Chapter II : TSUNDERE GUY

1.2K 125 8
                                    

"Midorima-kun ..." Panggilku pada seorang lelaki berambut hijau yang tengah sibuk membereskan buku dan alat tulisnya ke dalam tas.

"Ada apa?" Tanya Midorima tanpa menghentikan aktivitasnya.

"Bi-bisa temani aku pergi ke suatu tempat?" Pintaku sedikit ragu.

"Kemana?"

Kini ia sudah memfokuskan pandangannya padaku. Tangan kirinya memegangi sebuah boneka kodok hijau yang merupakan lucky itemnya hari ini. Maklumlah, ia merupakan orang yang sangat mempercayai hal seperti itu. Bahkan setiap hari benda yang ia bawa selalu berbeda-beda, mulai dari benda unik, lucu, dan menggelikan sekalipun. Ia tak peduli semua ucapan orang mengenai kebiasaan anehnya itu. Yang jelas jika ia tak membawa lucky itemnya, maka ia yakin kejadian sial dan buruk akan menimpa dirinya.

"Ja-jawab saja! Kau bisa atau tidak?" Tanyaku to the point tanpa menjawab pertanyaannya terlebih dahulu.

Midorima terlihat seperti sedang berpikir, menambah keraguanku akan jawaban positif yang akan ia lontarkan.

"Baiklah." Akhirnya Midorima mengeluarkan sebuah jawaban yang membuat senyum di wajahku merekah.

"Arigatou, Midorima-kun." Ujarku tulus sembari membungkukkan setengah tubuh.

"Aku menerima ajakanmu karena aku memiliki waktu senggang dan sedang merasa bosan saja, bukan karena aku mau pergi denganmu." Ujar Midorima menunjukkan sifat tsunderenya. Ia membenarkan letak posisi kacamatanya yang terlihat baik-baik saja.

"Ha'i. Aku mengerti." Aku masih tersenyum tanpa merasa tersinggung dengan ucapannya. Karena bagaimanapun juga aku sudah mengerti sifat lelaki itu sehingga sudah merasa terbiasa.

Kami berjalan bersama meninggalkan sekolah menuju ke suatu tempat yang menjadi tujuanku untuk menghabiskan waktu bersama Midorima. Aku memberanikan diri mengajaknya pergi. Ini adalah pertama kali dan mungkin yang terakhir kalinya kami akan menghabiskan waktu bersama di tempat menyenangkan itu. Menikmati segala macam wahana permainan yang tersedia layaknya sepasang kekasih yang biasanya pergi kesana. Meski pada kenyataannya kami bukanlah sepasang kekasih. Kami hanyalah teman sekelas yang tak begitu akrab selama dua tahun ini.

Namun beberapa bulan terakhir, hubungan kami mengalami perubahan. Kami menjadi sedikit lebih akrab, sering berbicara dan berdiskusi, karena kebetulan kami tergabung di dalam sebuah organisasi yang sama di sekolah. Sehingga mau tak mau sering bertemu dan terlibat pembicaraan di dalamnya. Hal tersebut membuatku bahagia, sangat bahagia.

Tentu saja, karena sejak awal bertemu aku memiliki ketertarikan pada lelaki bertubuh tinggi berambut hijau itu. Meski masih sebatas mengangumi, namun lama-kelamaan rasa itu berubah menjadi sesuatu yang disebut dengan cinta.

Aku telah jatuh cinta pada seorang Midorima Shintarou.

Apakah takdir sedang mempermainkanku?

Disaat aku mulai jatuh cinta padanya, justru aku malah harus pergi jauh darinya. Kedua orangtuaku dipindahtugaskan ke kota lain, dan mau tak mau mereka harus pindah ke kota tersebut-termasuk aku. Semua telah diurus, aku hanya tinggal mengikuti perintah kedua orangtuaku saja. Pindah sekolah sekaligus pindah dari kota ini.

Hari ini merupakan hari terakhirku bersekolah. Karena besok pagi aku berserta kedua orangtuaku akan segera pergi. Tak ada yang tahu mengenai ini. Hanya segelintir orang saja yang diberitahu. Dan Midorima tidak termasuk ke dalamnya.

Taman Hiburan.

Kini kami telah sampai di tempat itu.

Midorima tertegun sejenak kemudian berkata, "Mengapa kau mengajakku ke tempat seperti ini?"

FIRST KISSWhere stories live. Discover now