"Permaisuri, apa Anda memiliki keluhan?"

"Akhir-akhir ini aku mulai merasakan pergerakkan menggelitik dari dalam perutku, apa itu normal? Terkadang aku juga sedikit mual."

"Itu hal yang sangat wajar, mengingat ukurannya yang masih sangat kecil membuat bayi bisa bergerak bebas, sehingga posisi janin terus berubah. Artinya bayi dalam kondisi yang sangat sehat," jelas Damien.

"Sepertinya dia terus bergerak saat aku sedang makan." Mengedarkan padangannya ke arah Romeo yang berada di sisinya. 'Dan juga saat Romeo menyentuh perutnya,' tambahnya dalam hati.

Ya, beberapa kali saat Romeo menyentuh perutnya dan janin yang ada di dalam kandungannya selalu memberikan respon seperti pergerakkan kecil.

"Pada usia empat bulan, bayi sudah mulai bisa mendengarkan suara ibunya dan bahkan suara dari luar. Cobalah untuk mengajak sang bayi berbicara, dia bisa merespon dengan tendangan atau pergerakkan kecil."

Sydney sering mendengar tentang itu namun ia tidak yakin jika janin bisa mendengar suara dari luar dan merespon, hingga akhirnya ia mengandung dan mengalaminya.

"Apa istriku boleh berpergian menggunakan pesawat dalam jangka waktu panjang?"

Usia kandungan Sydney baru menginjak empat bulan namun Romeo sudah menjadi sangat protektif terhadap kegiatan dan aktivitas Sydney. Romeo bahkan melarangnya untuk berpergian menggunakan pesawat hingga membatalkan beberapa jadwalnya dengan dalih ia tidak ingin Sydney terlalu memaksakan diri dan lelah.

"Selama tidak ada keluhan dari sang ibu maka itu tidak masalah. Namun, mungkin permaisuri akan merasa lebih cepat pegal jika terus berada di posisi yang sama untuk waktu yang lama. Jika ada keluhan sebaiknya langsung beristirahat."

"Dengar apa kata Damien? Jangan melarangku untuk ikut. Aku juga bosan terus berada di istana. Kedepannya biarkan aku ikut denganmu, kecuali kau menyimpan perempuan lain sehingga kau melarangku untuk ikut."

"Jujur saja, sebenarnya kau bosan atau takut ada perempuan lain? Kau menjadi protektif sejak hamil," ujar Romeo membuat wajah Sydney memerah. "Namun aku lebih menyukai dirimu yang seperti ini."

Sejak satu bulan yang lalu, ada beberapa perubahan dari hubungan mereka. Bisa dikatakan bahwa kehamilan Sydney membawa dampak yang positif.

Terkadang Sydney bersikap manja dengan selalu ingin menempel dan mengikuti Romeo, namun perempuan itu berusaha untuk tidak menunjukkannya. Mereka bahkan sudah bisa berbicara tanpa ada bumbu pertikaian layaknya pasangan suami istri yang normal.

Tak dipungkiri, Romeo menyukainya.

"Bagaimana dengan makanan?" tanya Romeo kepada Damien, menunjukan sisi protektifnya.

"Hindari makanan mentah, setengah matang, beberapa makanan laut, alkohol, kafein–"

"Damien, kau ingin membunuhku?" potong Sydney dengan cepat. Begitu mendengar makanan laut, matanya langsung membulat dengan sempurna. Bagaimana tidak? Saat ini Sdyney sedang mengidamkan oyster. Bahkan selama dalam perjalanan ke sini, ia sudah berpikir untuk mengajak Romeo ke tempat oyster.

Dear, Luigene: SECRET SENTINELDonde viven las historias. Descúbrelo ahora