Part 28

840 85 9
                                    

Ada salam dari rindu.
Kapan dirimu akan bersamaku?

Pandu Bramana

Selamat Membaca
dan Vote

Senyum manis Bram terus terukir tak kala ia melihat Marisa tampak cantik mengenakan dress biru navy yang sangat pas melekat pada bentuk tubuhnya, di tambah lagi riasan dan tatanan rambut yang diatur sedemikian mungkin menjadi semakin manis di matanya.

"Kamu cantik," puji Bram

Marisa tersenyum malu menundukan wajahnya.

"Sudahlah ayo kita berangkat, jangan menatapku terus ." Sahutnya sembari menyisipkan tangan-nya di lengan Bram.

Bram terkekeh, lalu merubah tangan Marisa menjadi melingkarkan tangan-nya pada pinganggnya. "Kalau begitu biarkan aku seperti ini sampai, tidak ada pria yang menatap kamu selain aku." Pintanya

Marisa sendiri hanya bisa mengangguk menuruti permintaan Bram.

****

Julian terus melirik jam tangan-nya berulang kali tugas parkteknya lima menit lagi berakhir, tapi hatinya sudah mulai gelisah berat memikirkan Marisa yang akan pergi ke acara reuni sekolahnya bersama Bram.

Julian sangat tidak rela, jika Marisa harus pergi dengan pria itu, maka dari itu dirinya berniat menyusul Marisa ke sana. Walau Marisa sendiri sudah melarang dirinya untuk pergi, tetapi Julian tetap akan nekad datang ke acara itu sendirian tanpa memberitahukan Marisa.

Bermodal sistem Gps yang dia pasang di ponsel Marisa secara diam-diam Julian sendiri sudah mengetahui keberadaan Marisa berada dimana dan dengan segera ia meraih kunci mobil serta tas kerjanya untuk pergi ke tempat itu.

****

Marisa meremas tangan Bram yang berada di gengamanya dengan erat, dirinya merasa sangat gugup saat bertatapan dengan beberapa teman lamanya, bahkan saking gugupnya Marisa tidak menyapa teman-nya balik saat ada yang menyapa dirinya. Dia hanya sekedar memasang senyum tipis jika ada yang menyapa dirinya.

"Bram.." lirihnya melirik pria yang berada di sampingnya melindunginya

Bram menoleh menatap Marisa dengan tersenyum, dia menenangkan Marisa dengan cara mengusap-ngusap punggungnya.

"Marisa, Bram!!"

Panggil seorang wanita melambaikan tangan-nya. Marisa memicingkan matanya mengira-ngira siapa wanita itu dan ketika sudah tau ia segera menghampirinya.

"Akhirnya kalian datang juga. Eh..ini Bram ya?? Astaga Bram kamu tambah tampan saja, ya??" puji Kintan kaget memandangi wajah Bram terus

Bram hanya tersenyum tipis menangapi Kintan-wanita
yang dulu menyukainya dan mengejar-ngejar dirinya.

Marisa menatap Bram yang terus di sampingnya.

"Bram aku duduk di sini saja deh, kalau kamu mau pergi menemui teman kamu dulu juga  tidak papah ko." 

Bram menimbang-nimbang tawaran wanita itu, kemudian ia mengangguk meninggalkan Marisa sebentar. Sementara Marisa memilih duduk menikmati live music yang ada di depan-nya bersama Kintan yang duduk di sampingnya.

"Marisa, aku pergi ke kamar mandi dulu ya." Pamit Kintan pergi begitu saja memegangi perutnya yang tiba-tiba merasa mulas, namun ketika ia ingin kembali ke tempatnya tadi ia melihat Bram yang tengah berdiri di belakang panggung.

"Bram," tegur Kintan 

Bram memutar matanya malas saat melihat Kintan berdiri di sampingnya.

"Apa?? Ngapain lo di sini?? Udah sana pergi temani Marisa,"  ujarnya mengusir

I Love You Ms. FatWhere stories live. Discover now