CHAP 3

4.7K 282 2
                                    

Author pov

Pagi hari matahari bersinar dengan kuat,sinarnya berhasil menembus ke kamar serba putih itu. Kini mereka sedang menikmati sarapan yang sudah disediakan oleh Rumah Sakit.

'Bagaimana aku membayar semua administrasi rumah sakit Woo, aku hanya punya ponsel satu²nya barang yang aku miliki sekarang,tapi mana mungkin cukup untuk membayar semua ini.'batin Jungkook

"Kak?Kakak kenapa? apa yang kakak pikirkan?Soal biaya rumah sakit Woo? Ucap Han yang membuat empunya nama menggeleng.

"Tidak Han,Kakak hanya memikirkan apa yang akan kita makan setelah keluar dari rumah sakit." Ucap Jungkook menahan air matanya.

"Kak Jungkook tak perlu khawatir pada kami kak. Kami kan kuat iya kan kak Han." Ujar Woo sembari menengok kakaknya itu.

"Hmm ne kami kan kuat kak. Hmm kak aku mau jalan² bolehkan?

"Kau mau kemana?"Baiklah jangan lama² setelah ini kakak akan kebagian administrasi kau tinggal ke sana saja. Jangan jauh² Han."

"Baik kak,aku jalan² dulu yah."

Ceklek....

"Woo selesaikan dulu yah makannya setelah ini kita siap²."

"Nee kak."

****

"Suster pasien dengan nama Jeon Woo Si."

"Sebentar saya cari dulu." Ucap suster
"Hmm pasien dengan nama tersebut sudah dibayar." Lanjutnya

"Apa!! Apa benar? Mungkin suster salah saya belum membayar sama sekali."

"Tidak pak,ini benar pasien sudah melunasi semuanya dan ini surat tebus obatnya. Silahkan anda ke resepsionis." Ucap suster itu sambil memberikan Jungkook secarik kertas.

" Oh baiklah suster,terimakasih. Maafkan saya." Ujar Jungkook sembari membungkukkan tubuhnya dan pergi meninggalkan suster tsb.

"Woo ayo kita pulang." Ucap Jungkook.

" Pulang? Kita pulang kemana kak?" Woo sedikit melamun.

"Ke rumah Eomma." Suara serak mulai terdengar.

"Ayo!Jika Appa masih menganggap kita,aku akan ikut kakak pulang. Kak Han apa kakak mau pulang? Woo sedikit melirik Han.

" Aniya!! Aku tidak mau,kak kita sudah terlalu menderita sekarang. Apa kakak tidak merasakan itu? Aku tidak mau hal² buruk terjadi pada kakak jika kita ke sana. Lebih baik aku tidur ditempat kita dulu dri pda kita dirumah mewah tetapi selalu tersiksa oleh iblis itu." Ucap Han.

"Han bagaimana pun dia Appa kita,kau tidak boleh seperti itu." sebenarnya Jungkook juga sependapat dgn Han tpi dia tau kalau dia adalah kakak dri kedua adiknya.

'aku masih bingung siapa yg telah membayar biaya rumah sakit Woo pdhl aku akan mengadaikan ponselku,harta yg ku punya saat ini.'

*****

Malam ini sangat dingin di Seoul, salju sebenarnya masih lama namun angin malam juga tak baik bagi kesehatan.  Tapi inilah yg dirasakan kakak beradik Jungkook dan kedua adiknya,mereka berjalan dgn gontai  muka yg kusam dan pakaian yg sudah mereka kenakan 2 hari yg lalu.

"kak aku lapar. Aaiishh ini selalu berbunyi." pekik Han.

" Iya kak aku juga,ayo kita makan sesuatu." Ucap Woo yg menarik² ujung baju Jungkook.

" Iya nanti yah kakak juga lapar,kakak tidak ada uang sama sekali. Nanti kita cari." Sahut jungkook memberi pengertian kpd adik²nya.

