Part 43

3.9K 193 14
                                    

Maxi menatap putranya yang sedang asik menyantap pancake di ruang makan apartemennya. Ya hari sudah malam tetapi tidak ada batasan waktu untuk memakan pancake bukan?

" Cassian, apakah pancakenya enak?" Tanyanya kemudian. Cassian mengangguk dan tetap memakan pancakenya.

" Uncle.. mommy dimana?" Tanya Cassian membuat Maxi sedikit bingung menjawab. " Mommy pergi sebentar untuk membelikan beberapa mainan untuk Sian. Sekarang Sian habiskan pancakenya lalu kita akan menyikat gigi bersama.

Bocah yang 2 bulan lagi menginjak 4 tahun itu mengangguk dan menghabiskan seluruh pancake buatan ayah tercinta. Setelah itu, Maxi membawa Cassian ke kamar mandi untuk menyikat gigi bersama.

Ia mengeringkan sisa air yang ada di bibir Cassian sambil menatap putranya itu. Betapa ia ingin melakukan aktivitas ini setiap malam. Tetapi bukankah itu mustahil?

Maxi menggendong Cassian yang sudah siap dengan piyama Spiderman yang dibelikan oleh Maxi sebelum ia ke apartemennya.

Ia menempatkan putranya tepat diatas kasur king size miliknya. Cassian yang mulai merasa mengantuk menatap Maxi dengan tatapan rewel. "Mommy dimana.." rengeknya.

" Sian gabica bobo gak ada mommy" rengeknya lagi membuat Maxi makin bingung. " Hey Sian sekarang bobo ya. Abis ini mommy pasti kesini. Ya?" Bujuk Maxi.

Anak itu tetap mencari ibunya hingga Maxi perlu memutar otaknya untuk menenangkan putranya itu. Ia pun terpikir untuk membuka ponselnya dan membaca sebuah cerita.

Perlahan Cassia mendengarkan Maxi dan mendengarkannya dengan tenang. Hingga 30 menit kemudian Cassian tertidur pulas pada bahunya.

*toktok*

Maxi menghela nafas dengan kasar. Siapanyang menganggu waktunya bersama Cassian kali ini?

Maxi membuka pintu dan siap memarahi siapa saja yang memgetuknya.

" Sebelum kau marah. Aku ingin memberitahumu. Billy dia ada disini. Mungkin kau bisa menemuinya dulu."

Mendengar itu Maxi terdiam dan bertanya - tanya apa yang sebenarnya terjadi.

Mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Maxi pergi mennuju puntu utama dan melihat Billy yang sudah berdiri dalam keadaan panik.

" Ada apa kau kesini?" Tanya Maxi sedikit jengkel. " Apa Zoe ada disini?!" Ujarnya sambil melihat kedalam dan bersiap menerobos Maxi.

Maxi menahan tubuh Billy dan mendorongnya. " Bisa kau jaga sikapmu? Ini tempatku. Zoe tidak ada disini"

" Apa yang terjadi pada adikku?!" Tanya Maxi yang sedikit mulai meninggikan intonasi suaranya.

Billy diam dan hanya terlihat panik. " Tadi dia memang bertemu denganku. Tapi dia hanya menitipkan Cassian setelah itu ia pergi. Apa yang terjadi dengan kalian? Dia terlihat sangat sedih"

Billy menyenderkan tubuhnya pada tembok dan menatap menyesal. " Dia melihatku tidur bersama orang lain"

Mendengar itu Maxi langsung naik pitam, ia mendorong tubuh Billy dan menghajarnya. " Brengsek kau!" Ujarnya.

Billy mencoba menahan pukulan dari Maxi dan untungnya Adam langsung melerai keduanya. " Maxi! Dengarkan ia bicara" bentak Adam yang mulai kesal.

" Aku terpaksa melakukan itu. Aku sudah muak mendengar wanita itu mengancamku untuk membunuh Zoe. Jika aku tidak melakukannya ia akan membunuhnya bersama kakakku"

Tubuh Maxi menegang mendengar itu, " Zoe.... "

Maxi dengan sigap mengambil ponselnya dan berbicara pada seseorang. " I need your help! I want you to call somebody that has access to the CCTV all around this city. I want you to find my sister. Zoe. Now! Ujarnya. Ia langsung mematikan ponselnya dan kembali menatap Billy dengan tajam.

Marry My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang