Part 3

2.6K 357 33
                                    

Ketika cinta sadar bahwa dia bukan milki kita lagi. Apa harus kita lakukan?

Georgio Juliano

Selamat membaca 
dan Vote

Julian memeluk Marisa dari belakang dan menumpukan dagunya dibahu wanita itu sambil mengucapakan kata maaf sedari tadi.

"Ayo dong Marisa, maafin aku ya?" mohon Julian sedari tadi.

Bahkan Julian rela datang pagi-pagi menemui Marisa hanya untuk meminta maaf karena perbuatanya semalam.
Tapi, tetap saja Marisa tidak respon permintaan maafnya.

Marisa yang sedang membuat sarapan untuk sahabatnya mengelah nafas dan melepaskan tangan Julian yang lingkar di pingangnya, lalu bersedekap dada menatap Julian.

"Oke aku bakal maafin kamu, tapi ada syaratnya. Gimana mau engga?" tanya Marisa dengan tersenyum mengejek.

Julian tersenyum, lalu mencubit pipi Marisa gemas. "Baiklah apa syaratnya?"

Marisa menatap Julian dengan tersenyum penuh arti.

****

"Ini apa?" tanya Julian bingung saat Marisa menyodorkan sebuah paperbag kecil kepada-nya.

Marisa mengambil tangan Julian dan memberikan paperbag itu

"Ini cookies buat Agnes. Kamu harus kasih ini ke dia sebagai permintaan maaf kamu." Ujar Marisa pada Julian yang menatapnya malas

"Tapi, engga harus gini juga kan?" ujar Julian tak minat.

Marisa menggeleng tak menerima penolakan. "Pokoknya Kamu harus kasih ini sama dia sebagai permintaan maaf kamu, kamu janjikan mau mengikuti syaratnya apa?" ejeknya mengingat syarat yang dia berikan kepada Julian tadi pagi.

"Tapi--" ucapan Julian terpotong karena Marisa langsung menyentuh bibirnya mengunakan jarinya.

"Ingat kamu harus mau. Kalau nggak mau aku enggak maafin kamu?" ancamnya yang membuat Julian mengelah nafasnya dan menerima paperbag itu dengan berat hati.

Dan akankah Julian bisa melaksanakan persyaratan Marisa ini. Entahlah Julian sendiri tak tau bagiamana jadinya nanti.

****

Mata Julian menyelusuri buku hadir yang ada dihadapannya. Sesampainya di rumah sakit dirinya langsung berjalan cepat menuju tempat receptionist,  tempat dimana biasanya para pekerja rumah sakit seperti dokter dan suster harus mengisi daftar hadir mereka dulu sebelum bertugas.

Julian sendiri kini sedang sibuk mencari nama Agnes dibarisan nama dan waktu dokter bertugas. Siapa tau wanita itu sudah datang dan sedang melakukan jam prakteknya sekarang.

"Sus Maya dokter Agnes sudah datang belum ya? Ko'di sini belum ada keterangan hadirnya, ya?" tanya Julian membolak-balikan halaman buku hadir itu

Suster Maya yang sedang mengetik disebuah komputer melirik dokter Julian sekilas, kemudian menujukan senyum lebarnya.

"Aduh maaf dokter Jul, dokter Agnes belum datang dari hari ini." Jawabnya dengan hati-hati takut dokter Julian marah kepadanya.

Julian berdecak, lalu berjalan pergi meninggalkan meja receptionist itu dengan rasa kesal. Namun baru saja Julian ingin berbelok menuju ruang kerjanya, tiba-tiba saja Julian merasa seseorang memanggil  namanya dengan segera ia  menghentikan langkahnya.

"Dokter Julian sudah sehat?" tanya Agnes yang datang tiba-tiba langsung memegang wajahnya,bermaksud mengecek keadaan suhu tubuh Julian.

Julian menepis tangan Agnes, lalu menyodorkan sebuah paperbag yang ia bawa tadi kepada Agnes.

I Love You Ms. FatWhere stories live. Discover now