13

2.5K 167 6
                                    

Seminggu kemudian...

Semuanya sudah terungkap dan kini Yoongi sudah di tangkap oleh pihak kepolisian,namun bisa saja Yoongi bebas karena jika Juna hamil otomatis Yoongi bebas dan itu yang membuat Juna takut dan khawatir.

"Bagaimana ini. Hmm aku takut jika aku hamil, Yoongi akan bebas dan mungkin aku akan di perlakukan dengan seenaknya."

"Juna tenang ya. Berdoalah semoga kau tidak terjadi apa-apa." Mina mengelus punggung tangan Juna dan tersenyum untuk menenangkan sahabatnya itu.

"Baiklah."

***

"Juna.. Kau mau ikut?  Aku akan pergi. Jangan ngurung diri di kamar kau harus sedikit menghirup udara segar." Jungkook menghampiri Juna yang tengah duduk manis di depan meja riasnya.

"Aku malu Kook. Apa yang akan dikatakan orang-orang kalau aku ini sebenarnya sudah kotor." Suara Juna berubah menjadi suara serak serta mata yang menahan air mata.

"Sstt... Sudah aku akan selalu bersamamu, aku akan memperketat penjagaan mu. Sekarang kau ganti. Apa perlu ku gantikan?" Goda Jungkook.

"Ish buntae!" Ucap Juna tertawa di sela tangisannya.

"Baiklah aku tunggu di luar. Jika sudah bisa panggil aku." Jungkook mencium kening Juna dan pergi meninggalkan Juna.

Aish tunggu, mencium? Jungkook mencium kening Juna? 

Astaga dia mencium ku, perlakuannya pada ku benar-benar sangat berbeda dari pria brengsek itu. Apa aku menyukainya? Setiap aku di dekatnya aku selalu seperti ini. Apa dia merasakan hal yang sama dengan ku? Aish mana mungkin pasti banyak wanita yang lebih baik dan lebih suci dari pada aku. Jungkook tidak mungkin menyukai ku.

***

"Kook.. Aku sudah siap."

Jungkook terpaku dengan penampilan Juna dia melihat dari bawah kaki sampai atas kepala Juna.

Jungkook terpaku dengan penampilan Juna dia melihat dari bawah kaki sampai atas kepala Juna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Wae?"

"Ada yang salah dengan pakaian ku? Akan aku ganti lagi."

"Ah aniya ini sudah bagus. Waw kau cantik sekali. Aku sampai terpaku." Jungkook menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kita pergi sekarang?" Juna melirik seluruh ruangan seperti mencari sesuatu.

"Boleh."

"Bagaimana dengan Hana, Woo dan Mina?"

"Ah tenang Hana dan Woo sedang menginap di rumah Mina. Nanti mereka akan pulang."

"Ayo" Jungkook meletakkan tangan Juna diantara celah lengannya.

***

Suasana di kota sangatlah ramai banyak kendaraan yang bersorak-sorai dengan klakson mereka masing-masing. Begitupun dengan dua orang dewasa yang tengah berjalan jalan yang membuat orang-orang iri akan keromantisan yang mereka buat

"Mengapa mereka menatap kita tidak bisa? Sudah ku katakan jika ini hal buruk." Juna menundukkan kepalanya karena malu.

"Sudah mereka hanya iri padamu Juna. Mereka tak punya pria setampan aku yang tengah menggandeng mu. Jadi biarkan saja anggap saja mereka itu fans."

"Kau tidak terpukau dengan wajah ku hmm? Padahal aku bisa menyihir jutaan wanita bahkan seluruh dunia hanya dengan aku menarik satu nafas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau tidak terpukau dengan wajah ku hmm? Padahal aku bisa menyihir jutaan wanita bahkan seluruh dunia hanya dengan aku menarik satu nafas."  Jungkook melirik Juna dan sedikit tersenyum.

"Kau ini. Mulai sombong ya. "

Deg

Deg

Deg

Tidak aku tidak mungkin menyukainya.

***

Juna sangat menikmati hari ini mereka mengunjungi banyak tempat makan. Karena di kota sedang ada event,jadi mereka memilih menghabiskan waktu bersama di sana.

"Kook... aku lelah kita pulang saja."  Ucap Juna sembari meluruskan kakinya yang lelah karena seharian berjalan.

"Baiklah kita pulang,oh lihat wajahmu berkeringat sini ku bantu ikatkan rambut mu." Jungkook mengambil tali rambut yang terlilit di tali slim bag Juna dan mengikatnya dengan hati-hati.

" Jungkook mengambil tali rambut yang terlilit di tali slim bag Juna dan mengikatnya dengan hati-hati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sudah."

Jungkook tersenyum, meletakkan tangannya di pipi Juna, Nafas lembut nan teratur itu mulai terasa di pipi Juna.

Dekat...

Semakin dekat....

Drtt...drrtt

Oh shit!

"Ah maaf."  Jungkook mulai menjauhkan tangannya dan mengambil handphonenya yang ada di dalam saku.

"Iya halo..."

"...."

"Aku akan pulang 10 menit lagi."

"....."

Bip..

"Juna... mari pulang. Hana dan Woo  mencari kita."

"Ah iya." Juna berusaha berdiri namun kakinya masih sakit karena terlalu lama
menggunakan high heels.

"Awhhhh"

"Juna kau tidak apa-apa? Kaki mu mungkin terkilir ku bantu kau ok." Jungkook langsung menggendong Juna ala bridal style.

Jantung ku hampir saja. Dia ingin mencium ku? Ah apa dia sudah gila, biarkan aku menyukai mu tapi apakah kau akan baik padaku? Apa kau mau menerima ku yang sudah kotor seperti ini?~ Juna

Aah apa yang aku lakukan. Juna mungkin marah padaku. Tapi aku tak tau mengapa dia begitu cantik. Aku mencintaimu Juna. Namun aku hanya orang yang tidak punya apa-apa dan aku miskin.~ Jungkook

Hadeh kalo kaya gini sih gimana mau tau perasaan masing-masing .  Semangat abi Jungkook.

T
B
C

Support terus future husband yaa😘🙏 Biar aku rajin up kalo ga ada kerjaan hehehe. Thanks yang udah vote and comment.

Future Husband-JJK Where stories live. Discover now