Part 36

758 59 4
                                    

Waktu akan menjawab
seberapa besar aku terus merindukan dirimu

Georgio Juliano

Selamat membaca
dan Vote

"Jangan ngelamun terus Risa,"

Marisa menoleh saat ada seseorang berbicara kepadanya. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyum tipis saat mendapati mamahnya yang tengah membuka kulkas mengambil beberapa bahan makanan untuk dia masak.

"Siapa yang ngelamun sih mah, Risa cuma lagi merenung aja."

Mamah Lisya menggelengkan kepalanya pelan saat mendengarkan jawaban anaknya.

"Hari ini kamu berangkat ke warung jam berapa??"

"Sepertinya Marisa hari ini nggak ke warung mah, mamah aja yang ke warung gantin Marisa. Marisa mau pergi soalnya,"

"Ko' mamah memangnya kamu sendiri mau kemana?" tanya Mamah Lisya binggung

Marisa mencengir menatap sang mamah yang sangat penasaran tentang dirinya.

"Mamah kepo. Udah ah, Marisa mau siap-siap dulu. Mamah jangan lupa nanti ngecek ke warung ya." Ujarnya sebelum pergi meninggalkan dapur

Namun saat Marisa berjalan menuju ke kamar miliknya. Marisa tidak sengaja berpapasan dengan Theo yang baru saja menutup pintu kamarnya. Marisa berniat ingin menyapa sahabatnya itu, namun sepertinya Theo sedang mengindar berbicara dengan dirinya, karena ketika Marisa ingin berbicara Theo malah memainkan ponselnya dan melewatinya begitu saja tanpa menyapanya.

"Oke sabar, masih ada waktu untuk bicara sama tuh anak." Ujar Marisa berbicara sendiri menguatkan dirinya.

*****

Setelah memasang bumper pada sisi depan mobil. Bram bangkit dari posisi jongkoknya, lalu mengusap keningnya yang penuh dengan keringat yang terus mengalir. Baginya hari ini, hari yang sangat melelahkan.

Bram sudah berniat akan menyelesaikan mobil modifikasi milik Julian hari ini juga. Terlepas dari perkelahian dengan Julian kemarin, ia benar-benar tidak ingin berurusan dengan pria itu kembali selain urusan-nya dengan Marisa.

"Rud, sisanya jangan lupa lo cek, masih ada yang bermasalah apa nggak. Block Silindernya juga lo cek kalau ada yang bermasalah bilang sama gue." Perintahnya sebelum pergi untuk beristirahat

Rudy yang tengah mengecek keadaan ban mengangguk patuh mendengarkan perintah bosnya.

Bram membuka pintu kulkas miliknya, lalu mengeluarkan dua buah kaleng soda, setelah itu meleparkan satu kalengnya kepada teman-nya yang sedari tadi mengikutnya.

"Wih.. thanks bro," ucap pria itu menangkap kaleng sodanya

Bram mengangguk menyesap minuman sodanya sampai habis, setelah itu melemparkan bekas kalengnya ke arah tempat sampah. Kemudian berganti mengambil sebatang rokok, lalu membakarnya.

"Lo yakin mau nyelesain project ini lebih awal, Bram." Ujar Sammy si pria yang meminum soda

Bram yang menyesap rokoknya menatap sepintas ke arah Sammy. "Gue yakin dan sangat yakin," sahutnya mengepulkan asap rokonya

I Love You Ms. FatWhere stories live. Discover now