Museum

840 22 5
                                    

Kim Namjoon and Melsa


"Mel, this weekend aku mau ajak kamu ke museum favorit aku di pinggir kota. Kamu mau kan? Kamu suka museumkan? Pertama kali aku lihat kamu di museum purbakala dulu, aku langsung jatuh cinta, sepertinya sudah jarang seorang cewe yang suka jalan kemuseum," ujar RM panjang lebar sambil tersenyum manis menatap perempuan yang baru 2 minggu menjadi kekasihnya.

"Eeuuh...RM... I want to tell you something. Aku harap kamu ga kecewa. Aku harus bilang sekarang sebelum semuanya terlanjur jauh. I am not like you think. I am not museum girl like you think off. I don't even like museum. First time we meet at museum is coincident. Cuma kebetulan yang manis. Saat itu aku kesana untuk menemui kurator museum untuk sebuah pekerjaan. Maaf kalau kamu salah sangka seperti ini.. Aku paham kalau kamu kecewa dan aku memang bukan tipe kamu dalam memilih gadis..." kata Mel berusaha jujur.

"Mel... I like you just the way you are. Maybe you are not my type, but is okey. I found something in you that i like. If you not in my world its okey. Just tell me your world, maybe i enjoy being your world. Just let me know that you like around me and not bored. I will change if you want to."

"Hey...you are what you are. You can not change for me. I would't allow it. I like you. Tapi kita harus menghargai kesukaan masing - masing bukan?"

"Aku senang berada disekitarmu. Kamu pintar... kamu ga harus berubah. Aku suka kamu apa adanya," bujuk RM yang memang menyukai senyum dan kepintaran Mel.

"Kita bisa melakukan apa yang kita sukai secara bebas. Aku menghargai duniamu, dan aku ga keberatan untuk itu. Begitu juga nanti denganmu. Kamu harus menghormati duniaku. Dan aku harap kamu tak keberatan dengan pilihanku. And yess i am smart like you 148...hello I am 140. Hihihihih..."gurau Mel dengan imut.

"Mungkin ini saatnya aku melihat dunia yang lain," sahut RM. "Just teach me." kata RM sambil menarik tangan Melsa mendekati dengan dirinya. Tinggi Mel yang hanya sebatas dadanya membuat Mel semakin kecil. Hingga ia harus membungkuk untuk mengecup bibir mungil Mel. "Let me know your world..."bisik RM.

"Aku pemandu wisata untuk toris lokal. Kebanyakan untuk snorkling Ketika kamu bertemu aku di museum itu karena aku akan bekerja sama dengan pihak museum untuk menarik wisatawan ke museum"cerita Mel sambil tetap berada dipelukan RM.

"Oh wow... pekerjaanmu sangat menarik. Andai aku bisa snorkling bersamamu."

"Aku akan mengajakmu menyelam jika kamu ada waktu. Tapi tidak di lepas pantai karena itu sangat berbahaya, butuh izin khusus untuk menyelam di beberapa tempat."

"Wow... pekerjaanmu juga bisa berbahaya."

"Ya kemarin hampir saja aku kehilangan nyawa karena segerombolan hiu datang ke area kami hingga aku tertinggal dibawah. Sampai para hiu pergi. Sementara persediaan udaraku menipis. Jadi aku menahan nafas sekitar 4 menit untuk sampai permukaan. Hahahaa.."

"Baby...its not funny..." kata RM dengan muka tegang dan serius.

"Oh..maaf... maksudku bukan ingin membuatmu takut. Maaf membuatmu khawatir." Tiba-tiba RM menarik Mel dan memeluknya erat.

"Jangan cerita apapun yang membuatku khawatir, aku takut."

"Maaf..maaf.." Mel menyesali cerita yang membuat kekasihnya takut.

***

"Mel... where are you now?"

"Oh..aku sedang menemani turis menyelam dipulau selama 10 hari. Ini hari ke 7."

"Selama itu?"

"Ya... beberapa tamu dari manca negara. Biasalah turis. Menghabiskan waktu di pulau dengan snorkling."

Yes We're Dating!Where stories live. Discover now