Setelah sebulan via mulai akrab dengan semua temannya dan tak lupa pula ternyata via dan ka alam semakin akrab, ka alam pun mencoba mengajak via bertemu karna ada sesuatu yang ingin dibicarakan.
(Dibawah tangga sekolah)
Ka alam dan via janjian bertemu disana pada jam kosong. Ka alam pun mendekati via.
"Vii, aku.." ucap ka alam dengan nada lembut
"Iya kenapa ka"
"Mulai sekarang jangan panggil ka ya" ujar ka alam sambil memegang tangan via.
"Lhoo kenapa?" via kaget,via pun melepaskan tangan ka alam.
"Via.. aku mau jujur.." ucap ka alam terpotong.
"Kenapa?"
"Aku suka sama kamu via, dari awal aku udah liatin kamu terus dan dari pada hubungan kita gak jelas, aku mau ngomong kalo kamu.. mau gak jadi pacar aku" ka alam menatap via dengan serius dan memegang tangan nya.
"Hmm tapi.." kata via terpotong
"Udah jawab ajah. Iya atau nggak"
Via bingung karena baru pertama kalinya ada yang menembaknya. Bahkan dia tidak menyangka bahwa akan seperti ini.
Via akhirnya menerima nya karna tidak ada pilihan lagi.
"Tapi jangan bilang siapa siapa yaa hmm" ucap via
"Lhoo kenapa?"
"Yaa aku anak baru disini, aku gak mau banyak yang ngomongin aku"
"Yaa kenapa?"
"Aku takut aja" Tanya via sambil mengangkat alis nya.
"Ywdah gapapa, jadi mulai sekarang kita jadian" ucap ka alam gembira sambil tersenyum lebar.
Pada saat itu tiba2 via langsung pergi ke kelas nya lalu menenangkan hati dan dirinya, karna baru pertama kali via pacaran.
Tiba tiba Rizky pun datang menghampiri via.
"Vivi, pinjem buku paket" ucap Rizky dengan wajah datar.
"Vivi.. Vivi.. kenapa manggil gw Vivi si" jawab via kesal.
"Kalo gw mau nya manggil Vivi gimana?" Jawab Rizky sambil tersenyum.
Saat via mau menjawab, Rizky pun pergi dan menghampiri teman teman nya.
Tiba tiba Rere pun datang menghampiri via.
"Wehh vii" panggil Rere ke via.
" Ehh kenapa re?" Jawab via bingung.
"Lu tadi..
.
.
.
.
