Part 25

4.3K 187 22
                                    

"Cemburu?"

Stevani dan Maxi kini tengah asik bermesraan ditengah keramaian orang. Mereka dengan bangga memperkenalkan diri mereka sebagai sepasang kekasih.

Di pintu masuk Adam dan Zoe kini tengah berdiri. Zoe yang telah dipermak habis oleh Adam kini menjadi perhatian orang - orang.

Adam memberikan lengannya untuk Zoe gandeng. Zoe tampak ragu tetapi Adam meyakinkannya. Ia melingkarkan tangannya dilengan kekar Adam.

Mereka bersama melangkah memasuki gedung dan tampak aura kehamilan Zoe membuat Zoe semakin menarik.

Mata Maxi langsung menatap Zoe yang berada di dekatnya. Maxi mengepalkan tangannya dan ingin sekali melemparkan sebuah pukulan di wajah tampan Adam.

" Sudah 2 kali aku melakukan ini" bisik Adam.

Zoe hanya tersenyum malu.

Melihat itu Maxi makin naik pitam. Ia melepaskan genggaman Stevani dan menghampiri Zoe dan Adam.

" Lepaskan tanganmu Zoe" ujar Maxi tiba - tiba membuat Zoe kaget dan melepaskan tangan Adam.

Maxi menatap kedua orang yang ada dihadapannya dengan penuh amarah.

Maxi kemudian menatap Stevani, " Aku akan pulang bersama istriku. Aku akan menyuruh supirku untuk menjemputmu" ia kemudian menatap Zoe, " Kau Zoe! Pulang denganku sekarang!"

Maxi menggenggam tangan Zoe kasar, tetapi tatapan Zoe masih melihat Adam yang menatapnya dan tersenyum padanya.

Maxi membawa Zoe ke parkiran mobilnya. Dengan kasar juga Zoe melepaskan genggaman Maxi. " Lepaskan aku Max!"

" Lepaskan? Apa kau berharap aku akan diam saja melihat Adam bersamamu dengan pakaian seperti ini?" Maxi kini terlihat marah.

Zoe memang tampil anggun dengan dress panjang cream tanpa lengan dengan sedikit menampilkan belahan dadanya yang semakin terlihat berisi karena kehamilannya.

Maxi melepaskan jasnya dan mengenakannya pada Zoe. " Pakai ini dan masuk kemobil." Maxi menarik paksa Zoe untuk masuk kedalam mobil.

Mereka meninggalkan gedung iti dan pergi ke kediaman mereka sendiri.

Maxi langsung menarik tangan Zoe saat mereka sampai di rumah. Zoe sangat merasa tak nyaman dengan sikap Maxi yang sangat kasar seperti ini hingga ia menghempaskan tangan Maxi.

" Max? Ada apa? Mengapa kau bersikap seperti ini? Aku bahkan belum pamit pada Adam"

Maxi yang nafasnya masih memburu menatap Zoe dengan sangat tajam. " Mengapa kau pergi kesana? Aku sudah mengatakan alasanku, mengapa kau tidak mendengarkannya?!" Bentak Maxi kali ini.

Zoe mengehela nafas dan membalas tatapan Maxi, " Adam yang memintaku untuk pergi. Tidak ada yang mengenaliku sebagai istrimu Max"

Maxi lagi - lagi terdiam.

" Tidak ada yang perlu kau khawatirkan Max"

" Just dont do it again! Jangan dekati Adam lagi" titah Maxi yang kali ini disanggah oleh Zoe.

" Ada apa denganmu? Bukankah hubunganmu dengan Adam baik - baik saja?"

Marry My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang