8.Unnie 👧

1.6K 173 4
                                    

"Park Jihyo" panggil seseorang dari pintu rooftop,jihyo yang mulanya menundukkan kepalanya sontak mengangkat kepalanya,dengan wajah yang sudah terlihat becek akibat air mata

"Oppa hiks" Jimin datang dengan nafasnya yang masih tidak beraturan,saat ia mencari jihyo dikelasnya,nayeon bilang dia ada dirooftop,pikiran negatif langsung bermunculan didalam otaknya,pasalnya dari kemarin ia tau keadaan hati jihyo memang sedang tidak baik,ia takut adiknya itu akan melakukan hal yang tidak-tidak

"Ada apa ? Kenapa kau menangis" jimin langsung membawa adiknya itu kedalam pelukannya,berusaha untuk memberi rasa nyaman padanya

"Aku...aku hiks oppa" jihyo makin tersedu menangis didalam pelukan kakaknya,ia malu untuk mengatakan kalau ia menangis karna jungkook

"Ada apa ? Ceritakan pada oppa" jimin mengelus lembut surai hitam jihyo

"Jangan bertanya,aku malu untuk mengatakannya" jawab jihyo yang masih terdengar terisak

"Kau malu pada oppa ? Kakakmu sendiri ? Astaga hyo"

"Tentu aku malu,kau oppaku bukan eonnieku" jawab jihyo lagi,bagaimanapun jimin itu laki-laki,tentu jihyo malu untuk menceritakan masalah hatinya

"Memang apa masalahnya sayang ? Sama saja" jimin terkekeh pelan mendengar jihyo

"Tentu berbeda oppa,ini masalah hati kau tau,aku butuh eonnie untuk bercerita keluh kesahku" jihyo terlihat sudah berhenti menangis,rupanya jimin sudah bisa menenangkan hatinya

"Ya sudah kita pulang saja hari ini,ada yang ingin oppa kenalkan padamu" ucap jimin sembari tersenyum manis pada jihyo

"Nugu-yo ?"

"Lihat saja nanti,kajja" jimin dan jihyo akhirnya memutuskan untuk pulang saja,jimin tau kalau jihyo saat ini membutuhkan ketenangan

(Jungkook prov)

Pagi-pagi terlihat jungkook sudah sibuk membongkar semua yang ada dikamarnya,ia rupanya mencari benda pipih yang ia buang asal tadi malam

"Ponselku dimana ? Arrgh sial" jungkook mengacak rambutnya frustasi

Matanya langsung berbinar saat melihat benda pipih itu terlihat dibawah lemari miliknya,dengan segera ia mengambil ponsel itu,langsung ia buka dengan senyum yang terukir dibibirnya

Senyum itu langsung saja memudar saat melihat ponsel itu,pasalnya ia menanti pesan atau panggilan dari gadisnya ah ralat calon gadisnya,tapi zonk sama sekali tidak ada membuat moodnya langsung saja rusak hari ini

"Kenapa tidak ada ? Apa dia tidak berniat untuk menghubungiku hah ? Aah jebal aku merindukanmu park jihyo" teriak jungkook kesal karna sama sekali jihyo tidak menghubunginya

Dengan langkah gontai ia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri

Diparkiran campus jungkook bertemu dengan gadis yang ia rindukan saat ini tapi yang membuatnya kesal sekaligus

"Aku abaikan saja dia,ini hukuman buatnya karna tidak menghubungiku" batin jungkook,dan benar saja ia mengabaikan jihyo walaupun gadis itu meliriknya,bahkan terlihat jihyo ingin menyapanya

"Sial,,aku tidak bisa melihat wajah sedihnya itu,tapi...ah sudahlah ini hukuman untuknya" jungkook langsung berangkat menuju kelasnya walaupun otaknya terus saja terbayang ekspresi jihyo tadi saat ia mengabaikannya,perasaan bersalah terus saja menyerangnya tapi egonya lebih kuat

"Yeri,ayo jalan nanti malam" ucap jungkook saat bertemu yeri dikoridor campus,pikirannya kalut,hatinya sakit,ia tidak tau harus berbuat apa,ia ingin melampiaskan kemarahanya pada gadis berambut pirang itu,terdengar jahat memang tapi apa boleh buat ? Jungkook tidak memikirkan bagaimana perasaan yeri nantinya

SENIOR TAMPAN || JUNGHYO 💜 || (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang