Prolog

971 37 14
                                    

Para santriwati terlihat mengerubungi mading yang disana tertempel secarik kertas berisi daftar nama santriwan dan santriwati yang lolos SNMPTN. Mereka terlihat berdesak-desakan demi mencari apakah nama mereka masuk ke dalam daftar santriwan dan santriwati yang lolos SNMPTN.

Banyak dari mereka memasang raut wajah kecewa karena nama mereka tak ada di dalam daftar santri yang lolos SNMPTN.

"Gimana?" tanya seorang gadis yang berdiri di belakang kerumunan seraya menatap temannya yang baru saja berhasil keluar dari desakan kerumunan santriwati.

"Aku nggak lolos." ucap temannya.

"Eh, tapi kamu lolos. Cieee. Selamat ya." tambah sang teman.

"Aku lolos? Serius?" tanya gadis dengan name-tag Maira Az-Zahra tersebut seraya menatap tak percaya temannya.

"Nggak. Aku bercanda." jawab gadis di depannya. Lantas Maira menunjukkan raut wajah sedikit kesal.

"Ya serius lah. Aku nggak bercanda. Kamu beneran lolos." tambah gadis itu.

Maira kembali menatap gadis dengan name-tag Puji Rahayu tersebut dengan mata terbelalak.

"Beneran?"

"Ih, nggak percayaan banget sih. Kalo nggak percaya yaudah lihat sendiri." jawab Ayu sedikit kesal.

Maira terlihat berkaca-kaca dan tersenyum senang, "Alhamdulillah." gumamnya.

"Selamat ya. Nanti jangan lupain aku. Jangan lupain persahabatan kita." ujar Ayu yang diangguki oleh Maira. Gadis itu masih tersenyum senang dan memeluk Ayu sesaat.

"Aku nggak akan lupain kamu. Kita kan udah enam tahun bareng-bareng." jawab Maira.

Ayu tersenyum menatap sahabatnya. Lantas gadis itu menarik tangan Maira dan duduk di depan kelas.

"Oh iya. Tau nggak sih, santri putra namanya Azlan yang sering ikut lomba itu? Ya Allah... Ndak kuat aku Mai. Dia satu kampus sama kamu. Satu jurusan pula. Duh, beruntung banget sih kamu." kata Ayu dengan nada rendah sambil mendekatkan mulutnya lebih dekat lagi dengan telinga Maira.

"Azlan? Yang mana sih?" tanya Maira bingung seraya menggaruk kepalanya.

"Yang juara satu Qiro'at tingkat provinsi itu loh. Masa nggak tau sih. Yang ganteng."

Maira terlihat mengingat-ingat dan manggut-manggut, "Oh itu."

"Ih, singkat banget sih jawabnya." kesal Ayu.

"Oooooohhhhhhhh iiiiittttuuuuuuu." ulang Maira dengan nada agak panjang.

"Isshh. Kebiasaan." gerutu Ayu. Maira tertawa menatap wajah lucu sahabatnya saat cemberut. Lantas gadis itu mencubit kedua pipi Ayu.

*******************

Assalamualaikum.....

Lama saya nggak nulis lagi di wattpad. Dan sekarang saya bawa cerita baru buat kalian.

Cerita ini adalah kolaborasi antara saya dan temen saya Devita Nazula. Kalo mau tau tentang Devita Nazula bisa kunjungi instagramnya @dvtnazula

Jangan lupa buat vote & comment yah biar saya semangat update nya.

Suratan Takdir dari Arsy [SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now