Jungkook pov

Aahh aku sangat sangat dan sangat lapar,dri pagi aku belum mengisi perut ku. Adik² juga belum makan terutama Woo dia baru saja sembuh. Aahh sakit sekali kepala ku,udaranya jga sangat dingin. Ya tuhan kepala ku sangat berat mata ku sudah sangat berkunang² melihat benda didepan sana. Tidak aku tidak boleh pingsan ini demi adik² kuuu......

Jungkook pov end

Brugghhhh.....

"Kak,kakak bangun. Kak Jungkook ayo bangun kak!! "Seru Woo dan Han sembari menggoyahkan lengan Jungkook.

"Woo kita harus bagaimana,Kau tunggu sini kak Han akan cari bantuan. Jaga kak Jungkook yah." Ucap Han lalu pergi mencari bantuan.

"Kak bertahan kak Han akan kembali." Ucap Woo.

"Dimana aku akan mencari bantuan? Ini sangat sepi dan tidak ada mobil yg melintas disini." Han melirak kekanan dan kekiri mencari sesuatu.

***

"Huh hari ini sangat melelahkan. Tunggu pukul berapa sekarang? Kenapa disini sudah sangat sepi lebih baik aku segera pulang." Monolog perempuan yg tengah sibuk menyetir.

"Oh tunggu,Kenapa ada anak kecil di daerah ini? Lihat dia melambai² apa dia butuh bantuan? Lebih baik aku berhenti dan menanyakannya." Perempuan itu terkejut melihat Han yg tengah melambai² di tepi jalan.

"Kau kenapa? Ada apa? Mengapa malam² sprt ini kau disini?" Tanya wanita ini kala melihat Han.

"Kak tolong aku, kakak ku pingsan di halte sana dan di sana ada ada adik ku sendirian. Kak ku mohon tolong aku hiks...hiks..." Karena iba,wanita itu pun mengajak Han kedalam mobilnya.

"Kak itu kakak ku dan adik ku,ayo kak."Ajak Han.

"Astaga dia sangat dingin dan mukanya pucat sekali. Kalian bantu kakak yah,kakak mu sangat berat." Wanita ini pun menaruh lengan Jungkook di bahunya dan dibantu Han,awalnya mereka kesulitan karena badan Jungkook yg lebih besar dari wanita ini. Tapi dengan hati² akhirnya Jungkook bisa masuk kedalam mobil.

***

"Pak tolong bantu saya." Perintah wanita itu pda penjaga rumahnya.

"Baik nona." Penjaga itu ikut membopong Jungkook kedalam rumah besar berwarna abu² itu.

"Mari aku bantu,nona anda istirahatlah." Titah manik rumah Wanita itu.

"Terimakasih." Lalu melepaskan lengan Jungkook dari bahunya dan digantikan oleh manik pria itu.

"Hah berat sekali,bahu ku pegal semua rasanya." Lenguh wanita itu sembari merebahkan dirinya di sofa putih nan halus itu.

"Kak maafkan aku." Suara itu sontak membuat Wanita yg bermarga Min itu kaget dan mengubah posisi tubuh nya.

" Heoh kalian belum tidur? Tak apa ini adalah kewajiban ku harus selalu membantu. Oh iya nama kakak Min Juna,nama kalian berdua siapa?"

"Nama ku Jeon Han dan ini adik ku Jeon Woo Si kakak ku itu Jeon Jungkook."

" Oh nama yg cantik. Sekarang tidur yah ini sudah malam, Tunggu.... Kamar kalian ada diatas pintu ketiga warna putih."

"Terimakasih kak,kau sangat baik pada kami. Kalau begitu aku dan adik ku akan tidur sekarang."

"Iya tidur yang nyenyak yah, kalau ada apa² kalian bisa menekan tombol dikamar nanti ada bibi yang datang."

"Baik kak,sekali lagi terimakasih. Maaf merepotkan."

Han dan Woo pun pergi meninggalkan Juna yg sedari tdi menahan lelah.

"Hah Jeon Jungkook,Jungkook,Jungkook nama yg bagus dan kulihat² dia tampan. Aisshh Juna ingat kau sudah memiliki pria."
Celetuk Juna dan akhirnya Juna pun beranjak dari sofa dan pergi ke kamarnya.






Future Husband-JJK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang