Part 24

783 85 1
                                    

Peduli apa mereka tentang kita yang sedang mencintai

Georgio Juliano

Selamat membaca
dan Vote

Theo menutup pintu mobil dengan sangat keras sampai-sampai Marisa ikut mengelengkan kepalanya tidak menyangka karena Theo mempunyai tenaga sekuat itu.

"Ini semua gara-gara Marisa," tuduhnya bersedekap dada

Marisa menyeritkan keningnya bingung

"Gue, gue salah apa?" tujuknya pada dirinya sendiri

"Salah lo, karena lo udah lama-lama di bengkel Bram tadi. Lo sama Bram pasti sengaja bikin gue nunggu lama bisa ngobrol berduaan."Jelas Theo

"Gue engga ngobol berduaan sama Bram, gue lama itu karena harus nunggu Bram nerima telphone dari teman-nya dulu." Jelas Marisa yang merasa tidak terima dituduh oleh Theo

Vitto dan Julian yang mendengarkan kedua wanita itu bertengkar-pun melerai mereka

"Sudah-sudah kalian berdua itu yang salah dan jangan saling tuduh-tuduhan lagi." Ujar Julian

"Lagian kita ini mau pergi, jangan gara-gara kalian ribut mulu kita jadi ada apa-apa di jalan nanti." Tambah Vitto menasihati mereka berdua

Sementara Marisa dan Theo mereka sama- sama saling memalingkan wajah mereka ke arah luar jendela dan bersedekap dada

****

Julian meletakan minuman yang baru saja ia beli untuk Marisa di meja, wajah wanita gemuk itu terlihat masih sangat kesal karena ucapan Theo tadi.

Julian yang merasa tak tegapun mencoba menghiburnya, dengan meniru gerakan Marisa yang sedang menopang wajahnya dengan kedua tangan-nya, lalu menatap Marisa
terus menerus.

"Julian!! Jangan kaya
gitu deh," sebal Marisa saat Julian terus meniru gerakan-nya

Julian tertawa menopang
wajah sebelah dengan
sebelah tangan-nya

"Di minum dulu jangan
marah-marah aja."

Marisa mendegus meneguk minuman yang Julian berikan kepadanya

"Lapar nggak?? Mau cobain makan yang ada di sini?? Hari aku yang traktir kamu biar kamu enggak marah lagi." Tawar Julian

Marisa tampak berpikir sebentar menimbang-nimbang menerima tawaran Julian atau tidak, sampai akhirnya dirinya tersenyum mengangguk kepalanya menerima
tawaran Julian.

"Gimana masih ada yang kurang?? Atau mau beli yang lain??" tanya Julian menawarkan makanan yang belum sempat dia dan Marisa beli

Marisa mengeleng memperlihatkan tangan-nya yang sudah penuh dengan makanan yang dibelikan Julian.

"Kita harus habiskan ini dulu, aku saja tidak yakin kalau aku  sanggup untuk menghabiskan makanan ini semua."

Julian mengangguk menujuk meja yang kosong disekitar pancuran taman

"Kita makan di sana saja, yuk." 

Marisa mengangguk melangkahkan kakinya menuju ke tempat itu, setelah sampai di sana barulah Marisa sibuk sendiri dengan makanan yang dibelinya tadi, sampai-sampai Julian yang  hanya diam memperhatikan Marisa mengunyah makanan-nya-pun dibuat gemas.

"Pelan-pelan makanan-nya, kamu bisa keselek makanan makan dengan cara cepat seperti itu." Peringat Julian menopang wajahnya memperhatikan Marisa

Marisa mengangguk menyodorkan makanan yang sedang dia makan kepada Julian

I Love You Ms. FatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang